Idul fitri merupakan puncak dari perayaan ramadhan, Dan ramadhan itu sendiri merupakan tarbiyah. Ramadhan mendidik hamba baik dari segi fisik maupun jiwa.secara fisik ia mendidik tentang bagaimana mengatur jasmani untuk makan/ minum secara disiplin serta menjaga prilaku fisiknya sesuai kaidah islam. Dan secara jiwa ia mendidik tentang bagaimana mengendalikan diri dan orang lain, serta mengajarkan tentang sabar,arti kebersamaan dan solidaritas tentunya. 

Lalu bagaimana pendidikan di hari yang fitri itu. Masyarakat indonesia khususnya aceh menghiasi suasana idul fitri dengan berbagai kebiasaan. Mulai dari budaya mudik dan juga saling silaturrahmi, Bukan hanya itu, idul fitri juga mengajarkan tentang kebersamaan dan rasa saling memaafkan. Dihari ini berkumpul barsama keluarga, hingga menyediakan berbagai hidangan tertentu khas lebaran. Suasana ini sudah membumi dan membudaya yang tidak dapat diganggugugat. Karna dihari yang fitri inilah kesempatan berkumpulnya yang telah tercerai berai, yang jauh menjadi dekat, dan yang dekat menjadi semakin erat. Dihari inilah tali tali silaturrahmi yang putus tersambung kembali, air mata berubah menjadi tawa, dan wajah- wajah yang keriput mulai tersenyum kembali. 

Maka dari itulah jiwa-jiwa akan terdidik, hati yang beku akan kembali bersemi dan mereka akan kembali belajar tentang sesuatu yang telah terlupakan, dan mengingat kembali apa yang telah tersia-siakan, serta mendidik anak-anak mereka tentang sebuah arti penghormatan dan memuliakan. Bukan hanya itu, idul fitri juga mengajarkan tentang arti solidaritas dan rasa saling memaafkan. Dihari inilah masyarakat saling memperdulikan antara sesama jirannya. Yang lapang memberi kepada yang sempit, yang kuat membantu yang lemah. Dihari ini semua dosa terhapus, semua iri, dengki menjadi lebur dan yang tumbuh ialah hati yang damai dan saling memaafkan. Masih cukup banyak lagi tentunya pendidikan yang dapat kita ambil dari idul fitri. Namun sebaik- baik makhluk adalah yang mau mengambil pelajaran didalamnya.
SHARE :
 
Top