Lamurionline.com--Kota Langsa: Tatkala halaman madrasah tiba-tiba penuh dan riuh dengan suara dan celoteh anak-anak sedang berebut buku bacaan. Dibeberapa sudut anak saling bernegosiasi agar buku bacaannya ditukar. Kemudian berangsur suasana menjadi sunyi, suara-suara bisikan yang saling beradu pendapat itu semakin menghilang. Suasana menjadi hening, pagi yang begitu tenang…..



MI Gampong Meutia Langsa tampak hening, karena seluruh siswa dan guru sedang asyik membaca. Sebuah budaya yang pastinya patut ditiru. Khairul Husna SPdI MPd Kamad MI Gampong Meutia Langsa menyatakan “Budaya membaca perlu didorong untuk meningkatkan kecerdasan dan keterampilan siswa maupun guru.” ujarnya.

Ia menuturkan penerapan program membaca, yang merupakan bagian dari program mingguan dari MI Gampong Meutia Langsa yang memperkuat pendidikan di tingkat dasar. 

“Kami mengapresiasi kehadiran program membaca sangat tepat waktu dan tepat sasaran, khususnya dalam hal budaya membaca. Siswa-siswi MI Gampong Meutia Langsa sangat terbantu dan juga diharuskan untuk menguraikan isi dari bacaan tersebut didepan teman-temannya.” ungkapnya.

Para guru melakukan modeling dengan membaca senyap di depan anak–anak sebagai contoh atraktif. Untuk menciptakan lingkungan kondusif, guru menaruh buku–buku di depan halaman madrasah sehingga siswa terangsang dengan suasana lingkungan madrasah menjadi kondusif untuk budaya baca. Sehingga pada minggu-minggu berikutnya, para siswa dan guru mempraktikkan membaca senyap hampir tanpa instruksi.

MI Gampong Meutia hanya mengalokasikan waktu 30 menit untuk membaca senyap setiap pagi. Madrasah ini mengagendakan membaca senyap setiap hari Selasa, mulai pukul 07.30 sampai 08.00. Semua terlibat dalam program budaya baca, mulai kepala madrasah, guru, dan juga siswa. Melihat antusiasme siswa begitu tinggi, kepala madrasah dan guru langsung menerjunkan koleksi buku-buku baru yang dipinjam diperpustakaan daerah, hal ini dilakukan mengingat semua siswa ketagihan membaca.

Amrijal, S.Pd salah satu koordinator membaca senyap juga guru IPS di MI Gampong Meutia Langsa mendukung penuh pengembangan budaya membaca di madrasahnya. Menurutnya, penerapan program tersebut dapat membantu mencerdaskan anak bangsa dan berwawasan luas.

Penerapan program budaya membaca memberikan pengetahuan dan bermanfaat bagi siswa untuk mendorong keterampilan menulis. Gagasan kreatif hanya akan muncul dalam diri anak yang memang memiliki banyak bahan hasil membaca. Kegiatan membaca dapat mendorong siswa untuk aktif menulis. Membaca dan menulis itu satu rangkaian. Semakin banyak anak membaca, semakin banyak tabungan yang bisa ditulis.(d/y)  Erlisa
SHARE :
 
Top