*Raih Juara 2 Cabang Tilawah di FASI Ke-XIV Aceh

Suara itu tak lahir dari panggung besar. Ia tumbuh perlahan, dari lantunan sederhana di meunasah gampong, dari irama yang diajarkan dengan sabar, dan dari ketekunan seorang anak yang mencintai Al-Qur’an. Dialah Muhammad Rafa Azka Putra, santri TPQ At Taqwa Lampupok, yang kini melangkah mantap menorehkan prestasi di Festival Anak Shaleh Indonesia (FASI) Tingkat Provinsi Aceh XIV Tahun 2025, dengan raihan Juara 2 Cabang Tilawah.

Rafa adalah anak dari pasangan Abrar, seorang jurnalis yang juga Pemimpin Redaksi salah satu media elektronik, dan Deliana, seorang pengajar. Lahir di Gampong Seureumo pada 17 Agustus 2015, Rafa tumbuh dalam lingkungan yang lekat dengan nilai pendidikan, keagamaan, dan semangat berproses. Sejak usia dini, ia telah akrab dengan lantunan ayat suci, bukan sekadar membaca, tetapi meresapi irama dan maknanya.

Perjalanan Rafa menuju FASI Provinsi bukanlah kisah instan. Ia berawal dari belajar “beut irama” di tingkat dusun, rutin mengaji dan memperdalam seni tilawah di Meuansah Gampong Seureumo bersama Syeh Akmal Ibrahim, qori sekaligus guru TPA At Taqwa Lampupok. Dari sanalah karakter, disiplin, dan kecintaan Rafa terhadap tilawah ditempa. Selain itu, Muhammad Rafa juga saat ini aktif di Program Beut Tilawah Masjid Abu Indrapuri.

Prestasi demi prestasi pun mengiringi langkahnya. Rafa tercatat Juara 1 FASI II Tingkat Kecamatan Indrapuri dan Kuta Cot Glie 2025, Juara 1 FASI Non Reguler Kabupaten Aceh Besar 2025, hingga akhirnya melaju ke tingkat provinsi. Sebelumnya, ia juga pernah meraih Juara 1 Tilawah ajang Mahasiswa KPM 61 Gampong Seureumo tahun 2024, serta Juara 3 Tilawah Al-Manar X Talent ke-6 tahun 2025 tingkat SD/MI sederajat.

Tak hanya itu, Rafa juga aktif mengikuti MTQ tingkat kemesjidan, mewakili Kafilah Gampong Seureumo di Masjid At Taqwa Lampupok dan Masjid Baburridha Lam Ilie. Selama dua tahun berturut-turut, ia berhasil meraih Juara 1 dan Juara 2, sekaligus mengantarkan Gampong Seureumo meraih Juara Umum dua kali berturut-turut—sebuah kebanggaan kolektif yang lahir dari pembinaan berbasis gampong.

Kini, Rafa duduk di bangku kelas IV MIN 1 Aceh Besar. Di usianya yang masih belia, ia telah membuktikan bahwa ketekunan, bimbingan yang ikhlas, serta lingkungan yang mendukung mampu melahirkan prestasi besar.

Syeh Akmal Ibrahim, guru tilawah sekaligus pembina Rafa, tak mampu menyembunyikan rasa harunya.

“Rafa selama ini aktif belajar tilawah di gampong dan sudah beberapa kali mengikuti ajang lomba, baik tingkat gampong, utusan sekolah, hingga terakhir sebagai utusan TPA di FASI. Alhamdulillah, bisa meraih prestasi sampai tingkat Provinsi Aceh,” ujarnya bangga.

Bagi Syeh Akmal, capaian Rafa memiliki makna yang lebih dalam. Ia mengenang tahun 2008, saat dirinya pernah mengikuti ajang FASI tingkat provinsi namun belum berhasil meraih juara.

“Alhamdulillah, FASI 2025 ini ada yang menggantikan posisi saya, dan itu dari hasil anak binaan saya sendiri. Ini kebanggaan tersendiri bagi saya,” ucapnya dengan mata berbinar.

Prestasi Rafa, lanjut Syeh Akmal, bukan hanya milik pribadi, melainkan juga menjadi kebanggaan TPA At Taqwa Lampupok, buah dari kerja kolektif ustaz dan ustazah yang membina santri dengan kesabaran dan keikhlasan.

Dari meunasah kecil di gampong hingga panggung FASI Provinsi Aceh, kisah Muhammad Rafa Azka Putra adalah bukti bahwa pendidikan Al-Qur’an yang tumbuh dari akar masyarakat mampu melahirkan generasi yang berprestasi dan berakhlak. Suaranya kini telah menggema lebih jauh, namun pijakannya tetap kokoh di tanah tempat ia pertama kali belajar melagukan ayat-ayat Ilahi.*

SHARE :
Next
This is the most recent post.
Previous
Older Post

0 facebook:

 
Top