Lamurionline.com-- Pemerintah tengah membidik Tenaga Kerja Indonesia (TKI) purna menjadi wirausaha baru. Jika tingkat perekonomian kantung TKI tinggi maka minat bekerja di luar negeri akan berkurang.
 
Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI) Jumhur Hidayat mengatakan, TKI purna penempatan sangat potensial menjadi wirausaha baru. Selain mereka sudah mendapatkan sedikit pengetahuan ketika bekerja di luar negeri.

Menurut Jumhur, pada umumnya para TKI juga sudah mandiri dalam berusaha. “TKI purna harus dibina dan dilatih usaha, agar ekonominya bisa maju dan berkembang,” katanya di Gedung BNP2TKI, Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu (23/6/2013).
 
Berdasarkan data, Indonesia masih membutuhkan 4,76 juta wirausahawan atau dua persen dari seluruh penduduk untuk mencapai kondisi ideal. Sayangnya, penduduk Indonesia yang berprofesi sebagai wirausahawan baru mencapai 0,18 persen, dari total 238 juta penduduk.

Jumhur menjelaskan, pemerintah berniat menambah jumlah wirausahawan melalui TKI karena saat ini terjadi perkembangan kabupaten/kota yang menjadi kantong-kantong TKI. Menurut dia, dari seluruh kabupaten/kota di Indonesia, 450 kabupaten/kota diantaranya menjadi kantong TKI. Para TKI itu bekerja di 178 negara penempatan seperti Malaysia, Arab Saudi, Korea Selatan, Hongkong dan Singapura.
 
Jumhur menerangkan, pemerintah juga gencar menyelenggarakan pameran produk-produk hasil kerajinan yang sudah dibuat TKI. Kebanyakan TKI purna membuka home industry yang memproduksi kerajinan jaket kulit, sepatu, batik, suvenir. Namun ada juga yang membuka usaha kuliner dan peternakan dan kolam ikan. “Mereka sangat kreatif untuk membuka usaha yang sesuai khas daerah masing-masing,” tuturnya. Sindonews.com 


SHARE :
 
Top