Lamuri Online

Maulid MIN Baet

Maulid MIN Baet

Siswa menampilkan kebolehannya dalam bershalawat Nabi pada perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW 1436 H di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Baet Ka...

Lensa Maulid

Para siswa dan guru MIN Indrapuri Kabupaten Aceh Besar sedang menyimak ceramah maulid yang disampaikan oleh Ustazah Khamisah, Rabu (25/02)....

Yanis dan Muklis Pimpin KNPI Kuta Cot Glie

<div dir="ltr">
Lamuri-Kuta Cot Glie. M Yanis dan Muklis terpilih sebagai Ketua dan Sekretaris pengurus Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kecamatan Kuta Cot Glie, Aceh Besar, dalam musyawarah di kecamatan yang diadakan di aula kecamatan setempat, Minggu (22/2).<br />
Terpilihnya dua kandidat ketua dan sekretaris melalui pemilihan secara aklamasi yang dihadiri sekitar 50 orang peserta pada musyawarah itu diwakili para pemuda, pengurus Ikatan Pemuda Pelajar dan Mahasiswa Kuta Cot Glie (Ippermata) serta BKPRMI kecamatan. Musyawarah berjalan dengan lancar dan sukses. </div>
<div dir="ltr">
Sementara Ketua DPD KNPI Aceh Besar yang diwakili oleh wakil ketua T Raja Fadhlullah SE, yang membidangi pembinaan pelajar dan mahasiswa serta Wakil Ketua Rahmad Aulia, S.Pd.I yang membidangi pengembangan pemuda dan OKP, turut hadir menyaksikan prosesi musyawarah kecamatan <u>tersebut</u>. (Muklis)</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://lh3.ggpht.com/-jU5aesI_cpg/VOxknZ_t94I/AAAAAAAAB54/LQ1c3DJ_bME/s1600/unduhan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="http://lh3.ggpht.com/-jU5aesI_cpg/VOxknZ_t94I/AAAAAAAAB54/LQ1c3DJ_bME/s640/unduhan.jpg" /> </a> </div>

Yanis dan Muklis Pimpin KNPI Kuta Cot Glie

Lamuri-Kuta Cot Glie. M Yanis dan Muklis terpilih sebagai Ketua dan Sekretaris pengurus Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kecamatan K...

Aceh Tamiang, Negeri Seribu Odong-Odong

<div dir="ltr">
# Menjemput Rezeki Dengan Odong-odong</div>
<div dir="ltr">
Dari 23 daerah Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh, Aceh Tamiang dan Aceh Tenggara merupakan Kabupaten yang berbatasan langsung dengan Provinsi Sumatera Utara. Aceh Tamiang dari lintas Timur, sedangkan Aceh Tenggara dari lintas Barat.</div>
<div dir="ltr">
Beberapa waktu lalu Redaksi Lamuri bersama rombongan pelatihan dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh berkunjung ke Aceh Tamiang. Tidak menyia-nyiakan kesempatan yang ada, redaksi ingin melihat langsung suasana Kota Tamiang dari dekat dan kami rangkum dalam reportase khusus untuk Buletin Lamuri Edisi ini.</div>
<div dir="ltr">
Menurut beberapa cerita dari masyarakat, aslinya penduduk Aceh Tamiang adalah suku Melayu. Karena itu, bahasa melayu atau bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar dalam interaksi sehari-hari. Sebagai daerah perbatasan pula, tak heran mayoritas penduduk di Aceh Tamiang sangat majemuk, dan terdiri dari beragam etnis. Dari ragam etnis ini pula menghasilkan ragam varian kuliner di masyarakat. Redaksi sempat mencicipi beberapa makanan yang dijajakan dengan menu yang berbeda-beda pula, namun sangat sulit mencari masakan khas Aceh seperti Pliek U dan Kuah Asam Keueng di daerah ini.</div>
<div dir="ltr">
Nah, syedara, uniknya hampir setiap hari setiap jam 5 sore sampai jam 9 malam ada pasar malam, berbagai macam permainan pun ada, untuk anak-anak bahkan orang dewasa. Setiap sore kota Aceh Tamiang dipenuhi oleh odong-odong sebagai sarana hiburan bagi anak atau bahkan semacam kereta keliling kota sederhana bagi para tamu atau pelancong yang hadir. Odong-odong ini pun tak kalah menarik, berbagai macam atribut dan hiasan pun tersemat di body odong-odong yang kreatif dan inovatif ini. Pengemudi odong-odong pun bisa mencari rezeki sambil mengajak para tamu yang datang ke Aceh Tamiang untuk sekedar berkeliling-keliling melihat langsung suasana kota. Menarik tentunya.</div>
<div dir="ltr">
Daerah ini juga dikenal dengan Bumi Muda Sedia, sesuai dengan nama Raja Muda Sedia yang memerintah wilayah ini selama 6 tahun dulunya, menurut data arsip 1330 - 1336. Raja ini pula yang konon mendapat Cap Sikureung dan hak Tumpang Gantung dari Sultan Aceh atas wilayah Karang dan Kejuruan Muda pada masa itu. </div>
<div dir="ltr">
Harga barang di wilayah ini ramah bagi dompet para pelancong yang hadir, harganya relatif murah, karena berada di jalur timur sumatera yang strategis dan hanya berjarak lebih kurang 250 km dari Kota Medan. </div>
<div dir="ltr">
Di sisi lain Aceh Tamiang juga kaya akan Kelapa Sawit. Hal ini terlihat di sepanjang jalan yang redaksi lewati berjejer pohon sawit yang juga menjadi komoditi ekspor di daerah ini. Mengenai tempat wisata, Aceh Tamiang juga punya tempat tersendiri. Ada Air Terjun Tujuh Tingkat, <u>Bendungan</u>, Gua Walet, dan Pantai Seruway yang redaksi ketahui. </div>
<div dir="ltr">
Begitu pula, seiring dengan pelaksanaan syariat Islam di Provinsi Aceh, kabupaten Aceh Tamiang juga menerapkan syariat Islam bagi seluruh umat Islam yang ada di daerah tersebut. Hal itu tidak mengganggu bagi umat non muslim, sehingga kerukunan antarumat beragama tetap terjalin dengan baik dan damai. Umat kristen yang berdomisili di daerah Aceh Tamiang tidak merasakan sesuatu yang berat dan mereka pun bisa menghargai apa yang diatur. Hal ini perlu dipertahankan dan diperlihara dalam kehidupan masyarakat. Menurut tetua adat setempat Tengku Baharuddin (52) yang Redaksi temui di sela-sela pelatihan tersebut mengatakan di setiap desa pun di Kabupaten Aceh Tamiang memiliki satu meunasah yang berfungsi sebagai tempat ibadah shalat lima waktu dan balai pengajian sekaligus sebagai tempat kegiatan masyarakat desa. Nah, hal ini pula yang meyakinkan Redaksi bahwa sungguh suasana islam pun masih sangat kental di daerah perbatasan ini ditengah masyarakat yang berbeda-beda keyakinan dan kepercayaan. Suasana kerukunan umat beragama pun terpancar jelas dari teduh dan ramahnya sambutan masyarakat Aceh Tamiang. Semoga pembaca suatu waktu sempat pula datang dan merasakan langsung suasana kota Aceh Tamiang dengan seribu odong-odongnya. (Red/Abr))</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://lh3.ggpht.com/-9k10sSofxFg/VOjEDr383bI/AAAAAAAAB5o/4TCyH5gg51M/s1600/140219apasarmalam.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="http://lh3.ggpht.com/-9k10sSofxFg/VOjEDr383bI/AAAAAAAAB5o/4TCyH5gg51M/s640/140219apasarmalam.jpg" /> </a> </div>

Aceh Tamiang, Negeri Seribu Odong-Odong

# Menjemput Rezeki Dengan Odong-odong Dari 23 daerah Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh, Aceh Tamiang dan Aceh Tenggara merupakan Kabupaten ...

Tgk Kamaruddin Puteh : Jaga Generasi Muda dari Pengaruh Negatif Teknologi

<div dir="ltr">
Lamuri-Indrapuri. Pengaruh kecanggihan teknologi saat ini kebanyakan memberikan dampak negatif bagi generasi saat ini. Sangat jarang pemuda dan pemudi yang menggunakan fasilitas teknologi sebagai keperluan yang positif. Perlu pengawasan kita bersama untuk mendidik dan mengontrol para generasi muda agar tidak terjerumus dalam hal-hal yang menyesatkan. Hal tersebut disampaikan Tgk Kamaruddin Puteh dalam ceramah maulid di Gampong Meunara Kecamatan Indrapuri Kabupaten Aceh Besar, Kamis (19/02) di Meunasah Gampong setempat. Dalam isi ceramahnya beliau juga mengulas pentingnya mengingat momen kelahiran Nabi Muhammad SAW sebagai pencerahan dan pedoman dalam tatanan kehidupan sehari-hari. Rasulullah sebagai contoh suri tauladan yang baik sudah sepatutnya diikuti dan dipedomani akhlak dan tingkah lakunya, baik dalam berhubungan dengan masyarakat, cara berkeluarga dan berumah tangga. </div>
<div dir="ltr">
Sementara itu dalam kesempatan yang sama Camat Indrapuri Burhan, S.Pd juga mengajak para orang tua dan masyarakat untuk menjaga generasi muda dari pengaruh aliran-aliran yang menyesatkan selama ini dengan memantapkan pengajian dan belajar agama secara benar di setiap gampong yang ada di Aceh Besar dan Indrapuri khususnya. </div>
<div dir="ltr">
Selain ceramah agama, perayaan maulid di gampong Meunara juga diikuti dengan kenduri bersama yang dilaksanakan pada siang harinya dengan mengundang masyarakat gampong sekitarnya. Panitia pelaksana kegiatan maulid Gampong Meunara Amrizal S.Pd kepada Lamuri mengatakan perayaan maulid ini rutin dilaksanakan oleh warga gampong Meunara sebagai bentuk mengingat hari kelahiran Nabi Muhammad SAW, selain itu juga sebagai wujud kebersamaan warga gampong. Menurutnya kegiatan ini juga didukung oleh berbagai pihak  dan para pemuda gampong Meunara sehingga acara berjalan dengan sukses. (Abr)</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://lh5.ggpht.com/-9DDhdQQ6ZKI/VOajxqu0vmI/AAAAAAAAB5Y/nB78EWTwp_Y/s1600/maulid-nabi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="http://lh5.ggpht.com/-9DDhdQQ6ZKI/VOajxqu0vmI/AAAAAAAAB5Y/nB78EWTwp_Y/s640/maulid-nabi.jpg" /> </a> </div>

Tgk Kamaruddin Puteh : Jaga Generasi Muda dari Pengaruh Negatif Teknologi

Lamuri-Indrapuri. Pengaruh kecanggihan teknologi saat ini kebanyakan memberikan dampak negatif bagi generasi saat ini. Sangat jarang pemuda...

REMAJA MESJID SIBREH ADAKANSOSIALISASI BAHAYA ALIRAN SESAT

<div dir="ltr">
Lamuri-Sukamakmur. Remaja Mesjid Besar Baitul Makmur Sibreh ( REMBAMAS ) mengadakan sosialisasi bahaya aliran sesat dan pendangkalan aqidah bagi sekolah-sekolah yang berada di kecamatan sukamakmur dan Kutamalaka, Senin (16/02). Kegiatan ini untuk menindaklanjuti berbagai temuan upaya-upaya kristenisasi yang terjadi di wilayah aceh terlebih Aceh Besar. Kegiatan diadakan di sekolah-sekolah terutama bagi pelajar yang merupakan komunitas yang sangat rentan dirasuki paham-paham sesat seperti Gerakan Fajar Nusantara ( GAFATAR, dahulunya bernama Millata Abraham ) dan aliran-aliran lainnya. Sosialisasi ini didukung oleh pihak MUSPIKA kecamatan Sukamakmur dan juga pihak sekolah. Pemateri dihadirkan dari akademisi UIN Ar-Raniry yaitu Tgk,Furqan M.A dan juga dari Dayah Mahyal Ulum Al-Aziziyah yaitu Tgk.Aria Shandra,S.H.I. Sos. Sebanyak 4 sekolah dan madrasah dilibatkan dalam sosialisasi ini diantaranya SMAN1 Sukamakmur, MAN Sibreh, MTsN Jeureula dan SLTPN Unggul Sukamakmur. Pelajar sangat antusias mengikuti acara ini dibuktikan dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan oleh siswa maupun guru kepada pemateri. Perwakilan panitia menyebutkan bahwa kedepannya kegiatan ini diharapkan dapat bekerjasama dengan organisasi pemuda dan remaja mesjid setempat agar sosialisasi ini dapat memback up pemerintah kabupaten Aceh Besar dalam rangka membentengi kalangan pelajar dari usaha-usaha kristenisasi dan pendangkalan aqidah. (Bai)</div>
<div dir="ltr">
KASUS-KASUS ALIRAN SESAT DAN PENDANGKALAN AQIDAH DI SUKAMAKMUR</div>
<div dir="ltr">
1.Tahun 2013 ditemukan foto-foto yesus yang diselipkan pada buku Doa jamaah haji Aceh Besar , kala itu Mesjid Besar Baitul Makmur Sibreh menjadi tempat manasik haji sekaligus pelepasan jamaah haji</div>
<div dir="ltr">
2.Tahun 2011 terjadi penyebaran aliran sesat yang bernama Millata Abraham atau Mukmin Mubaligh atau sekarang disebut GAFATAR ( Gerakan Fajar Nusantara ) oleh oknum yang tidak bertanggung jawab</div>
<div dir="ltr">
3.Tanggal 25 Pebruari 2015 terjadi penyebaran buku-buku berhaluan Kristen oleh sepasang suami istri yang mengaku berasal dari SSYI ( Saksi-Saksi Yehuwa Indonesia ) di salah satu tempat wisata di Sukamakmur, pelaku ditangkap polisi sektor Sukamakmur dan selanjutnya diserahkan ke Polres Aceh Besar.</div>
<div dir="ltr">
Sumber : Data Remaja Mesjid Besar Baitul Makmur Sibreh</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://lh6.ggpht.com/-0pfGVEWqY2U/VOVJYb37EHI/AAAAAAAAB48/KJxFySGcZug/s1600/10403035_776564985765839_1449959174481144348_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="http://lh6.ggpht.com/-0pfGVEWqY2U/VOVJYb37EHI/AAAAAAAAB48/KJxFySGcZug/s640/10403035_776564985765839_1449959174481144348_n.jpg" /> </a> </div>

REMAJA MESJID SIBREH ADAKANSOSIALISASI BAHAYA ALIRAN SESAT

Lamuri-Sukamakmur. Remaja Mesjid Besar Baitul Makmur Sibreh ( REMBAMAS ) mengadakan sosialisasi bahaya aliran sesat dan pendangkalan aqidah...

Mengetahui Cara Tidur Rasulullah

<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
TIDUR telah menjadi suatu hal yang berkaitan erat dalam diri kita. Jika kita tidak melakukan hal ini, maka kita tidak akan sanggup untuk bertahan. Karena apa? Manusia memeliki batas kelemahan, dan salah satunya kelemahan dalam daya tahan tubuh. Ia membutuhkan istirahat sebelum akhirnya dapat dipergunakan kembali.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-RtCHF5zHg58/VOTjLJZSevI/AAAAAAAAD30/FiaW5DpCW8I/s1600/buku-pelangi.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="156" src="http://3.bp.blogspot.com/-RtCHF5zHg58/VOTjLJZSevI/AAAAAAAAD30/FiaW5DpCW8I/s1600/buku-pelangi.jpg" width="320" /></a>Walau pun Rasulullah SAW itu selalu beribadah kepada Allah, tapi beliau pun melakukan tidur. Hanya saja, berbeda dengan kita, beliau tidur hanya beberapa jam saja. Sedangkan sebagian dari kita masih melakukan sedikit-sedikit tidur. Hmm, sungguh bertolak belakang dengan kebiasaan Rasulullah. Maka dari itu, kita perlu belajar dari beliau, terutama ketika tidur.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Dari Ubay bin Ka’ab bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Apabila salah seorang di antara kalian pergi ke tampat tidurnya, maka hendaknya mengambil ujung bajunya dan hendaklah mengibaskannya ke kasur, dan apabila hendak berbaring, maka hendaklah berbaring ke sisi kanannya, dan hendaklah membaca, ‘Maha Suci Engkau wahai Tuhanku dengan nama-Mu aku meletakkan lambungku, jika Engkau akan mecabut nyawaku maka ampunilah, dan jika tidak maka jagalah ia sebagaimana Engkau menjaga hamba-hamba-Mu yang shalih’.”</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Di antara tuntunan beliau bagi setiap muslim dan muslimah, “Jika engkau akan tidur, maka berwudhu’lah sebagaimana engkau wudhu untuk shalat kemudian berbariglah pada sisi kananm,” (Muttafaq alaih).</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Dari Aisyah RA berkata, “Apabila Rasulullah SAW pergi ke tempat tidurnya setiap malam, beliau mengumpulkan kedua tangannya, lalu meniup padanya dan membacakan padanya: surat al-ikhlas, surat al-Falaq dan surat an-Naas, kemudian mengusapkannya ke badannya mulai dari kepala dan wajahnya dan badan sebelah depan, beliau melakukannya tiga kali,” (HR. Bukhari).</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Dari Anas bin Malik, bahwasanya Rasulullah SAW apabila pergi tempat tidurnya membaca, “Segala puji bagi Allah yang telah memberi kami makan, memberi kami minum dan memberi kami tempat bernaung,” (HR. Muslim). Berapa banyak orang yang tidak berkecukupan dan tidak mempunyai tempat berteduh.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Dari Abi Qatadah, “Bahwasanya Nabi SAW apabila singgah waktu malam untuk istirahat, beliau berbaring pada sisi kanannya dan apabila singgah untuk beristirahat menjelang shubuh beliau memasang lengannya dan meletakkan tangannya di tapak tangannya,” (HR. Muslim).</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Oleh karena Allah SWT telah melimpahkan nikmat kepada kita, perhatikanlah kasur penghulu para Nabi, penutup para Nabi dan makhluk Allah yang paling mulia, sebaik-baik orang yang memijakkan kakinya di bumi.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Dari Aisyah RA berkata, “Kasur Rasulullah SAW yang dipakai beliau tidur hanyalah terbuat dari kulit yang berisi sabut,” (HR. Muslim).</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Ada beberapa orang sahabat yang masuk menemui Rasulullah SAW, lalu Umar juga masuk, Rasulullah SAW berubah posisi sehingga punggung beliau terlihat, di mana terlihat oleh Umar bekas tikar dari daun kurma yang membekas di punggung Rasulullah SAW, Umar pun menangis. Maka, Rasulullah SAW berkata kepadanya, “Mengapa engkau menangis wahai Umar?” Ia menjawab, “Demi Allah, engkau lebih mulia di sisi Allah dari Kisra dan Kaisar, sedangkan keduanya bergelimang dunia, dan engkau Rasulullah, seperti yang telah saya lihat!”</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Itulah posisi tidur yang selalu digunakan oleh Rasulullah. Dan itulah tadi beberapa doa yang sering dilakukan Rasulullah ketika ia hendak tidur. Serta kerendahannya terhadap dunia menunjukkan bahwa beliau memang makhluk yang sangat mulia. Ia tidak terlalu mencintai dan terlena akan kefanaan dunia. [Sumber: Suatu Hari di Rumah Rasulullah/Karya: Abdul Malik al-Qasim/Penerbit: Daarul Qasam]</div>

Mengetahui Cara Tidur Rasulullah

TIDUR telah menjadi suatu hal yang berkaitan erat dalam diri kita. Jika kita tidak melakukan hal ini, maka kita tidak akan sanggup untuk be...

Bupati Ruslan Minta Generasi Muda Jaga Seni Budaya

<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-size: 13px; font-stretch: inherit; line-height: 21px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-0IVviY0amAY/VOThjSdLWII/AAAAAAAAD3o/exxBP4QFgTw/s1600/bupati-ruslan.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="194" src="http://4.bp.blogspot.com/-0IVviY0amAY/VOThjSdLWII/AAAAAAAAD3o/exxBP4QFgTw/s1600/bupati-ruslan.jpg" width="320" /></a><strong style="border-image-outset: initial; border-image-repeat: initial; border-image-slice: initial; border-image-source: initial; border-image-width: initial; border: 0px; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><i><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Lamurionline.com--Bireuen </span></i></strong><strong style="border-image-outset: initial; border-image-repeat: initial; border-image-slice: initial; border-image-source: initial; border-image-width: initial; border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> </strong><span style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif;">- Setelah menggelar serangkaian kegiatan Hari Jadi Universitas Almuslim (Umuslim) Peusangan, Bireuen ke</span><strong style="border-image-outset: initial; border-image-repeat: initial; border-image-slice: initial; border-image-source: initial; border-image-width: initial; border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">-</strong><span style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif;">12, Umuslim menggelar malam apresiasi seni dan penyerahan hadiah kepada pemenang sejumlah perlombaan yang diselenggara panitia HUT Umuslim, Minggu (15/2/2015) malam di halaman Meuligoe Bupati Bireuen.</span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; font-stretch: inherit; line-height: 21px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Bupati Bireuen, H Ruslan M Daud, dalam sambutannya yang dibacakan Asisten I Bidang Pemerintahan, Drs Murdani, mengatakan, Bireuen memiliki sejarah seni budaya yang besar. “Oleh karena itu kita harus melestarikan adat budaya yang diwarisi indatu kita selama ini.”</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; font-stretch: inherit; line-height: 21px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
“Kita sebagai bangsa yang besar memiliki seni budaya peninggalan indatu yang harus kita lestarikan, sehingga tidak diklaim oleh bangsa asing sebagai seni budaya mereka,” katanya.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; font-stretch: inherit; line-height: 21px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Bupati Ruslan berharap, generasi muda mampu melestraikan seni budaya  warisan nenek moyang. Menurut dia, saat ini generasi muda hanya mengenal budaya yang datang dari luar dan melupakan seni budaya sendiri.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; font-stretch: inherit; line-height: 21px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Sementara Rektor Umuslim, Dr H Amiruddin Idris SE MSi mengucapkan terima kasih kepada  Muspida dan Muspida Plus Pemkab Bireuen, tokoh masyarakat, dan civitas akademika Umuslim yang telah bekerjasama dengan baik hingga sukses menggelar sederetan kegiatan dalam rangka memperingati hari jadi Umuslim.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; font-stretch: inherit; line-height: 21px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
“Atas dukungan semua pihak tanpa terkecuali Pemkab Bireuen selama ini, maka  proses belajar  mengajar di Umuslim berjalan dengan baik sesuai dengan harapan semua pihak untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,” katanya.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; font-stretch: inherit; line-height: 21px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Menurut Rektor Amiruddin, saat ini 90 persen Program Studi di jajaran Umuslim telah terakreditasi B. “Semoga Allah selalu memberikan yang terbaik bagi kemajuan pendidikan di Kabupaten Bireuen khususnya dan Aceh pada umum,” ucapnya.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; font-stretch: inherit; line-height: 21px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Malam Apresiasi Seni Umuslim diawali dengan penampilan grup seni tutur Aceh “Seumapa” yang dibawakan oleh mahasiswa Jurusan Bahasa Indonesia yang mendapat sambutan luar biasa dari para pengunjung serta penampilan seni budaya dari Sanggar Mirah Delima Umuslim.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; font-stretch: inherit; line-height: 21px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Acara tersebut turut dihadiri Kadispora Aceh, Asnawi,  unsur  Muspida dan Muspida Plus Pemerintah Kabupaten Bireuen , tokoh masyarakat, mahasiswa dan pelajar. <em style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">(HaL) http://atjehlink.com/</strong></em></div>

Bupati Ruslan Minta Generasi Muda Jaga Seni Budaya

Lamurionline.com--Bireuen - Setelah menggelar serangkaian kegiatan Hari Jadi Universitas Almuslim (Umuslim) Peusangan, Bireuen ke - 12, U...

Mengajari Membaca Tak Harus Mahal

<div class="selectionShareable" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Open Sans', sans-serif; font-size: 14.3000001907349px; line-height: 20.4285717010498px; margin-bottom: 9px; text-align: justify;">
Oleh: <strong style="box-sizing: border-box;">Mohammad Fauzil Adhim</strong></div>
<div class="selectionShareable" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-size: 14.3000001907349px; line-height: 20.4285717010498px; margin-bottom: 9px; text-align: justify;">
<strong style="box-sizing: border-box;"><i><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Lamurionline.com-</span></i><span style="font-family: Open Sans, sans-serif;">- ALHAMDULILLAH</span></strong><span style="font-family: Open Sans, sans-serif;">, Allah Ta’ala karuniakan kepada kami tujuh orang anak (semoga Allah Ta’ala jadikan mereka barakah sejak lahirnya, hidupnya, matinya dan hari ketika dibangkitkan). Ini menjadikan pengalaman mengasuh anak lebih beragam, termasuk dalam soal mengajari mereka membaca semenjak dini.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-sLhMXIxqbqA/VOTfZFOMywI/AAAAAAAAD3U/rpwksC_zm1s/s1600/thumb%2B(5).jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="213" src="http://4.bp.blogspot.com/-sLhMXIxqbqA/VOTfZFOMywI/AAAAAAAAD3U/rpwksC_zm1s/s1600/thumb%2B(5).jpg" width="320" /></a></div>
<div class="selectionShareable" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Open Sans', sans-serif; font-size: 14.3000001907349px; line-height: 20.4285717010498px; margin-bottom: 9px; text-align: justify;">
Ada pelajaran yang dapat diambil dari cara mengajarkan membaca pada anak pertama, lalu berusaha memperbaiki pada saat mengajari anak-anak berikutnya. Berbagai teori sekaligus alat bantu pendukung untuk mengajarkan membaca, berusaha kami penuhi. Dan itu semua membawa pada kesimpulan bahwa bekal terbaik mengajarkan anak membaca adalah kesungguhan, antusiasme dan kesabaran. WPB alias buku penuh gambar sedikit kata memang sangat bermanfaat. Buku jenis ini mudah menarik perhatian anak.</div>
<div class="selectionShareable" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Open Sans', sans-serif; font-size: 14.3000001907349px; line-height: 20.4285717010498px; margin-bottom: 9px; text-align: justify;">
Tetapi untuk menjadikan anak suka membaca, tidak harus melimpahi mereka dengan buku yang umumnya berharga mahal atau bahkan sangat mahal itu. Apa saja yang dapat dibaca, juga apa saja yang dapat digunakan sebagai media untuk menulis, merupakan sarana yang baik untuk mengajarkan membaca kepada anak. Tak peduli apakah itu buku bacaan sedikit gambar yang lebih pas untuk orang dewasa, majalah, sobekan koran atau apa pun.</div>
<div class="selectionShareable" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Open Sans', sans-serif; font-size: 14.3000001907349px; line-height: 20.4285717010498px; margin-bottom: 9px; text-align: justify;">
Bukan berarti buku-buku yang khusus dirancang untuk anak tidak ada manfaatnya. Tetapi yang perlu kita ingat adalah, hal terpenting dalam menanamkan kegemaran membaca adalah tersedianya bahan-bahan bacaan dan kerelaan orangtua untuk membacakan buku serta mendampingi mereka bermain dengan buku. Bagi saya, jauh lebih penting memilihkan buku bergizi yang isinya benar-benar bermanfaat, meski kemasannya belum sesuai umurnya daripada buku sangat menarik, tapi isinya tak bermutu atau bahkan merusak.</div>
<div class="selectionShareable" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Open Sans', sans-serif; font-size: 14.3000001907349px; line-height: 20.4285717010498px; margin-bottom: 9px; text-align: justify;">
<em style="box-sizing: border-box;">10 Sahabat Nabi Dijamin Masuk Surga</em> karya Muhammad Ahmad ‘Isa adalah contoh buku yang sangat bagus isinya. Kemasan buku ini jelas bukan untuk anak SD. Apalagi TK dan <em style="box-sizing: border-box;">playgroup</em>. Tetapi isinya shahih, dasarnya kuat, keteladanannya dapat diambil oleh anak maupun orang dewasa. Maka membacakan buku yang sebenarnya dikemas untuk orang dewasa ini, sangat bermanfaat bagi anak.</div>
<div class="selectionShareable" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Open Sans', sans-serif; font-size: 14.3000001907349px; line-height: 20.4285717010498px; margin-bottom: 9px; text-align: justify;">
Alhamdulillah, buku ini termasuk salah satu yang paling diminati oleh anak saya nomor lima, Muhammad Navies Ramadhan. Ia membaca buku tebal ini dalam waktu hanya kurang dari dua hari tatkala ia kelas 2 SD.</div>
<div class="selectionShareable" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Open Sans', sans-serif; font-size: 14.3000001907349px; line-height: 20.4285717010498px; margin-bottom: 9px; text-align: justify;">
Saya memperhatikan, jika anak akrab dengan beragam buku semenjak dini, tak hanya yang kemasannya dikhususkan bagi balita, ia lebih mudah menyukai bacaan lebih serius di usia-usia berikutnya. Akan tetapi memaksakan anak membaca buku-buku serius tanpa mendampingi, dapat menjadikan anak kehilangan gairah membaca. Ini berarti, kesediaan menemani anak membaca itulah yang sangat penting.</div>
<div class="selectionShareable" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Open Sans', sans-serif; font-size: 14.3000001907349px; line-height: 20.4285717010498px; margin-bottom: 9px; text-align: justify;">
Di sisi lain, jika anak-anak terbiasa bersentuhan dengan pemikiran atau cara berpikir yang lebih dewasa, ia juga akan memiliki kemampuan berpikir yang lebih baik. Inilah salah satu hikmah melibatkan anak dalam berbagai majelis orang dewasa sebagaimana yang kita jumpai pada sirah Nabi <em style="box-sizing: border-box;">shallaLlahu ‘alaihi wa sallam.</em></div>
<div class="selectionShareable" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Open Sans', sans-serif; font-size: 14.3000001907349px; line-height: 20.4285717010498px; margin-bottom: 9px; text-align: justify;">
Jika dikaitkan dengan membaca, tidak masalah anak bersentuhan dengan bacaan bergizi untuk orang dewasa, terlebih yang menanamkan iman, mengokohkan aqidah dan menata cara berpikir. Anak boleh jadi tidak memahami isi bacaan secara sempurna atau bahkan sedikit sekali yang dipahami, tetapi jika anak menikmati kegiatan tersebut, itu sudah cukup sebagai bekal untuk memudahkannya menerima kelak ketika usianya telah lebih matang. Apa yang didengar dan diserapnya ibarat cetak biru (<em style="box-sizing: border-box;">blue print</em>) dalam dunia arsitektur. Inilah salah satu pelajaran berharga yang dapat kita renungi dari generasi emas Islam yang tidak sedikit di antara mereka telah menunjukkan kematangan berpikir di usia sangat belia.*</div>
<div class="selectionShareable" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Open Sans', sans-serif; font-size: 14.3000001907349px; line-height: 20.4285717010498px; margin-bottom: 9px; text-align: justify;">
<em style="box-sizing: border-box;">Mohammad Fauzil Adhim, penulis buku-buku parenting. Twitter @kupinang/Hidayatullah.com</em></div>

Mengajari Membaca Tak Harus Mahal

Oleh: Mohammad Fauzil Adhim Lamurionline.com- - ALHAMDULILLAH , Allah Ta’ala karuniakan kepada kami tujuh orang anak (semoga Allah Ta’al...

Jagalah Makananmu Maka Allah Akan Menjagamu

<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 15px; font-stretch: inherit; line-height: 22.5px; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
MasyaAllah, Sebanyak ini….?</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 15px; font-stretch: inherit; line-height: 22.5px; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-qi_g7V2UkQU/VOTd7R89mvI/AAAAAAAAD3I/FHzeXsAZ5uU/s1600/unduhan%2B(8).jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-qi_g7V2UkQU/VOTd7R89mvI/AAAAAAAAD3I/FHzeXsAZ5uU/s1600/unduhan%2B(8).jpg" /></a>Kuamati kembali daftar dzat halal dan haram yang tertera di dalam majalah tersebut. Aku benar-benar shock karena makanan yang selama ini masuk dalam tubuhku mengandung dzat haram. Ingin rasanya aku keluarkan kembali semua isi perutku tapi hal itu tidaklah mungkin. Penyesalan tidak ada gunanya justru saat inilah seharusnya aku banyak bersyukur kepadaNya. Dia Yang Maha Tahu telah mengingatkan aku betapa pentingnya menjaga setiap tetes dzat yang masuk ke dalam tubuh. Dia Yang Maha Tahu pula yang telah mengajariku bahwa dengan menjaga makanan kita, maka kita telah menjaga keimanan.</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 15px; font-stretch: inherit; line-height: 22.5px; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Saat ini, di negeri orang yang mayoritas penduduknya non muslim, aku merasakan betapa pentingnya arti makanan. Disaat yang lain makan dengan lahap, sementara kita harus teliti membaca kandungan dzat makanan kita. Disaat yang lain bebas memilih makanan kesukaan kita, sementara kita harus menahan rasa lapar yang mendera. Dan semua tidak semudah seperti yang aku bayangkan sebelumnya karena dzat-dzat itu tidak hanya menyeretku ke jurang kemalasan dan ke lembah kehinaan tetapi menutup semua jalan yang ingin aku lewati. “Ya” Aku jadi malas beibadah kepadaNya, dan Allah tidak memperkenankan aku bermunajat kepadaNya di malam hari karena tanpa aku sadari telah begitu banyaknya dzat haram yang masuk kedalam tubuh ini. Belum lagi urusan-urusan tiba-tiba jadi sulit untuk aku tembus.</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 15px; font-stretch: inherit; line-height: 22.5px; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
“Kenapa dzat? Kenapa tidak langsung khamr, daging babi dan yang lainnya?”</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 15px; font-stretch: inherit; line-height: 22.5px; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Karena yang besar dan terlihat secara fisik biasanya lebih mudah untuk dihindari. Justru yang kecil dan tidak terlihat yang sulit sekali dihindari dan kita mudah terjebak. Pada awalnya, aku hanya mengetahui dzat 472e saja yang haram. Setiap kali membeli sesuatu, aku selalu mengeceknya dan semua berjalan lancar. Ibadah harian yang biasa aku kerjakanpun tidak ada masalah berarti. Sampai akhirnya aku menyadari “ada sesuatu yang tidak beres.” Aku sangat sulit… sekali bangun malam walaupun aku sudah mencoba berbagai macam strategi. Dan akhirnya aku menemukan daftar itu di sebuah majalah Islam. Aku bersihkan semua makanan yang mengandung dzat-dzat tersebut dan mulai saat itu aku memilih tidak makan kalau kandungan dzatnya tidak jelas atau meragukan. Subhanallah kini aku bisa bangun malam kembali, bermunajat kepadaNya, dan melaksanakan ibadah yang lain dengan lebih khusyuk. Allahpun membuka begitu banyak jalan kemudahan untukku dan segala urusan menjadi lancar. Alhamdulillah segala Puji Hanya Untuk Allah Yang Mencintai kebaikan dan hanya menerima sesuatu yang baik.</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 15px; font-stretch: inherit; line-height: 22.5px; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Ada kebiasaan hidup yang hampir sama antara Rasulullah, para sahabat, dan orang–orang sholeh, mereka selalu menjaga makanan mereka. Menggalakan puasa demi penyucian diri dan kedekatan dengan RobbNya.</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 15px; font-stretch: inherit; line-height: 22.5px; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Masih segar dalam ingatan kita kisah seorang pemuda yang menemukan apel di sungai, kemudian ia memakannya. Ditengah menikmati apel itu, ia tersadar bahwa apa yang ia makan bukanlah miliknya. Setelah mencari dan mencari, akhirnya ia dapat menemukan sang pemilik buah apel itu. Akhir cerita, sang pemilik pohon apel, menikahkan pemuda itu dengan salah seorang anaknya. Bukti keimanan terpancar dalam diri pemuda tersebut. Ia sangat menyadari bahwa setiap tetes makanan yang masuk kedalam tubuh pasti akan mempengaruhi kecintaannya pada Allah. Karena setiap output pasti tergantung dengan input maka makanlah makanan yang halal, cek dzat-dzat yang terkandung didalamnya, jangan remehkan yang kecil, karena kita bisa selamat dengannya atau bahkan terpuruk dilembah kehinaan karenanya. Jagalah makananmu, maka Allah akan menjagamu. Wallahu’a’lam bishshowab</div>
<div style="border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 15px; font-stretch: inherit; line-height: 22.5px; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="text-align: start;">Eramuslim.com</span></div>

Jagalah Makananmu Maka Allah Akan Menjagamu

MasyaAllah, Sebanyak ini….? Kuamati kembali daftar dzat halal dan haram yang tertera di dalam majalah tersebut. Aku benar-benar shock kar...

Aceh pada Miss Indonesia 2015 Diwakili Utusan Kaum Jahiliyah

<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<b><i><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Lamurionline--Banda Aceh </span></i></b>– Wakil Aceh pada Miss Indonesia 2015 Ratna Nurlia Alfiandini dikecam masyarakat Aceh. Perempuan ini berasl dari Surabaya. Menurut informasi yang diperoleh Harian Rakyat Aceh, Ratna adalah wanita kelahiran Surabaya, 17 Desember 1994. Ia tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga Surabaya saat ini.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-5PRHCy-kDkA/VOTb_tCV3xI/AAAAAAAAD28/35B3WNRvb7s/s1600/images.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-5PRHCy-kDkA/VOTb_tCV3xI/AAAAAAAAD28/35B3WNRvb7s/s1600/images.jpg" /></a></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Sepertinya bukanlah sebuah kebanggaan bagi masyarakat Aceh memiliki wakil yang disebut salah satu ajang bergengsi di Indonesia. Provinsi yang menjunjung tinggi syariat Islam ini tidak ingin memiliki wakil di ajang tersebut.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Hal ini dibuktikan dari sejumlah komentar disosial media dan dunia nyata yang tidak begitu nyaman dengan penampilan Ratna Nurlia Alfiandini karena tidak menggunakan jilbab.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
“Dia sudah melanggar syariat Aceh, melanggar yang dibanggakan oleh masyarakat Aceh. Seharusnya dia paham bagaimana jatidiri  Aceh. Jika memang takut tidak menang karena pakai jilbab, jangan bawa nama Aceh, karena Aceh negeri Syariat,” ujar ketua umum Pelajar Islam Indonesia (PII) provinsi Aceh, dikutip dari JPNN. Perempuan yang tidak mengenakan jilbab ini juga berprofesi sebagai model foto dan catwalk. Kakek neneknya disebut asli Sigli, Kabupaten Pidie. Ia juga dikabarkan pernah tinggal di Takengon dan Sigli.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Ajang kontes kecantikan di Indonesia seperti Miss Indonesia, selalu mendapat kecaman dari Aceh, dikarenakan beberapa wakil Aceh yang ikut ke ajang tersebut jarang menggunakan jilbab dan bertolak belakang dengan budaya Aceh yang Islami.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Ketua BEM Unsyiah Muhammad Hamzah berharap pemerintah mengambil sikap tegas. “Menurut saya tidak seharusnya dia mewakili Aceh dengan penampilan yang sangat tidak mencerminkan perempuan Aceh yang berkarakter Islami. Saya Berharap kepada pemerintah mengambil sikap tegas untuk menolak dia karena justru memberi citra buruk untuk Aceh,” ungkapnya.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Senada dengan Hamzah, salah satu kader Pelajar Islam Indonesia (PII) Aceh, Ahmad Yanis juga mengharapkan ketegasan dari pemerintah dalam mengambil sikap demi syariat Islam di bumi Serambi Mekkah.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
“Pemerintah harus tegas bahwa tidak ada izin dari pemerintah untuk membawa nama Aceh dalam kontes tersebut. Atau melarang secara tegas setiap peserta dari Aceh syariat untuk ikut kontes. Kebanyakan yang ikut hanya membawa nama Aceh karena alasan keturunan saja sedangkan dia tidak mengerti Aceh,” jelas Ahmad Yanis.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Apalagi Ratna pernah berkomentar di media jika perempuan Aceh tidak identik dengan jilbab. Ini menunjukkan jika Ratna ternyata masih jadi bagian dari kaum jahiliyah yang tidak memahami bagaimana Islam dan syariatnya. (rz) Eramuslim.com</div>

Aceh pada Miss Indonesia 2015 Diwakili Utusan Kaum Jahiliyah

Lamurionline--Banda Aceh – Wakil Aceh pada Miss Indonesia 2015 Ratna Nurlia Alfiandini dikecam masyarakat Aceh. Perempuan ini berasl dari S...

Warga Kemukiman Lamleuot Peringati Maulid

<p dir="ltr">* Santunan Kepada 86 anak Yatim Piatu<br>
Banda Aceh- Pengurus remaja mesjid Baital Ma'bud kemukiman Lamleuot, Kecamatan Kuta Cot Glie, Kabupaten Aceh Besar, memperingati maulid nabi besar <u>Muhammad</u> SAW, yang bertempat di komplek mesjid kemukiman setempat, Minggu (15/2). Ketua remaja mesjid Syahbuddin, dalam rilis yang diterima Wartawan menyatakan, maulid kali tahun ini juga bersamaan dengan maulid Gampong Glee Jai, yang berdekatan dengan mesjid kemukiman setempat, sekaligus dengan santunan kepada 86 anak yatim piatu yang ada dalam wilayah kemukiman Lamleuot, ungkap Udin, didampingi panitia acara Marzatillah. Pada malam harinya juga disampaikan ceramah agama, oleh Tgk Yusri dari Pasee, Aceh Utara. Dalam ceramahnya,  mengulas tentang kisah-kisah perjuangan Rasulullah dan suri keteladanan yang ada pada Rasulullah, penceramah juga mengajak kepada hadirin untuk taat melaksanakan perintah Allah SWT.<br>
Sementara Imum Mukim Lamleuot, Tgk  Zakaria, dalam sambutannya mengapresiasikan kekompakan dan kerjasama para remaja mesjid, tokoh masyarakat, keuchik gampong, dan para pemuda yang tegabung dalam Ikatan Pemuda Pelajar dan Mahasiswa Kuta Cot Glie (Ippermata) dalam melakukan kegiatan seperti itu, kedepan terus digalakkan, dan tetap diutamakan kekompakan, demi kemajuan suatu daerah, harap Imum Mukim. (Muklis)</p>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="http://lh3.ggpht.com/-yAeQ0wDttgo/VOHoRwRa-nI/AAAAAAAAB4s/HH2vEINOcZA/s1600/unduhan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="http://lh3.ggpht.com/-yAeQ0wDttgo/VOHoRwRa-nI/AAAAAAAAB4s/HH2vEINOcZA/s640/unduhan.jpg"> </a> </div>

Warga Kemukiman Lamleuot Peringati Maulid

* Santunan Kepada 86 anak Yatim Piatu Banda Aceh- Pengurus remaja mesjid Baital Ma'bud kemukiman Lamleuot, Kecamatan Kuta Cot Glie, Kab...

Lensa Lamuri

Indahnya senja di pagi hari, foto direkam oleh Muklis, Jum,at (13/2). Di kawasan Blang Jaroe, Indrapuri, Aceh Besar.

Pesantren Imam Syafi'i Raih Juara Umum Taekwondo

<p dir="ltr">Banda Aceh-Pesantren Imam Syafi’I berhasil meraih juara umum dalam kejuaraan taekwondo antar pelajar se-kabupaten aceh besar yang berlangsung di Aula PGSD FKIP Unsyiah UPP Lampeuneurut, Minggu (25/1) Imam Syafi’i berhasil meraih juara umum setelah berhasil meraih sembilan medali emas,enam perak dan sembilan perunggu, sedang juara kedua dipegang oleh klub Kinderhut Indrapuri setelah meraih 7 medali emas, 4 perak, dan 3 perunggu. Disusul juara ketiga dikuasai klub SMKN 1 setelah mengoleksi 3 medali emas, 5 perak, dan 4 perunggu penyerahan trofi juara dan trofi bergilir di berikan langsung oleh Adriansyah selaku pengcab TI aceh besar.</p>
<p dir="ltr">Ada pun kejuaraan ini di ikuti oleh klub-klub yang berada di bawah naungan pebgcab aceh besar di antara nya ,PESANTREN IMAM SYAFI’I,KINDERHUT,SMKN 1 BANDA ACEH,SMA SHAFIATUDDIN ,DRAGON.UIN AR-RANIRY,DAN GGC ACEH BESAR .</p>
<p dir="ltr"><u>Acara</u> ini berlansung sangat sengit dan sportif dimana masing-masing atlet berjuang menjadi yang terbaik seperti yang di sampaikan Adriansyah selaku ketua pengcab aceh besar “kemenagan imam syafi’I adalah mutlah keputusan wasit bukan dengan system lobi-lobi oleh pihak manapun sebagaimana yang telah kita saksikan di mana para atlet bersaing dengan solid untuk menjadi yang terbaik “ujar nya di sela-sela penutupan acara. (Romi)</p>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="http://lh4.ggpht.com/-h-ISw3G9p_0/VN8SVYsnk8I/AAAAAAAAB4U/uQ4dVltWBuk/s1600/unduhan.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="http://lh4.ggpht.com/-h-ISw3G9p_0/VN8SVYsnk8I/AAAAAAAAB4U/uQ4dVltWBuk/s640/unduhan.png"> </a> </div>

Pesantren Imam Syafi'i Raih Juara Umum Taekwondo

Banda Aceh-Pesantren Imam Syafi’I berhasil meraih juara umum dalam kejuaraan taekwondo antar pelajar se-kabupaten aceh besar yang berlangsun...

Resmikan IGD RSUD Meuraxa, Illiza Minta Kualitas Pelayanan Ditingkatkan

<div class="yiv3261335519" id="yiv3261335519yui_3_16_0_1_1423555904045_4002" style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-size: 13px; font-stretch: inherit; line-height: 21px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-QY_d-zjIWhs/VNoVDdMB0VI/AAAAAAAAD2o/LVyUqx1-n6s/s1600/Illiza-resmikan-IGD-RSUD-Meuraxa-4.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="194" src="http://3.bp.blogspot.com/-QY_d-zjIWhs/VNoVDdMB0VI/AAAAAAAAD2o/LVyUqx1-n6s/s1600/Illiza-resmikan-IGD-RSUD-Meuraxa-4.jpg" width="320" /></a><span class="yiv3261335519" id="yui_3_16_0_1_1423555904045_7117" style="border-image-outset: initial; border-image-repeat: initial; border-image-slice: initial; border-image-source: initial; border-image-width: initial; border: 0px; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b><i>Lamurionline.com--Banda Aceh</i></b></span></span><span class="yiv3261335519" id="yiv3261335519yui_3_16_0_1_1423555904045_4007" style="border-image-outset: initial; border-image-repeat: initial; border-image-slice: initial; border-image-source: initial; border-image-width: initial; border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> – Wali Kota Banda Aceh Hj Illiza Sa’aduddin Djamal SE meresmikan gedung baru Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Meuraxa yang terletak di Gampong Mibo, Kecamatan Banda Raya, Banda Aceh, Selasa (10/2/ 2015).</span></div>
<div class="yiv3261335519" style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; font-stretch: inherit; line-height: 21px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span class="yiv3261335519" id="yiv3261335519yui_3_16_0_1_1423555904045_4007" style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Dengan adanya gedung baru ini, wali kota berharap pihak rumah sakit pemerintah tipe B ini bisa terus meningkatkan kualitas pelayanannya. “Kualitas yang bisa dinikmati oleh siapa saja yang datang. Teruslah tebarkan senyum, selelah apapun kita, karena senyum termasuk sedekah juga,” katanya.</span></div>
<div class="yiv3261335519" id="yui_3_16_0_1_1423555904045_7110" style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; font-stretch: inherit; line-height: 21px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span class="yiv3261335519" id="yiv3261335519yui_3_16_0_1_1423555904045_4019" style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Wali Kota Illiza menyebutkan sejatinya para pasien yang datang berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan Allah SWT yang menyembuhkannya. “Tenaga medis cuma perantara, bahkan bisa jadi mereka sembuh bukan karena obat, tetapi karena pelayanan yang baik dari dokter maupun perawat,” katanya.<br class="yiv3261335519" /><br class="yiv3261335519" />Illiza juga menekankan pentingnya memberi pemahaman kepada pasien bahwa sakit itu adalah rahmat dari Allah. “Orang-orang yang sakit imannya naik turun dan sering lalai dalam beribadah. Ini menjadi salah satu tugas paramedis untuk menyadarkan mereka. Hidup adalah ujian, baik di kala senang atau sedih maupun sehat atau sakit.”<br class="yiv3261335519" /><br class="yiv3261335519" />Pada kesempatan itu, Illiza juga mengapreasi Direktur RSUD Meuraxa beserta segenap jajarannya, terkait pembenahan lingkungan rumah sakit sehingga tertata dengan rapi seperti saat ini.</span><span class="yiv3261335519" id="yui_3_16_0_1_1423555904045_7109" style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></span></div>
<div class="yiv3261335519" style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; font-stretch: inherit; line-height: 21px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span class="yiv3261335519" id="yui_3_16_0_1_1423555904045_7109" style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Tak ketinggalan, walik kota turut menyampaikan terima kasih kepada anggota DPRK Banda Aceh atas pengawasannya selama ini terhadap fasilitas-fasilitas pelayanan kesehatan di Banda Aceh. “Harmonisasi antara legislatif dan eksekutif harus terus kita jalin. Semoga cita-cita kita untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat dapat tercapai,” katanya lagi.<br class="yiv3261335519" /><br class="yiv3261335519" />“Akhirnya dengan mengucapkan <span class="yiv3261335519" style="-webkit-font-smoothing: antialiased !important; border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; vertical-align: baseline;">bismillahirrahmanirrahim</span>, gedung baru Instalasi Gawat Darurat RSUD Meuraxa Kota Banda Aceh dengan resmi saya nyatakan dibuka,” tutup Wali Kota Illiza yang selanjutnya menggunting pita bunga di depan pintu masuk IGD RSUD Meuraxa.<br class="yiv3261335519" /><br class="yiv3261335519" />Sebelumnya,<span class="yiv3261335519" id="yui_3_16_0_1_1423555904045_7108" style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> Direktur RSUD Meuraxa DR dr Syahrul SpBS, dalam laporannya menyampaikan sekilas sejarah berdirinya RSUD Meuraxa. Katanya, Rumah Sakit ini berdiri pada 1995 atas partisipasi para tokoh masyarakat Kecamatan Meuraxa pada waktu itu.</span></span></div>
<div class="yiv3261335519" id="yui_3_16_0_1_1423555904045_7107" style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; font-stretch: inherit; line-height: 21px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span class="yiv3261335519" id="yui_3_16_0_1_1423555904045_7106" style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Kemudian pada 1997, rumah sakit yang saat ini telah menjadi BLUD tersebut diserahkan kepada Pemerintah Kota Banda Aceh. Saat tsunami menerjang Aceh 2004 silam, rumah sakit ini turut hancur.</span></div>
<div class="yiv3261335519" id="yui_3_16_0_1_1423555904045_7105" style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; font-stretch: inherit; line-height: 21px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span class="yiv3261335519" id="yui_3_16_0_1_1423555904045_7104" style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Pada tahun 2005, Pemko Banda Aceh sempat memindahkan operasional rumah sakit ini ke kawasan Blower, Banda Aceh hingga 2007. Setelah itu, rumah sakit kebanggaan masyarakat Kota Banda Aceh ini dipindahkan ke wilayah Mibo dengan gedung baru bantuan dari negara donor. “Saat ini kita memiliki fasilitas 200 <span class="yiv3261335519" style="-webkit-font-smoothing: antialiased !important; border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; vertical-align: baseline;">bed </span>dan <span class="yiv3261335519" style="-webkit-font-smoothing: antialiased !important; border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; vertical-align: baseline;">full </span>setiap harinya dan kita melayani rata-rata 400 orang pasien setiap harinya,” kata Syahrul.</span></div>
<div class="yiv3261335519" id="yui_3_16_0_1_1423555904045_7094" style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; font-stretch: inherit; line-height: 21px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span class="yiv3261335519" id="yui_3_16_0_1_1423555904045_7093" style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Ia menambahkan, pihaknya terus menggalang kerja sama dengan berbagai institusi untuk membenahi RSUD Meuraxa. “Kita akan terus perbaiki internal manajemen, peningkatan kapasitas pegawai dan transparansi keuangan.karena setiap harinya kita melayani 400 orang pasien setiap harinya,” ungkap Syahrul.</span></div>
<div class="yiv3261335519" id="yui_3_16_0_1_1423555904045_7090" style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; font-stretch: inherit; line-height: 21px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span class="yiv3261335519" id="yui_3_16_0_1_1423555904045_7091" style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Acara peresmian ini turut dihadiri oleh sejumlah anggota DPRA, Pimpinan DPRK beserta sejumlah anggota DPRK Kota Banda Aceh, Sekdakota Banda Aceh Ir Bahagia Dipl SE, para Asisten, Staf Ahli dan Kepala SKPD di jajaran Pemko Banda Aceh, tokoh masyarakat dan seluruh pegawai dan tenaga medis RSUD Meuraxa</span><span class="yiv3261335519" style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span class="yiv3261335519" style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">.<span class="yiv3261335519" style="-webkit-font-smoothing: antialiased !important; border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> (Jun/Mkk)</span></span></span></div>
<div class="yiv3261335519" id="yui_3_16_0_1_1423555904045_7090" style="background-color: white; border: 0px; font-stretch: inherit; margin-bottom: 20px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span class="yiv3261335519" style="border-image-outset: initial; border-image-repeat: initial; border-image-slice: initial; border-image-source: initial; border-image-width: initial; border: 0px; font-stretch: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span class="yiv3261335519" style="border-image-outset: initial; border-image-repeat: initial; border-image-slice: initial; border-image-source: initial; border-image-width: initial; border: 0px; font-stretch: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span class="yiv3261335519" style="-webkit-font-smoothing: antialiased !important; border-image-outset: initial; border-image-repeat: initial; border-image-slice: initial; border-image-source: initial; border-image-width: initial; border: 0px; font-size: 13px; font-stretch: inherit; line-height: 21px; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif;">http://atjehlink.com/</span></span></span></span></div>
<div class="yiv3261335519" id="yui_3_16_0_1_1423555904045_7090" style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; font-stretch: inherit; line-height: 21px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span class="yiv3261335519" style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span class="yiv3261335519" style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span class="yiv3261335519" style="-webkit-font-smoothing: antialiased !important; border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><br /></span></span></span></div>

Resmikan IGD RSUD Meuraxa, Illiza Minta Kualitas Pelayanan Ditingkatkan

Lamurionline.com--Banda Aceh – Wali Kota Banda Aceh Hj Illiza Sa’aduddin Djamal SE meresmikan gedung baru Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS...

Kajian Utama ” Ketentuan – Ketentuan Pakaian Wanita “

<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: Tahoma; font-size: 12.8000001907349px; text-align: justify; text-rendering: optimizelegibility;">
Al-Ustadz Muhammad Afifuddin</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-bzvz3n5FV-M/VNjyyYvlv1I/AAAAAAAAD2Y/6jSUV4FtiuY/s1600/10346199_850216881711280_8703967096919139158_n.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://3.bp.blogspot.com/-bzvz3n5FV-M/VNjyyYvlv1I/AAAAAAAAD2Y/6jSUV4FtiuY/s1600/10346199_850216881711280_8703967096919139158_n.jpg" width="240" /></a></div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: Tahoma; font-size: 12.8000001907349px; text-align: justify; text-rendering: optimizelegibility;">
<br /></div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: Tahoma; font-size: 12.8000001907349px; text-align: justify; text-rendering: optimizelegibility;">
Dari ‘Abdullah bin Mas’ud <i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">radhiyallahu ‘anhu</i>, ia berkata bahwa Rasulullah <i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">Shallallahu ‘alaihi wasallam</i>bersabda,</div>
<div dir="rtl" style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; direction: rtl; font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 27px; line-height: 50px; text-align: justify; text-rendering: optimizelegibility;">
الْمَرْأَةُ عَوْرَةٌ، فَإِذَا خَرَجَتِ اسْتَشْرَفَهَا الشَّيْطَانُ</div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: Tahoma; font-size: 12.8000001907349px; text-align: justify; text-rendering: optimizelegibility;">
<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">“Wanita adalah aurat, apabila dia keluar, setan menghiasinya (pada pandangan lelaki, -pen.).” </i>( HR. at-<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>Tirmidzi no. 1176, beliau berkata,<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>“Hadits ini hasan sahih.”)</div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: Tahoma; font-size: 12.8000001907349px; text-align: justify; text-rendering: optimizelegibility;">
Suatu kali Rasulullah <i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">Shallallahu ‘alaihi wasallam</i> pernah melihat seorang wanita, lalu beliau masuk ke rumah Zainab bintu Jahsy <i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">radhiyallahu ‘anha</i> lantas menunaikan hajatnya. Kemudian beliau keluar menemui para sahabatnya seraya bersabda,</div>
<div dir="rtl" style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; direction: rtl; font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 27px; line-height: 50px; text-align: justify; text-rendering: optimizelegibility;">
إِنَّ الْمَرْأَةَ تُقْبِلُ فِي صُورَةِ شَيْطَانٍ فَإِذَا رَأَى أَحَدُكُمُ امْرَأَةً فَأَعْجَبَتْهُ فَلْيَأْتِ أَهْلَهُ فَإِنَّ مَعَهَا مِثْلَ الَّذِي مَعَهَا</div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: Tahoma; font-size: 12.8000001907349px; text-align: justify; text-rendering: optimizelegibility;">
<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">“Sesungguhnya wanita datang (menghadap) dalam bentuk setan. Apabila salah seorang dari kalian melihat wanita dan mengaguminya, hendaknya ia mendatangi istrinya. Sebab, apa yang ada pada wanita tersebut seperti apa yang ada pada istrinya.” </i>(HR. Muslim no.<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>1403/9, Abu Dawud no. 2151, dan<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>at-Tirmidzi no. 1161 dari Jabir <i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">radhiyallahu ‘anhu</i>)<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>Usamah bin Zaid <i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">radhiyallahu ‘anhu</i>ma berkata bahwa<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>Rasulullah <i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">Shallallahu ‘alaihi wasallam</i> bersabda,</div>
<div dir="rtl" style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; direction: rtl; font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 27px; line-height: 50px; text-align: justify; text-rendering: optimizelegibility;">
مَا تَرَكْتُ بَعْدِي فِتْنَةً أَضَرَّ عَلَى الرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ</div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: Tahoma; font-size: 12.8000001907349px; text-align: justify; text-rendering: optimizelegibility;">
<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">“Tidaklah ada sepeninggalku nanti suatu fitnah (ujian/cobaan/godaan) yang lebih berbahaya bagi kaum lelaki melebihi (fitnah) wanita.” </i>(HR. al-Bukhari no.<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>5096 dan Muslim)</div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: Tahoma; font-size: 12.8000001907349px; text-align: justify; text-rendering: optimizelegibility;">
Dalam riwayat yang lain, Rasulullah <i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">Shallallahu ‘alaihi wasallam</i> memperingatkan,</div>
<div dir="rtl" style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; direction: rtl; font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 27px; line-height: 50px; text-align: justify; text-rendering: optimizelegibility;">
اتَّقُوا الدُّنْيَا وَاتَّقُوا النِّسَاءَ، فَإِنَّ أَوَّلَ فِتْنَةِ بَنِي إِسْرَائِيلَ كَانَتْ فِي النِّسَاءِ</div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: Tahoma; font-size: 12.8000001907349px; text-align: justify; text-rendering: optimizelegibility;">
<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">“Waspadalah kalian terhadap (godaan) dunia dan (ujian) wanita, sebab awal mula godaan yang terjadi pada bani Israil adalah karena wanita.” </i>(HR.<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>Muslim dari Abu Sa’id al-Khudri <i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">radhiyallahu ‘anhu</i>)</div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: Tahoma; font-size: 12.8000001907349px; text-align: justify; text-rendering: optimizelegibility;">
Riwayat-riwayat di atas dan banyak lagi yang semisalnya, menjelaskan kepada kita bahwa wanita adalah aurat yang harus ditutupi fisiknya. Mereka dijadikan alat oleh setan, jin, dan manusia untuk merusak anak Adam. Di sisi lain, mereka adalah ujian yang sangat dahsyat bagi kaum Adam yang mampu meluluhlantakkan keteguhan seorang anak Adam yang kuat imannya sekalipun, kecuali orang yang dirahmati Allah <i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">Subhanahu wata’ala</i>. Rasulullah <i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">Shallallahu ‘alaihi wasallam</i> secara khusus memperingatkan kaum Adam agar waspada dan berhati-hati dari ujian yang ditebarkan oleh para setan melalui kaum wanita. Karena sebab-sebab di atas dan yang lainnya, Islam secara khusus memberikan rambu-rambu ketat bagi kaum wanita agar setan tidak meperalat mereka untuk menyesatkan bani Adam. Di antara rambu-rambu tersebut adalah ketentuan khusus bagi wanita dalam masalah berpakaian. Berikut ini rinciannya.</div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: Tahoma; font-size: 12.8000001907349px; text-align: justify; text-rendering: optimizelegibility;">
<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">1. Pakaian wanita di luar rumah atau di hadapan lelaki yang bukan mahramnya.</i></div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: Tahoma; font-size: 12.8000001907349px; text-align: justify; text-rendering: optimizelegibility;">
Mahram-mahram wanita ditegaskan dalam al-Qur’an surat an-Nur ayat 311. Selain yang tersebut dalam ayat itu tidak termasuk mahram. Ada beberapa ketentuan yang harus diperhatikan kaum hawa tatkala di luar rumah atau di hadapan lelaki yang bukan mahramnya, di antaranya:</div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: Tahoma; font-size: 12.8000001907349px; text-align: justify; text-rendering: optimizelegibility;">
<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">a. Wanita dilarang tabarruj.</i></div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: Tahoma; font-size: 12.8000001907349px; text-align: justify; text-rendering: optimizelegibility;">
Allah <i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">Subhanahu wata’ala</i> berfirman,</div>
<div dir="rtl" style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; direction: rtl; font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 27px; line-height: 50px; text-align: justify; text-rendering: optimizelegibility;">
<span class="Arabic" id="fon33" style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; color: black; font-size: large; text-rendering: optimizelegibility;">وَلَا تَبَرَّجۡنَ تَبَرُّجَ ٱلۡجَـٰهِلِيَّةِ ٱلۡأُولَىٰۖ</span></div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: Tahoma; font-size: 12.8000001907349px; text-align: justify; text-rendering: optimizelegibility;">
<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">“Dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliah yang dahulu.” </i>(al-Ahzab: 33)</div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: Tahoma; font-size: 12.8000001907349px; text-align: justify; text-rendering: optimizelegibility;">
Dalam <i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">Lisanul ‘Arab </i>(3/33) dijelaskan bahwa tabarruj adalah seorang wanita menampilkan perhiasannya serta menampakkan wajah dan keindahan tubuhnya di hadapan lelaki. Begitu pula (menampakkan) segala sesuatu yang bisa membangkitkan syahwat mereka (lelaki) dan berlenggak-lenggok di dalam berjalan. (Ini semua termasuk <i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">tabarruj</i>, -pen.) selama bukan untuk suaminya. Fadhilatusy Syaikh Abu Nashr Muhammad bin Abdillah al-Imam— <i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">hafizhahullahu ta’ala</i>—menjabarkan hadits tabarruj, “Tabarruj terjadi dengan salah satu dari dua hal atau dengan keduanya sekaligus:</div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: Tahoma; font-size: 12.8000001907349px; text-align: justify; text-rendering: optimizelegibility;">
• Menampakkan semua atau sebagian keindahan (tubuhnya), seperti wajah, leher, kedua telapak tangan, dan kedua lengan. Karena itu, Allah <i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">Subhanahu wata’ala</i> memerintahkan kaum wanita dengan firman-Nya,</div>
<div dir="rtl" style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; direction: rtl; font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 27px; line-height: 50px; text-align: justify; text-rendering: optimizelegibility;">
وَلَا يَضْرِبْنَ بِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِينَ مِن زِينَتِهِنَّ</div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: Tahoma; font-size: 12.8000001907349px; text-align: justify; text-rendering: optimizelegibility;">
<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">“Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan.”</i>(an-Nur: 31)</div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: Tahoma; font-size: 12.8000001907349px; text-align: justify; text-rendering: optimizelegibility;">
• Berlenggak-lenggok ketika berjalan. Tindakan ini, walaupun sering kali bergandengan dengan menampakkan keindahan tubuh, namun terkadang tanpa bermaksud menampakkan keindahan tubuh. Hal ini diisyaratkan dalam ayat di atas. (lihat <i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">Majmu’ Rasail Ilmiyah wa</i> <i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">Da’awiyah </i>hlm. 409 karya asy-Syaikh al-Imam, cet. I, Darul Atsar, Shan’a, Yaman 2012 M/1433 H) Di zaman sekarang ini, tabarruj menjadi salah satu ikon fitnah yang sangat mudah dijumpai baik di perkotaan maupun pedalaman. Termasuk tabarruj adalah:</div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: Tahoma; font-size: 12.8000001907349px; text-align: justify; text-rendering: optimizelegibility;">
• Wanita yang berpakaian mini baik tampak bagian atasnya saja, seperti rambut, leher, bagian dada, lengan, dan semisalnya, lebih parah lagi yang tampak bagian antara dada dan lutut; dan lebih parah lagi tampak bagian kehormatannya; maupun tampak bagian bawahnya, seperti kaki, betis, atau pahanya.</div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: Tahoma; font-size: 12.8000001907349px; text-align: justify; text-rendering: optimizelegibility;">
• Wanita yang berpakaian ketat hingga tampak keindahan lekuk-lekuk tubuhnya, walaupun menutupi anggota fisiknya. Lebih parah lagi ketika dia mengenakan pakaian ketat dengan warna kain yang sama dengan kulitnya seolah-olah tidak berbusana.</div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: Tahoma; font-size: 12.8000001907349px; text-align: justify; text-rendering: optimizelegibility;">
• Wanita yang berpakaian panjang menutupi seluruh tubuh, namun tipis menerawang hingga tubuh dalamnya kelihatan. Para wanita seperti inilah yang diancam oleh Rasulullah <i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">Shallallahu ‘alaihi wasallam</i> dengan neraka. Abu Hurairah <i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">radhiyallahu ‘anhu</i> berkata bahwa Rasulullah <i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">Shallallahu ‘alaihi wasallam</i> bersabda,</div>
<div dir="rtl" style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; direction: rtl; font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 27px; line-height: 50px; text-align: justify; text-rendering: optimizelegibility;">
صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا (وَذَكَرَ): وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلاَتٌ مَائِلاَتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لاَ يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلاَ يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَ</div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: Tahoma; font-size: 12.8000001907349px; text-align: justify; text-rendering: optimizelegibility;">
<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">“Dua jenis ahli neraka aku belum pernah melihat mereka (sebelumnya)…” </i>lalu beliau menyebutkan,<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">“Dan wanita wanita yang berpakaian namun telanjang, menyimpangkan (orang yang melihatnya), berlenggak-lenggok (jalannya), dan kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Mereka tidak akan masuk surga, bahkan tidak akan mencium aromanya, padahal aroma surga dapat dicium dari jarak sekian dan sekian….” </i>(HR. Muslim<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>no. 2128)</div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: Tahoma; font-size: 12.8000001907349px; text-align: justify; text-rendering: optimizelegibility;">
<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">2. Syarat-syarat pakaian wanita di luar rumah atau di hadapan lelaki yang bukan mahram.</i></div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: Tahoma; font-size: 12.8000001907349px; text-align: justify; text-rendering: optimizelegibility;">
Apabila salah satu saja tidak terpenuhi, pakaiannya tidak syar’i dan termasuk tabarruj yang merupakan perbuatan dosa atau pakaian fitnah yang dicela. Persyaratan tersebut adalah:</div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: Tahoma; font-size: 12.8000001907349px; text-align: justify; text-rendering: optimizelegibility;">
<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">a. Pakaian tersebut menutupi seluruh anggota tubuhnya. </i>Allah <i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">Subhanahu wata’ala</i> berfirman,</div>
<div dir="rtl" style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; direction: rtl; font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 27px; line-height: 50px; text-align: justify; text-rendering: optimizelegibility;">
<span class="Arabic" id="fon31" style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; color: black; font-size: large; text-rendering: optimizelegibility;">وَقُل لِّلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا</span></div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: Tahoma; font-size: 12.8000001907349px; text-align: justify; text-rendering: optimizelegibility;">
<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">Katakanlah kepada wanita yang beriman, “Hendaklah mereka menahan pandangannya dan kemaluannya, serta janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) tampak darinya.” </i>(an-Nur: 31)</div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: Tahoma; font-size: 12.8000001907349px; text-align: justify; text-rendering: optimizelegibility;">
Demikian pula firman-Nya,</div>
<div dir="rtl" style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; direction: rtl; font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 27px; line-height: 50px; text-align: justify; text-rendering: optimizelegibility;">
<span class="Arabic" id="fon58" style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; color: black; font-size: large; text-rendering: optimizelegibility;"><span id="mspan58" style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"></span></span><span class="Arabic" id="fon59" style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; color: black; font-size: large; text-rendering: optimizelegibility;">يَـٰٓأَيُّہَا ٱلنَّبِىُّ قُل لِّأَزۡوَٲجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَآءِ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ يُدۡنِينَ عَلَيۡہِنَّ مِن جَلَـٰبِيبِهِنَّۚ ذَٲلِكَ أَدۡنَىٰٓ أَن يُعۡرَفۡنَ فَلَا يُؤۡذَيۡنَۗ وَكَانَ ٱللَّهُ غَفُورً۬ا رَّحِيمً۬ا (٥٩)</span></div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: Tahoma; font-size: 12.8000001907349px; text-align: justify; text-rendering: optimizelegibility;">
<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">Hai Nabi, katakanlah kepada istri istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang mukmin, “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” Hal itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. </i>(al-Ahzab: 59)</div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: Tahoma; font-size: 12.8000001907349px; text-align: justify; text-rendering: optimizelegibility;">
Para ulama bersepakat bahwa wanita merdeka berkewajiban menutup seluruh anggota tubuhnya, dari ujung rambut sampai ke ujung kaki, kecuali wajah dan kedua telapak tangan. Para ulama berbeda pendapat tentang wanita yang berstatus budak. Sebagian ulama tidak membedakan antara wanita merdeka dan wanita budak dalam hal kewajiban menutup seluruh anggota tubuhnya. Ini adalah pendapat Abu Hayyan al-Andalusi <i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">rahimahullah</i> dalam tafsirnya, <i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">al-Bahr al-Muhith </i>(7/250), al-Hafizh Ibnul Qaththan t dalam <i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">Ahkam an-Nazhar</i>, Ibnu Hazm <i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">rahimahullah</i> dalam <i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">al-Muhalla </i>(3/218—219), dan yang dianggap kuat oleh al-‘Allamah al-Albani <i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">rahimahullah</i> dalam <i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">Jilbab al-Mar’atul</i><i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">Muslimah </i>(hlm. 92—96).</div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: Tahoma; font-size: 12.8000001907349px; text-align: justify; text-rendering: optimizelegibility;">
Para ulama juga berbeda pendapat tentang wajah dan kedua telapak tangan. Ada yang berpendapat wajib ditutup dan ada pula yang berpendapat tidak wajib. Pembicaraan tentang masalah ini sangat panjang, namun yang terpenting adalah beberapa hal yang harus diperhatikan, di antaranya:</div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: Tahoma; font-size: 12.8000001907349px; text-align: justify; text-rendering: optimizelegibility;">
• Ulama yang tidak mewajibkan menutup wajah dan kedua telapak tangan sangat menganjurkan kaum wanita terutama di zaman sekarang ini untuk menutupnya, demi mencapai keafdalan dan upaya meredam fitnah.</div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: Tahoma; font-size: 12.8000001907349px; text-align: justify; text-rendering: optimizelegibility;">
• Tidak ada perhiasan/riasan pada wajah dan kedua telapak tangan berdasarkan keumuman ayat,</div>
<div dir="rtl" style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; direction: rtl; font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 27px; line-height: 50px; text-align: justify; text-rendering: optimizelegibility;">
وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا ۖ</div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: Tahoma; font-size: 12.8000001907349px; text-align: justify; text-rendering: optimizelegibility;">
<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">“Janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) tampak darinya.” </i>(an-Nur: 31)<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"></i></div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: Tahoma; font-size: 12.8000001907349px; text-align: justify; text-rendering: optimizelegibility;">
Apabila terdapat perhiasan/riasan,<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>wajib ditutup dengan dalil ayat di atas,<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>terutama pada wanita masa kini yang<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>menghiasi wajah dan tangan mereka<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>dengan ragam hiasan dan warna, tidak<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>ada seorang muslim pun yang ragu akan<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>keharamannya. Kecuali celak mata dan<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>semir kuku dengan daun pacar, demikian<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>diingatkan oleh asy-Syaikh Muhammad<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>Nashiruddin al-Albani <i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">rahimahullah</i> dalam<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">Jilbab al-Mar’atul Muslimah </i>(hlm. 89).<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"></i></div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: Tahoma; font-size: 12.8000001907349px; text-align: justify; text-rendering: optimizelegibility;">
Maka dari itu, sudah semestinya<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>para ulama, dai, dan tokoh masyarakat<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>menganjurkan dan memotivasi kaum hawa<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>untuk menutup seluruh tubuh mereka<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>dengan jilbab dari ujung rambut sampai<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>ujung kaki, terutama di zaman sekarang<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>ini, untuk meredam fitnah dan mencapai<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>keafdalan menurut kesepakatan seluruh<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>ulama dari ragam pendapat yang ada.<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>Mereka harus menjadi teladan yang<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>baik bagi masyarakat dengan memakaikan<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>jilbab kepada para istri, putri, dan saudari<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>mereka. Namun, sangat disayangkan,<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>kenyataan yang ada justru sebaliknya.<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>Banyak pihak yang meremehkan masalah<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>jilbab dengan alasan ada ulama yang<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>berpendapat tidak wajib. Bahkan, pada<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>umumnya mereka memerangi jilbab<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>dan hijab sehingga tanpa sadar menjadi<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>corong musuh-musuh agama yang ingin<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>melenyapkan syariat jilbab dan hijab.</div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: Tahoma; font-size: 12.8000001907349px; text-align: justify; text-rendering: optimizelegibility;">
<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">b. Tidak boleh memakai pakaian perhiasan. </i>Allah <i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">Subhanahu wata’ala</i> berfirman,</div>
<div dir="rtl" style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; direction: rtl; font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 27px; line-height: 50px; text-align: justify; text-rendering: optimizelegibility;">
وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا ۖ</div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: Tahoma; font-size: 12.8000001907349px; text-align: justify; text-rendering: optimizelegibility;">
<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">“Janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) tampak darinya.” </i>(an-Nur: 31)</div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: Tahoma; font-size: 12.8000001907349px; text-align: justify; text-rendering: optimizelegibility;">
<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"></i>Keumuman ayat ini mencakup<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>pakaian lahir, jika penuh perhiasan<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>yang membuat pandangan lelaki tertuju<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>padanya. Demikian uraian asy-Syaikh<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>al-Albani <i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">rahimahullah</i> dalam <i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">Jilbab </i>(hlm. 119).<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>Beliau membawakan penjelasan al-<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>Imam adz-Dzahabi <i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">rahimahullah</i> dalam kitabnya<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> al-Kabair </i>(hlm. 131),</div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: Tahoma; font-size: 12.8000001907349px; text-align: justify; text-rendering: optimizelegibility;">
“Termasuk<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>tindakan yang menyebabkan wanita<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>dilaknat adalah menampakkan perhiasan,<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>emas, dan berlian di balik cadarnya;<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>memakai minyak wangi misik, <i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">anbar</i>,<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>dan parfum saat keluar rumah; memakai<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>(pakaian) dengan ragam warna, sarung<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>sutra, kain-kain pendek dipadu dengan<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>baju panjang berlengan luas dan panjang;<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>ini semua adalah <i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">tabarruj </i>yang dimurkai<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>oleh Allah <i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">Subhanahu wata’ala</i>. Pelakunya dimurkai di<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>dunia dan akhirat.<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>Karena perilaku-perilaku yang biasa<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>dilakukan kaum wanita, Rasulullah <i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"><i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">Shallallahu ‘alaihi wasallam</i> </i>bersabda,</div>
<div dir="rtl" style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; direction: rtl; font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 27px; line-height: 50px; text-align: justify; text-rendering: optimizelegibility;">
اطَّلَعْتُ فِي النَّارِ فَرَأَيْتُ أَكْثَرَ أَهْلِهَا النِّسَاءَ</div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: Tahoma; font-size: 12.8000001907349px; text-align: justify; text-rendering: optimizelegibility;">
<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">‘Saya pernah melihat neraka, ternyata saya menyaksikan mayoritas penghuninya adalah wanita’.”</i></div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: Tahoma; font-size: 12.8000001907349px; text-align: justify; text-rendering: optimizelegibility;">
Al-Lajnah ad-Daimah pernah<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>ditanya, “Apakah diperbolehkan seorang<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>wanita keluar rumah dengan pakaian<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>yang penuh hiasan/aksesoris?”<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>Mereka menjawab, “Seorang wanita<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>tidak diperbolehkan keluar rumah dengan<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>pakaian penuh perhiasan yang menarik<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>perhatian. Sebab, hal itu dapat menggoda<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>kaum lelaki dan memfitnah agama<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>mereka. Bahkan, bisa jadi mendorongnya<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>untuk merusak ‘kehormatan’ wanita<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>tersebut.” (<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">Fatawa al-Lajnah </i>17/100)</div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: Tahoma; font-size: 12.8000001907349px; text-align: justify; text-rendering: optimizelegibility;">
<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"></i>Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Baz<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i><i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">rahimahullah</i> pernah ditanya tentang wanita<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>yang memakai abaya (sehelai pakaian<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>terusan yang menutup kepala hingga<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>kaki, mirip dengan mukena tertentu)<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>penuh motif dan hiasan.<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>Beliau menjawab, “Kewajiban semua<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>wanita untuk mewaspadai <i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">tabarruj </i>dengan<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"></i>pakaian indah (penuh hiasan), baik itu<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>abaya maupun yang lainnya. Selain<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>itu, ia wajib menutup (aurat) dan tidak<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>menampakkan perhiasannya sedikit pun.<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>Sebab, Allah <i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">Subhanahu wata’ala</i>berfirman,</div>
<div dir="rtl" style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; direction: rtl; font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 27px; line-height: 50px; text-align: justify; text-rendering: optimizelegibility;">
وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا ۖ وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَىٰ جُيُوبِهِنَّ ۖ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا لِبُعُولَتِهِنَّ أَوْ آبَائِهِنَّ</div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: Tahoma; font-size: 12.8000001907349px; text-align: justify; text-rendering: optimizelegibility;">
<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">‘Dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang (biasa) tampak darinya, hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami atau ayah mereka.”</i></div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: Tahoma; font-size: 12.8000001907349px; text-align: justify; text-rendering: optimizelegibility;">
Juga firman-Nya,</div>
<div dir="rtl" style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; direction: rtl; font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 27px; line-height: 50px; text-align: justify; text-rendering: optimizelegibility;">
وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَىٰ ۖ</div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: Tahoma; font-size: 12.8000001907349px; text-align: justify; text-rendering: optimizelegibility;">
<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliah yang dahulu.”</i></div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: Tahoma; font-size: 12.8000001907349px; text-align: justify; text-rendering: optimizelegibility;">
Para ulama menafsirkan ayat ini dengan menampakkan keindahan dan hal-hal yang menimbulkan fitnah. Allah <i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">Subhanahu wata’ala</i> berfirman,</div>
<div dir="rtl" style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; direction: rtl; font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 27px; line-height: 50px; text-align: justify; text-rendering: optimizelegibility;">
وَإِذَا سَأَلْتُمُوهُنَّ مَتَاعًا فَاسْأَلُوهُنَّ مِن وَرَاءِ حِجَابٍ ۚ ذَٰلِكُمْ أَطْهَرُ لِقُلُوبِكُمْ وَقُلُوبِهِنَّ ۚ</div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: Tahoma; font-size: 12.8000001907349px; text-align: justify; text-rendering: optimizelegibility;">
<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">“Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (istri-istri Nabi </i><i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">Shallallahu ‘alaihi wasallam</i><i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">), mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka.” Wallahu waliyyut taufiq. </i>(<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">al-Mausu’ah al-Baziyah, </i>3/1540—1541)</div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: Tahoma; font-size: 12.8000001907349px; text-align: justify; text-rendering: optimizelegibility;">
Yang perlu diingatkan di sini, pakaian wanita yang berwarna selain putih atau hitam tidaklah termasuk perhiasan. Sebab, wanita boleh berpakaian selain warna hitam, karena hitam bukan syarat pakaian muslimah, walaupun lebih afdal memakai pakaian hitam. Al-Lajnah ad-Daimah pernah ditanya, “Apakah hijab muslimah khusus dengan warna hitam atau umum pada semua warna?” Mereka menjawab, “Pakaian wanita muslimah tidak khusus berwarna hitam. Mereka boleh memakai pakaian warna apa saja selama menutup auratnya, tidak tasyabuh (menyerupai) dengan lelaki, tidak ketat yang membentuk tubuhnya, tidak tipis (transparan/menerawang), dan tidak pula mengundang godaan.” (<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">Fatawa al-Lajnah ad-Daimah </i>17/108)</div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: Tahoma; font-size: 12.8000001907349px; text-align: justify; text-rendering: optimizelegibility;">
<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">3. Pakaiannya harus tebal, tidak tipis transparan </i>Upaya menutup aurat tidak akan<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>tercapai kecuali dengan pakaian<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>tebal. Adapun pakaian menerawang<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>yang memperlihatkan tubuh wanita<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>secara transparan, justru akan semakin<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>menambah fitnah. Selain itu, hal ini<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>jelas termasuk tabarruj yang dikecam,<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>berpakaian namun telanjang.<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>Abdullah bin ’Amr <i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">radhiyallahu ‘anhu</i> berkata<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>bahwa Rasulullah <i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">Shallallahu ‘alaihi wasallam</i> bersabda,</div>
<div dir="rtl" style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; direction: rtl; font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 27px; line-height: 50px; text-align: justify; text-rendering: optimizelegibility;">
سَيَكُونُ فِي آخِرِ أُمَّتِي نِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ، عَارِيَاتٌ، عَلَى رُءُوسِهِنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ، الْعَنُوهُنَّ فَإِنَّهُنَّ مَلْعُونَاتٌ</div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: Tahoma; font-size: 12.8000001907349px; text-align: justify; text-rendering: optimizelegibility;">
<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">“Akan ada di generasi akhir umatku, wanita-wanita berpakaian tapi telanjang. Kepala mereka seperti punuk-punuk unta, laknatlah mereka! Karena mereka adalah wanita-wanita terlaknat.” </i>(HR.<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>ath-Thabarani dalam <i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">al-Mu’jam ash- Shaghir </i>hlm. 232, dinyatakan sahih<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>oleh al-Albani dalam <i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">Jilbab </i>hlm. 125)</div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: Tahoma; font-size: 12.8000001907349px; text-align: justify; text-rendering: optimizelegibility;">
Ibnu Abdil Barr <i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">rahimahullah</i> menjelaskan, “Yang dimaksud beliau n adalah kaum wanita yang memakai pakaian tipis yang membentuk (tubuh) dan tidak menutup (aurat). Secara istilah, mereka berpakaian, namun hakikatnya telanjang.” (<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">Tanwirul</i> <i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">Hawalik </i>3/103 karya as-Suyuthi dan lihat pula<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">Fatawa al-Lajnah ad-Daimah</i> 17/106)</div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: Tahoma; font-size: 12.8000001907349px; text-align: justify; text-rendering: optimizelegibility;">
Ibnu Hajar al-Haitami <i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">rahimahullah</i> dalam kitabnya <i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">az-Zawajir (</i>1/127) menganggap pakaian tipis transparan yang menampakkan warna kulit dan tubuh sebagai dosa besar, dan berhujah dengan dalil di atas.</div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: Tahoma; font-size: 12.8000001907349px; text-align: justify; text-rendering: optimizelegibility;">
<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">4. Pakaiannya harus panjang lagi longgar, tidak sempit atau ketat.</i></div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: Tahoma; font-size: 12.8000001907349px; text-align: justify; text-rendering: optimizelegibility;">
Tujuan pakaian adalah menghindari dari ketergodaan, dan tidak mungkin tercapai kecuali dengan pakaian lebar dan longgar. Adapun pakaian sempit atau ketat, walaupun menutupi kulit, namun tetap menampakkan lekuk sebagian atau seluruh tubuh, yang ini jelas mengundang godaan, seolah-olah telanjang. Apalagi dengan kain yang sewarna dengan kulitnya, lebih besar lagi dosanya bila dipadu dengan pakaian mini lagi transparan. Hadits pada poin sebelumnya juga sebagai dalil untuk poin ini karena termasuk makna “berpakaian tapi telanjang.”Termasuk dalam ancaman hadits tersebut adalah pantolan ketat atau jeans yang dikenakan kaum wanita, di samping tasyabuh dengan orang kafir, juga membentuk lekuk tubuh.</div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: Tahoma; font-size: 12.8000001907349px; text-align: justify; text-rendering: optimizelegibility;">
Asy-Syaikh Shalih al-Fauzan <i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">hafizhahullah </i>menjelaskan, “Tidak diperbolehkan bagi wanita memakai pakaian yang tasyabuh dengan lelaki atau tasyabuh dengan wanita kafir. Begitu pula tidak diperbolehkan memakai pakaian ketat yang menampakkan lekuk tubuh secara detail dan menimbulkan fitnah. Pantalon yang padanya terdapat semua larangan di atas, maka tidak boleh dipakai.” (<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">al-Muntaqa</i>, 3/474) Dalam kitab yang sama (3/475) beliau juga menjelaskan bahwa tidak diperbolehkan bagi wanita memakai pakaian ketat di hadapan wanita yang lain atau mahramnya. Sebab, seorang wanita diperintahkan menutupi auratnya dari semua pihak kecuali suaminya. Ummu Salamah as-Salafiyah dalam kitabnya, <i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">al-Fatwa fi Zinati binti Hawa</i> <i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">(</i>hlm. 61—68), menyebutkan lima alasan diharamkannya pakaian ini.</div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: Tahoma; font-size: 12.8000001907349px; text-align: justify; text-rendering: optimizelegibility;">
1. Tasyabuh dengan orang kafir karena model pakaian seperti ini datang dari mereka.</div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: Tahoma; font-size: 12.8000001907349px; text-align: justify; text-rendering: optimizelegibility;">
2. Membuka/menampilkan aurat.</div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: Tahoma; font-size: 12.8000001907349px; text-align: justify; text-rendering: optimizelegibility;">
3. Mayoritas pemakainya adalah wanita yang sudah tidak punya rasa malu dan wanita fasik.</div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: Tahoma; font-size: 12.8000001907349px; text-align: justify; text-rendering: optimizelegibility;">
4. Menghamburkan uang hanya demi memenuhi selera mendapatkan ragam model dan bentuk pakaian tersebut.</div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: Tahoma; font-size: 12.8000001907349px; text-align: justify; text-rendering: optimizelegibility;">
5. Mayoritas pemakainya begitu bangga dengan pakaian, model, dan harganya.</div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: Tahoma; font-size: 12.8000001907349px; text-align: justify; text-rendering: optimizelegibility;">
<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">Al-‘Allamah </i>al-Albani t menyebutkan fenomena wanita masa kini dalam hal berpakaian yang harus diperingatkan, di antaranya:</div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: Tahoma; font-size: 12.8000001907349px; text-align: justify; text-rendering: optimizelegibility;">
1. Sebagian muslimah bersemangat menutupi bagian rambut dan dadanya, namun memakai pakaian ketat atau mini yang tidak sampai betisnya, atau menutupi bagian paha sampai kakinya dengan kaos kaki sewarna dengan kulitnya (stoking).</div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: Tahoma; font-size: 12.8000001907349px; text-align: justify; text-rendering: optimizelegibility;">
2. Ada pula yang memakai pakaian mini sampai betis lalu memakai kaos kaki yang membentuk betisnya dan hanya menggunakan kerudung (<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">khimar</i>) tanpa jilbab. (<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">Jilbab </i>hlm. 133—134) Masih banyak lagi fenomena lain yang serupa atau lebih parah di zaman sekarang. Tragisnya, masyarakat muslim menganggapnya sebagai busana muslimah dan simbol Islam, padahal hakikatnya adalah busana fitnah yang merupakan makar besar musuh-musuh Islam. <i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">Wallahul musta’an.</i></div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: Tahoma; font-size: 12.8000001907349px; text-align: justify; text-rendering: optimizelegibility;">
<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">5. Tanpa berparfum </i>Banyak sekali hadits yang melarang<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>wanita memakai parfum ketika keluar<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>rumah walaupun menuju masjid untuk<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>shalat berjamaah.<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>Abu Musa al-Asy’ari <i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">radhiyallahu ‘anhu</i> berkata<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"></i>bahwa Rasulullah <i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">Shallallahu ‘alaihi wasallam</i> bersabda,</div>
<div dir="rtl" style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; direction: rtl; font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 27px; line-height: 50px; text-align: justify; text-rendering: optimizelegibility;">
أَيُّمَا امْرَأَةٍ اسْتَعْطَرَتْ ، فَمَرَّتْ عَلَى قَوْمٍ لِيَجِدُوا رِيحَهَا فَهِيَ زَانِيَةٌ</div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: Tahoma; font-size: 12.8000001907349px; text-align: justify; text-rendering: optimizelegibility;">
<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">“Wanita mana pun yang memakai parfum lalu melewati suatu kaum supaya mereka mencium aromanya maka dia adalah pezina.” </i>(HR. Ahmad 4/400,<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>413, Abu Dawud no. 4173, dan at-<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>Tirmidzi no. 2786; dinyatakan hasan<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>oleh al-Albani dalam <i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">Jilbab </i>hlm. 137)<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>Zainah ats-Tsaqafiyah <i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">radhiyallahu ‘anha</i> berkata<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>bahwa Rasulullah <i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">Shallallahu ‘alaihi wasallam</i> bersabda kepada<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>kaum wanita,</div>
<div dir="rtl" style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; direction: rtl; font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 27px; line-height: 50px; text-align: justify; text-rendering: optimizelegibility;">
إِذَا شَهِدَتْ إِحْدَاكُنَّ الْمَسْجِدَ فَلاَ تَمَسَّ طِيبًا</div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: Tahoma; font-size: 12.8000001907349px; text-align: justify; text-rendering: optimizelegibility;">
<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">“Jika salah seorang dari kalian datang ke masjid, janganlah dia memakai parfum.” </i>(HR. Muslim no. 443)</div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: Tahoma; font-size: 12.8000001907349px; text-align: justify; text-rendering: optimizelegibility;">
Apabila pergi menuju ke masjid untuk beribadah (shalat berjamaah) saja seorang wanita dilarang memakai parfum, lalu bagaimana halnya dengan keluar ke mal, jalan umum, dan tempat keramaian lainnya?! Tentu larangannya lebih keras lagi, terutama apabila keluar rumah di malam hari karena fitnahnya lebih dahsyat. Rasulullah <i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">Shallallahu ‘alaihi wasallam</i> bersabda,</div>
<div dir="rtl" style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; direction: rtl; font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 27px; line-height: 50px; text-align: justify; text-rendering: optimizelegibility;">
أَيُّمَا امْرَأَةٍ أَصَابَتْ بَخُورًا فَلاَ تَشْهَدْ مَعَنَا الْعِشَاءَ الآخِرَةَ</div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: Tahoma; font-size: 12.8000001907349px; text-align: justify; text-rendering: optimizelegibility;">
<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">“Siapa pun wanita yang memakai parfum, dia tidak boleh menghadiri jamaah shalat isya bersama kami.” </i>(HR. Muslim<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">  </i>no. 444 dari Abu Hurairah <i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">radhiyallahu ‘anhu</i>)</div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: Tahoma; font-size: 12.8000001907349px; text-align: justify; text-rendering: optimizelegibility;">
Ibnu Hajar al-Haitami <i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">rahimahullah</i> dalam <i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">az-Zawajir </i>(2/37) menyebutkan bahwa keluarnya wanita dari rumahnya dengan memakai parfum dan berhias termasuk dosa besar walaupun diizinkan oleh suaminya.</div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: Tahoma; font-size: 12.8000001907349px; text-align: justify; text-rendering: optimizelegibility;">
<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">6. Tidak boleh menyerupai pakaian lelaki</i></div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: Tahoma; font-size: 12.8000001907349px; text-align: justify; text-rendering: optimizelegibility;">
Sebelumnya telah dibahas beberapa riwayat yang menjelaskan hal ini dan ketentuan-ketentuannya. Dari Ibnu Abi Mulaikah <i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">rahimahullah</i>, dia berkata, ada yang bertanya kepada ‘Aisyah <i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">radhiyallahu ‘anha</i>, “Sesungguhnya ada seorang wanita memakai sandal (yang biasa dipakai lelaki).” Beliau <i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">radhiyallahu ‘anha</i> menjawab,</div>
<div dir="rtl" style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; direction: rtl; font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 27px; line-height: 50px; text-align: justify; text-rendering: optimizelegibility;">
الرَّجُلَةَ مِنَ النِّسَاءِ  لَعَنَ رَسُولُ ا</div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: Tahoma; font-size: 12.8000001907349px; text-align: justify; text-rendering: optimizelegibility;">
<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">“Rasulullah </i><i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">Shallallahu ‘alaihi wasallam</i> <i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">melaknat wanita yang menyerupai pria.” </i>(HR. Abu Dawud<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>no. 4099, dinyatakan sahih oleh al-<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>Albani dalam <i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">Jilbab </i>hlm. 146 dengan<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>penguat-penguatnya)<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"></i></div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: Tahoma; font-size: 12.8000001907349px; text-align: justify; text-rendering: optimizelegibility;">
Al-Imam adz-Dzahabi <i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"><i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">rahimahullah</i> </i>mengatakan dalam <i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">al-Kabair </i>(hlm.<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>129) dan Ibnu Hajar al-Haitami <i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">rahimahullah</i><i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>dalam <i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">az-Zawajir </i>(1/126) memasukkan<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>perbuatan wanita yang menyerupai pria<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"></i>sebagai dosa besar.<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>Al – Imam al – Albani <i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">rahimahullah</i><i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>menerangkan setelah membawakan<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>riwayat dari keterangan sejumlah ulama<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>di atas menyatakan, “Dari apa yang telah<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>diuraikan sebelumnya, menjadi pasti<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>bahwa seorang wanita tidak diperbolehkan<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>berpakaian menyerupai model pakaian<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"></i>lelaki. Jadi, tidak halal bagi wanita<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>mengenakan <i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">rida </i>(semacam pakaian<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>atas kain ihram), sarung, dan pakaian<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>pria lainnya, seperti yang dilakukan<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>sebagian wanita muslimah zaman ini.<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>Mereka memakai apa yang disebut<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>‘jaket’2 dan ‘pantalon’ walaupun secara<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>kenyataan lebih menutupi (kulitnya)….”<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"></i>(<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">Jilbab </i>hlm. 150)</div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: Tahoma; font-size: 12.8000001907349px; text-align: justify; text-rendering: optimizelegibility;">
<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"></i>Al-Lajnah ad-Daimah pernah<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>ditanya, “Apakah boleh seorang wanita<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>memakai baju putih?”<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>Jawab, “Tidak boleh bagi seorang<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>wanita memakai pakaian putih apabila<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>pakaian putih di negaranya menjadi<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"></i>simbol dan kekhususan kaum lelaki,<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>karena ada unsur tasyabuh dengan kaum<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>lelaki. Rasulullah <i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">Shallallahu ‘alaihi wasallam</i> melaknat wanita<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>yang tasyabuh dengan pria!” (<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">Fatawa al-Lajnah </i>17/94—5)<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"></i></div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: Tahoma; font-size: 12.8000001907349px; text-align: justify; text-rendering: optimizelegibility;">
Al-Lajnah ad-Daimah juga ditanya,<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>“Apa hukum seorang wanita meletakkan<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>kain abayanya di pundak?”<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>Jawab, “Tidak diperbolehkan bagi<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>seorang wanita meletakkan abayanya di<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>kedua pundaknya ketika keluar rumah<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>karena ada unsur tasyabuh dengan<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>lelaki. Rasulullah <i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">Shallallahu ‘alaihi wasallam</i> melaknat wanita<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>yang berpakaian seperti pakaian lelaki<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>dan (melaknat) lelaki yang berpakaian<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"> </i>seperti pakaian wanita.” (<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">Fatawa al- Lajnah </i>17/107)</div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: Tahoma; font-size: 12.8000001907349px; text-align: justify; text-rendering: optimizelegibility;">
<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">7. Tidak boleh menyerupai pakaian wanita kafir</i></div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: Tahoma; font-size: 12.8000001907349px; text-align: justify; text-rendering: optimizelegibility;">
Telah dijelaskan sebelumnya dalildalil berikut ketentuan-ketentuannya dalam masalah ini.</div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: Tahoma; font-size: 12.8000001907349px; text-align: justify; text-rendering: optimizelegibility;">
<i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">8. Tidak boleh memakai pakaian kemasyhuran</i></div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: Tahoma; font-size: 12.8000001907349px; text-align: justify; text-rendering: optimizelegibility;">
Hal ini telah dijelaskan juga sebelumnya tentang dalil-dalil berikut ketentuan-ketentuannya. (lihat penjabaran luas dan syarat ini dalam <i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">Jilbab al-Mar’ah</i> <i style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">Muslimah </i>karya al-Albani)</div>

Kajian Utama ” Ketentuan – Ketentuan Pakaian Wanita “

Al-Ustadz Muhammad Afifuddin Dari ‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu , ia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasalla...