Muslim Rohingya yang terdampar di Pulo Aceh beberapa waktu lalu yang kini dipindahkan dan ditampung sementara di Kantor Balai Latihan Kerja / Panti Sosial Ladong Krueng Raya Kecamatan Mesjid Raya Kabupaten Aceh Besar. Muslim Rohingya, saudara seiman yang saat ini di bantai dan disiksa di kampung halamannya di Myanmar sana karena permasalahan yang tak jelas betul atau tidaknya, telah merengkuh hati kita untuk ikut serta merasakan kesedihan dan patutlah kita merasa miris karena mereka dibantai dan diperlakukan semena-mena oleh kaum etnis Budha yang mayoritas mendiami wilayah mereka. Muslim Rohingya yang terusir dari tanahnya sendiri, banyak yang mati sia-sia tanpa ada yang membantu seolah-olah yang lain dan yang berkuasa bungkam dalam hal ini. Banyak dari mereka menemui ajalnya karena terdampar tanpa arah selama berminggu tanpa ada makanan. Sekali lagu patutlah kita membantu saudara kita yang kini telah bersama kita tanpa tahu arah kemana akan mengadu. Berangkat dari hal tersebut, Tim Lamuri Peduli Sabtu, 27 April 2013 ikut menyalurkan Sumbangan dari Pembaca Setia Lamuri melalui Lamuri Peduli Rohingya berupa paket sembako dan pakaian layak pakai. 

Dalam kesempatan tersebut Abrar, S.Pd dan Husban yang tergabung dalam Tim Lamuri Peduli sempat berbincang-bincang dan mewawancarai pengungsi Rohingya Muhammad Musa dan Abdur Rahim yang fasih berbahasa Inggris dan Arab tentang keadaan keluarga dan situasi di Myanmar dan perasaan mereka ketika di Aceh. Berikut cuplikan wawancara singkatnya :

Berapa hari kalian terdampar di laut ? 
Kami terdampar beberapa minggu di laut, tanpa makanan dan tanpa arah, bahkan banyak juga dari kami yang meninggal di dalam boat dan kami tenggelamkan mayatnya di laut. 

Keluarga yang ditinggalkan di sana, bagaimana ? 
Kami tidak tahu, kami harap mereka bisa selamat dari penyiksaan dan pembantaai kaum Budha di sana, saya sendiri juga punya tiga saudara laki-laki dan satu saudara perempuan lagi di sana, ayah dan ibu saya juga di sana, kami betul-betul tidak tahu keadaan mereka sekarang. 

Lalu, penguasa di sana tidak mengambil suatu tindakan ? 
Pemimpin kami juga dari etnis Budha, Aparat dan Tentaranya juga beragama Budha bahkan mereka ikut membantu para Biksu itu membantai kami, rumah-rumah di bakar, masjid pun di bakar, tak terkecuali anak-anak dan wanita yang disiksa mereka, biksu-biksu itu benar-benar menjadi mesin pembunuh bagi kami di sana 

Harapan kalian untuk keluarga di sana ? 
Mudah-mudahan mereka diberi ketabahan dan terbebas dari segala kesulitan, 

Bagaimana ketika kalian di Aceh sekarang ? 
Orang Aceh baik-baik, kami diberinya berbagai macam bantuan dan makanan sehingga kami merasa punya saudara di sini, kami bisa shalat dan beribadah dengan layak di sini. 

Apakah kalian akan dipindahkan lagi ? 
Ya, kata petugas di sini mungkin kami akan dipindahkan ke Medan, tapi kami tidak tahu kapan pastinya. Terima kasih kepada masyarakat Aceh yang telah membantu kami di sini. Mudah-mudahan kita berbesar hati menyumbangkan apa yang kita bisa untuk saudara kita Muslim Rohinghya yang saat ini menderita. 

(TIM Lamuri Peduli : Herman Hilmy S - Abrar - Adia Mirza - A d l a n - M . I k b a l - H u s b a n ) 
SHARE :
 
Top