Foto : Baihaqi

Lamurionline.com--Banda Aceh. Bimbingan Belajar Sibreh Learning Centre ( SLC ) pada Minggu kemarin, (26/02) melaksanakan beberapa kegiatan yang berbasis kompetensi dan sosial. Agenda yang diikuti oleh 25 orang siswa siswi dan juga para guru ini bertujuan untuk merangsang daya perkembangan anak setelah mereka menguasai ilmu di bangku belajar. 

Agenda yang bertemakan “ Mari bentuk generasi muda yang berjiwa Taqwa, Cerdas, dan Sosial “ ini mendapat dukungan yang positif dari seluruh wali siswa dan juga pihak yayasan. Agenda pertama yang di kunjungi adalah Museum fenomenal di Aceh yaitu Museum Tsunami. 

Di Museum tersebut siswa melakukan observasi dan juga menyimak teks bahasa inggris pada ruang audio visual yang terdapat di museum tsunami. Setelah mengunjungi museum, siswa juga mengunjungi Pekuburan Kerkhof sebagai bentuk pengetahuan sejarah bahwa ada 2.200 kuburan tentara Belanda yang tewas dalam perang Aceh sejak tahun 1873 dan juga ada satu pekuburan Islam di komplek tersebut yaitu kuburan Meurah Pupok sang putra dari Raja Aceh Sulthan Iskandar Muda . 

Selanjutnya siswa juga mengunjungi dan memasuki area kapal PLTD Apung untuk melihat gambaran simulasi terjadinya tsunami yang di pajang pada beberapa LCD yang terdapat dalam kapal tersebut. 

Pantai Penyu Lhoknga sebagai destinasi terakhir sembari beristirahat dan juga menunggu waktunya Dhuhur. Setelah melaksanakan ibadah Shalat Dhuhur berjamaah dan juga makan siang, siswa bermain game rangking 1 yang pertanyaannya diadopsi dari beberapa tempat yang telah mereka kunjungi tadi, dan juga pihak Bimbel mnyerahkan hadiah untuk para pemenang. 

Ketika ditemui Lamurionline, Baihaqi SPd sebagai Direktur Bimbel SLC menuturkan bahwa kegiatan ini sudah jauh – jauh hari direncanakan dan orang tua siswa sangat mendukung, selain mengujungi situs sejarah di Aceh, juga dilaksanakan kegiatan bermain dan juga kegiatan sosial yaitu Coastal Cleaning / Coastal Clean Up ataupun membersihkan area pantai dari sampah. "Kita yang hadir kemarin bersama para siswa mengutip sampah disekitarnya sebagai bentuk pendidikan untuk anak agar menjaga lingkungan sekitar termasuk lingkungan pantai", ujar Baihaqi yang juga mahasiswa akhir Pascasarjana Unsyiah. 

Seperti diketahui Bimbel SLC ini sendiri berdiri sejak setahun yang lalu dibawah payung hukum Yayasan Ainun Nahar Aceh pimpinan Asya’ari SPdI. Bimbel ini juga berdiri karena adanya dukungan dari masyarakat setempat untuk mendirikan sebuah lembaga pendidikan non-formal agar akses menuntut ilmu diluar jam sekolah bagi anak –anak terpenuhi. 

Seluruh pengajar pada Bimbel ini direkrut dari lulusan Perguruan Tinggi Negeri seperti Unsyiah dan juga UIN Ar Raniry yang rata-rata telah mempunyai pengalaman mengajar pada Bimbel di Banda Aceh. 

Bimbel yang mewajibkan siswa untuk mengaji 30 menit sebelum pelajaran dimulai dan juga wajib melaksanakan shalat Ashar Berjamaah ini beralamat di desa Reuhat Tuha ataupun tepatnya di simpang Sibreh. 

"Bimbel kita juga saat ini membiayai siswa siswi beprestasi dari kalangan yatim dan kurang mampu sebagai bentuk kepedulian kita terhadap anak - anak yang membutuhkan dan juga sebagai program Coorporate Social Responsibility ( CSR )" ujar Humas SLC, Zulkarnain SPd. 

"Kita berharap apa yang kita lakukan ini bukan hanya sebagai bentuk usaha bisnis, namun juga harus menjadi tolak ukur dan timbal balik agar kehadiran Bimbel menjadi sebuah kebutuhan dari para orang tua untuk meningkatkan kecerdasan dan ketaqwaan anak anak", ujar Baihaqi yang juga menjabat sebagai sekdes setempat. (Baihaqi)
SHARE :
 
Top