Peningkatan Kapasitas
ini diikuti sebanyak 104 orang perwakilan 18 Kabupaten se Provinsi Sulawesi Selatan dari unsur
Bappeda Kabupaten, Dinas PMD Kabupaten, Dinas Pendikan Kabupaten, Tenaga Ahli
Kabupaten dan Pendamping Desa. Lebih
lanjut, Ir. Eppy Lugiarty, MP selaku Kasubdit Adokasi Peraturan Desa Direktorat
PMD, menyampaikan bahwa tujuan
pelaksanaan Worshop ini adalah dalam rangka memberikan pembekalan kepada
peserta untuk menyusun rencana aksi dalam penanganan anak tidak sekolah (ATS)
dan anak beresiko putus sekolah (ABPS) dari data hasil monitoring ATS dan APBS
melalui pendataan system informasi perencanaan berbasis masyarakat (SIPBM) yang telah dilakukan di 1235 desa pada
411 Kabupaten.
Kepala perwakilan UNICEF Indonesia SulSelBar dan Maluku, DR. Hengky Wijaya dalam sambutanya menyampaikan apresiasi atas kerjasama sangat baik yang telah terjalin selama ini antara UNICEF dan Kemendesa dalam pelaksanaan program system informasi berbasis masyarakat (SIPBM), termasuk monitoring ATS dan APBS akibat dampak Covid-19 melalui SIPBM.
“SIPBM sebagai instrument
pendataan anak tidak sekolah berbasis masyaraat telah terbukti efektif dalam
mengatasi permasalahan ATS di sejumlah daerah dan melalui kerjasama dengan
pemerintah Indonesia, UNICEF berkomitmen untuk mendukung Peningkatan akses
terhadap layanan pendidikan berkualitas” ujar Hengky.
Dalam sambutan Pembukaan Plt. Dirjen PPMD, Hj. Rosyidah Rachmawaty, MM, mengatakan pada hakekat dan tujuan pembangunan desa, Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi mengembangkan SDGs Desa yang memuat 18 tujuan. SDGs Desa adalah upaya terpadu percepatan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, dan upaya percepatan pencapaian SDGs Desa, khususnya tujuan ke-4 yaitu ‘Pendidikan Desa Berkualitas” dan tujuan ke-17 yaitu “Kemitraan Pembangunan Desa”, peningkatan kapasitas seperti ini penting dalam rangka pengembangan SDM untuk memfasilitasi kegiatan-kegiatan yang dimaksud.
Kegiatan ini berlangsung sampai tanggal 4 November 2020 dan ditutup langsung oleh Moch.Fachri, Direktur PMD Ditjen PPMD Kementerian Desa PDTT.
“Pasca workshop peningkatan kapasitas ini langsung melaksanakan rencana aksi yang telah disusun langsung di implementasikan, sehingga pemanfaatan data SIPBM dalam penyusunan perencanaan pembangunan desa, khususnya di bidang pendidikan, akan lebih baik dan berdampak langsung Kepada masyarakat Desa khususnya ATS dan APBS serta perlunya singkronisasi sektor-sektor lainnya” imbuh Moch Fachri. (mursyidan/rel)
0 facebook:
Post a Comment