Oleh Juariah Anzib S.Ag

Koordinator kesiswaan MIN 11 Aceh Besar

Ibu merupakan wanita termulia di dunia ini. Seorang wanita terhebat yang sanggup memecah rekor dengan kesetiaannya dan pengorbanannya. Sanggup menahan derita disepanjang perjalanan hidupnya demi membahagiakan keluarganya. Ibu wanita yang mampu berkorban setulus hati dengan menyembunyikan rasa sakit menampakkan sehat. Menyatakan kenyang padahal lapar, menelan kesusahan menampakkan kebahagiaan. 

Ibu mempunyai seribu jari jemari dalam mengerjakan tugasnya. Selaku ibu rumah tangga, ia mampu merangkul semua pekerjaan dalam waktu bersamaan.  Begitu jeli mengatur waktu, hingga  tugas dapat terselesaikan dengan baik dalam waktu yang bersamaan. Semua pekerjaan terkaver  dengan jari jemarinya yang tak pernah berhenti bekerja tanpa berkata lelah. Ibu mempunyai banyak cara untuk berpikir. Ia mampu berfikir dalam kondisi apapun, baik dikala susah maupun senang. Di saat orang lain menyerah, maka ibu lah yang tampil untuk menampung dan  menanggung beban pikiran. Menyesuaikan masalah dengan kepala dingin dan penuh kelembutan.

Di seluruh jagat raya, tak satupun makhluk yang mampu hidup tanpa kasih sayang seorang ibu. Dia wanita terkuat meskipun fisiknya lemah, namun hatinya sekuat baja, sibening kaca dan seindah mutiara. Sesakit apapun derita yang dirasakan ibu dalam membesarkan dan membimbing anaknya, ia akan selalu ikhlas tanpa mengharapkan balasan dalam bentuk apapun. Meskipun terkadang air mata berurai karena tingkah dan sikap anak yang menyakitkan, namun selalu di bukakan pintu maaf tanpa harus diminta. Menyembunyikan dan segera menghilangkan rasa sakit hatinya agar anak-anaknya tidak menjadi anak durhaka.

Ibu wanita keramat, doanya di kabulkan Allah tanpa hijab, kutukannya menjadi kenyataan di dunia dan akhirat. Rasulullah memesankan, ridha Ilahi tergantung kepada ridhanya dan murkanya Ilahi tergantung kepada murkanya pula. Diriwayatkan oleh imam Hakim dan At Tirmidzi.

Sosok termulia ini, seharusnya dihormati dan dan disegani. Dalam sebuah hadits Rasulullah bersabda, suatu hari seorang sahabat bertanya, ya Rasulullah, setelah saya taat kepada Allah dan RasulNya, lalu  kepada siapa lagi saya harus taat?  Rasul menjawab, kepada ibumu. Lalu ia berbalik dan bertanya lagi, setelah itu kepada siapa lagi ya Rasul? Rasul menjawab, kepada ibumu. Lalu ia berbalik dan bertanya lagi, setelah itu kepada siapa lagi ya Rasul? Rasul menjawab kepada ibumu. Sahabat kembali berbalik dan bertanya, setelah itu kepada siapa lagi ya Rasul? Rasul menjawab, kepada bapakmu. (HR Bukhari Muslim).

Dalam hadits tersebut Rasulullah Saw menegaskan sebanyak tiga kali tentang berbakti kepada ibumu,  setelah itu baru kepada bapakmu. Rasul menganjurkan  untuk berbakti kepada orang tua khusunya ibu,  karena itu suatu kewajiban.

Dalam sebuah hadits Rasulullah Saw menyebutkan. Ada lima macam air yang keluar dalam diri seorang ibu, hingga Allah SWT menempatkan syurga berada di bawah telapak kakinya. Dalam sebuah artikel yang pernah saya baca  menyebutkan, macam-macam air tersebut sebagai berikut. Pertama air ketuban, berupa cairan yang ada dalam kandungan ibu ketika sedang mengandung. Kedua air bercampur darah, yaitu cairan yang keluar saat melahirkan. Ketiga air susu, yang merupakan sari makanan pertama yang di konsumsi sang bayi ketika baru dilahirkan sampai  berumur dua tahun lamanya. Keempat air mata, yang dikeluarkan seorang ibu di saat ia  terharu karena bahagia menyaksikan kebahagiaan anak-anaknya. Atau air mata kesedihan di kala anak menyakiti hati dan perasaanya.  Kelima air keringat, air yang keluar dari pori-pori sang ibu ketika kelelahan mengasuh sang anak-anaknya tanpa berkeluh kesah. Itulah yang menyebabkan syurga seorang anak berada di bawah telapak kakinya. Sesuai hadits Rasulullah Saw "sesungguhnya syurga itu berada di bawah telapak kaki ibu". 

Berbahgialah seorang ibu yang di muliakan Allah dengan segenap ketulusan dan keikhlasan dalam berkiprah sebagai ibu. Rela berkorban tidak menikah lagi bila di tinggal mati suaminya,  karena memikirkan nasib anak-anaknya. Ibu lebih memilih hidup sendiri tanpa kasih sayang seorang pendamping dalam membesarkan buah hatinya. Hidup seadanya, mencari nafkah sendiri dengan berperan selaku ayah sekaligus ibu untuk untuk membesarkan anak-anaknya. Dengan penuh harapan kelak mereka  menjadi anak-anak yang shalih shalihah dan sukses.

Karena mulianya ibu, hingga dunia mengakuinya dengan merayakan hari ibu. Disimbulkan dalam kehidupan, hingga ibu dilambangkan seperti ibu negara, ibu kota, ibu jari. Ibu yang berarti induk. Betapa besarnya peran tersebut. Seseorang anak  tidak akan sukses tanpa campur tangan seorang ibu. Semua akan sia-sia tanpa dedikasi  ibu. Suatu fakta yang tidak dapat dipungkiri, tanpa kasih sayang ibu roda kehidupan tak akan  berputar dengan baik.

Selamat hari ibu kepada seluruh kaum ibu, yang diperingati setiap tanggal 22 Desember. Meskipun pada dasarnya menurut Islam, kita harus memuliakan ibu, bukan hanya di hari ibu saja, namun setiap saat tanpa batas waktu yang di tentukan. Semoga kita selalu memuliakannya.

SHARE :

0 facebook:

Post a Comment

 
Top