Literasi memiliki persamaan makna dengan kegiatan membaca dan menulis,literasi juga bisa diartikan lebih luas bagaimana seseorang mampu berkomunikasi dan berinteraksi sosial, baik menyangkut pengetahuan, bahasa, etika dan budaya.

Literasi secara umum adalah kemampuan mengidentifikasi, menentukan,  menemukan, mengevaluasi, menggunakan dan mengkomunikasikan secara efektif untuk mengatasi persoalan. Dengan mengedepankan kebutuhan siswa, literasi di sekolah yang umum dilakukan dengan pembiasaan membaca diawal pembelajaran, penyediaan sudut baca disetiap kelas, pustaka sekolah. Perkembangan teknologi yang sangat mutakhir sungguh tidak bisa di elakkan pengaruhnya yang begitu pesat, bagi kemajuan dan kecanggihan dalam mengakses ilmu pengetahuan. Dalam literasi sekolah dituntut partisipasi aktif dari pihak warga sekolah untuk mewujudkan program literasi dengan memamfaatkan teknologi informasi. Pembelajaran Kurikulum 2013 variasi kegiatan sangat dituntut perpaduan pengembangan ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang reseptif dan produktif.

Pendidik yang merupakan ujung tombak pencapaian kompetensi,tidak hanya memandang literasi sekolah sekedar kegiatan membaca dan menulis, tetapi harus bisa memamfaatkan teknologi informasi dan memiliki jangkauan pemikiran bahwa literasi adalah ketrampilan menggunakan sumber-sumber belajar dalam bentuk media cetak, digital, visual, auditory. 

Penerapan literasi informasi dalam pendidikan di Indonesia masih merupakan jalan panjang dan berliku. Kesiapan sarana prasarana dan sumber daya perpustakaan masih merupakan dua hal yang belum rata dan menyeluruh pada sistem pendidikan di Indonesia. Hal penting lain yang tidak boleh dilewati adalah kecintaan membaca para guru dan siswa yang masih perlu terus menerus ditanamkan serta dikembangkan. Pustakawan juga penting menyikapi perkembangan teknologi informasi yang mempengaruhi ketersediaan informasi dalam beragam media hendaknya juga menjadi sebuah kesempatan bagaimana perpustakan mempunyai peran lebih dari sekadar menyimpan dan menyediakan informasi. 

Mutu pendidikan sebuah sekolah seharusnya terlihat dari perpustakaan dan pustakawannya. Pembelajaran abad 21 tidak bisa dipisahkan dari kegiatan literasi informasi, pengunaan peralatan elektronika sangat membantu menghasilkan, menyimpan, berkomunikasi atau menyebarkan informasi dengan informasi yang akurat, akuntabel, tepat waktu dan relevan untuk kebutuhan peserta didik dan teknologi informasi harus difungsikan sebagai alat, ilmu pengetahuan dan sumber pembelajaran. 

Dalam literasi informasi harus diikuti kemampuan memahami kelengkapan yang mengikuti teknologi dan etika dalam pemamfaatannya yang perlu dikelola dan benar-benar disaring berdasarkan etika kepatutan yang bermartabat. Praktik literasi informasi yang baik di sekolah perlu diperhatikan tahap perkembangan anak,berimbang dengan kebutuhan peserta didik,terintegrasi dengan kurikulum,dan mengembangkan kesadaran warga sekolah. Contoh pemamfaatan teknologi infomasi yang bisa diterapkan di sekolah antara lain : 

1. Presentasi yaitu dengan membuat modul pembelajaran di power point. 

2. Kelas virtual yaitu dengan pemamfaatan lab komputer dimana proses pembelajaran yang menghabiskan banyak waktu dan biaya menjadi lebih efesien. 

3. CD pembelajaran,baik yang dibuat sendiri oleh guru atau yang sudah tersedia untuk mendemonstrasikan pembelajaran. 

4. E-mail yaitu mengirimkan tugas yang diberikan oleh guru tanpa harus bertatap muka dengan guru. 

5. Menjelajah internet,akan mudah mencari artikel atau lainnya yang berkaitan dengan tugas di sekolah. 

6. Blog yaitu sebagai sarana untuk menumpahkan dan berbagi ilmu pengetahuan ataupun kegiatan sehari-hari. 

Kurikulum sekolah nasional bertujuan untuk menjadikan para siswanya menjadi pembelajar seumur hidup. Jika pola pengajaran di sekolah masih seperti sistem talk and chalk, maka tujuan ini hanya akan menjadi kosong dan hampa belaka. 

Itulah sebabnya, sangat diharapkan kesadaran akan penerapan literasi informasi di sekolah secara sistematis dan terpadu pada kurikulum oleh pendidik dan warga sekolah akan sangat membantu para siswa menjadi pembelajar seumur hidup dan belajarnya akan bermakna sepanjang hayat, karena anak cucu kita akan menjalani kehidupan diera global. 

Referensi : 
halatuputty.blogspot.com/2016/04/literasi-informasi-di-sekolah-penerapan.html 

Penulis merupakan Guru SDN 1 Indrapuri
SHARE :
 
Top