Persatuan adalah tiang penyangga daya suatu negara. Kemajuan atau kemunduran suatu negara ditentukan oleh persatuan dan kesatuan bangsa, bangsa yang makmur adalah bangsa yang bersatu, bangsa yang hancur adalah bangsa yang berseteru, mematahkan nilai-nilai kebersamaan, merusak persatuan dan tidak mustahil membawa derita dan kehancuran bangsa itu sendiri. Na’uzubillah tsumma na’uzubillahi min dzalik. Lalu bagaimana pandangan islam tentang persatuan dan kesatuan ? Sebagai jawabannya persatuan dalam islam adalah seperti yang tersebut dalam Al-Qur’an surat Al Hujarat ayat 13 : “Wahai manusia kami ciptakan kamu dari laki-laki dan perempuan. Kami jadikan kamu berbagai bangsa dan suku, supaya kamu saling mengenal. Sungguh yang paling mulia di antara kamu bagi Allah ialah yang paling bertakwa di antara kamu. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Sempurna Pengetahuannya”. 

Dari segi balaghah, firman Allah tadi bersifat khamalul khabar dan mengandung misi informasi yang nyata benar tidak boleh dipungkiri lagi. Oleh karena itu, kepada saudaraku sebangsa, setanah air, penulis mengajak untuk memperkokoh persatuan kita. Wahai saudaraku orang Aceh, kita semua bersaudara. Kita perkokoh persatuan, kita bina kebersamaan dan kita junjung tinggi semangat juang dalam agama dan persatuan. Allah mengisyaratkan agar saya sendiri, saudara dan kita semua memperkokoh tali persatuan dan kesatuan, serta melarang bercerai berai. Firman Allah dalam surat Ali Imran ayat 103 “Dan teguhlah sekaliannya berpegang kepada tali Allah, janganlah berpecah belah antara kamu dan ingatlah nikmat Allah kepadamu, ketika kamu saling bermusuhan, lalu kami paduka hati-hatimu, sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara”. Amiin
SHARE :
 
Top