LAMURIONLINE.COM | BANDA ACEH - Kemenkes Aceh Bersama Dinas Kesehatan Provinsi Aceh, Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh dan 11 Puskesmas di Wilayah Kota Banda Aceh dan sejumlah 30 orang tamu undangan melaksanakan pengujian Sistem Informasi Penanggulangan Krisis Kesehatan (SIPKRIKES) di Gedung Multiguna Laboratorium Center Basic Test (CBT) Lantai 3 Poltekkes Kemenkes Aceh, Jumat (15/9).

Dalam kegiatan ini di buka langsung Direktur Poltekkes Kemenkes Aceh,  T. Iskandar Faisal, S.Kp.,M.Kes. Dalam kata sambutannya Iskandar mengapresiasi hasil penelitian ini karena sejalan dengan visi misi Poltekkes Kemenkes Aceh salah satunya unggul di Manajemen Kesehatan Bencana. 

Produk yang di hasilkan yaitu berupa aplikasi pelaporan  sehingga harapannya aplikasi ini dapat diaplikasikan oleh stakeholder yaitu Dinas Kesehatan Provinsi Aceh, Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh dan 11 Puskesmas di Wilayah  Kota Banda Aceh dalam Pelaporan Krisis Kesehatan. 

Kegiatan ini juga disambut baik oleh stakeholder yang hadir, diantaranya Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan, dr. yuanita Ananda dan dr. Rais Husni Mubarak selaku Kepala Seksi Rujukan di Dinas Provinsi Aceh.






SIPKRIKES merupakan hasil penelitian Dosen Skema Kerja Sama Perguruan Tinggi (PKPT) yaitu Tim Peneliti utama dari Poltekkes Kemenkes Aceh, yaitu Yeni Rimadeni, SKM, M.Si dan Rizki Wan Okta Bina, SKG, M.Si. Tim Peneliti Mitra dari Universitas Sumatera Utara (USU) Fakultas Keperawatan Nur Asiah, S.Kep., Ners., M.Biomed dan Dr. Nur Asnah Sitohang, S.Kep.,Ners, M.Kep.

Penelitian ini sudah dilaksanakan mulai Bulan Februari tahun 2022 sampai dengan saat ini. Aplikasi yang dihasilkan bertujuan untuk memudahkan dalam pelaporan krisis kesehatan di lingkungan kementerian kesehatan. Target pengguna dari sistem informasi ini antara lain, puskesmas, dinas kesehatan kota/kabupaten dan dinas kesehatan provinsi.

Fitur dari sistem informasi yang dikembangkan akan menyesuaikan kebutuhan dari masing-masing kelompok pengguna berdasarkan Permenkes Nomor 75 Tahun 2019 Tentang Penanggulangan Krisis Kesehatan dan dapat dikembangkan lagi jika sewaktu-waktu ada perubahan peraturan. Sistem ini secara garis besar akan memiliki fitur antara lain, Kajian Risiko Krisis Kesehatan Provinsi, Kuesioner Kajian Risiko Krisis Kesehatan Kabupaten / Kota, Pelaporan Awal kejadian Krisis Kesehatan, Penilaian/ Kaji Cepat atau Rapid Health Assesment (RHA) dan Laporan Perkembangan kejadian

Selaku Ketua Peneliti Pengusul Utama, Yeni Rimadeni, SKM, M.Si yang juga Dosen Poltekkes Kemenkes Aceh Bidang Ilmu Kebencanaan serta Alumni S2 Prodi Ilmu Kebencanaan dan Mahasiswi S3 Prodi Doktor Matematika dan Aplikasi Sains (DMAS) Universitas Syiah Kuala Banda Aceh mengatakan bahwa hasil Penelitian ini diharapkan dapat menjadi kontribusi besar bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia khususnya dalam Bidang Ilmu Kebencanaan.

Editor: Abrar

SHARE :

0 facebook:

Post a Comment

 
Top