Ketua KPI Aceh Muhammad Harun, S.HI dan Rektor IAIN Takengon Prof. Dr. Ridwan Nurdin.,MCL memperlihatkan naskah penandatanganan MoU dalam kegiatan literasi media dengan tema "Meningkatkan kapasitas generasi muda yang tangguh, kritis dan bijak di era digital” yang diikuti 60 lebih mahasiswa, di Aula IAIN Takengon, Kabupaten Aceh Tengah, Kamis (10/07/2025).

LAMURIONLINE.COM | TAKENGON
– Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Aceh bersama Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Takengon menggelar kegiatan literasi media dengan tema "Meningkatkan kapasitas generasi muda yang tangguh, kritis dan bijak di era digital” yang diikuti 60 lebih mahasiswa, di Aula IAIN Takengon, Kabupaten Aceh Tengah, Kamis (10/07/2025).

Kegiatan tersebut dibarengi dengan penandatanganan MoU antara Rektor IAIN Takengon dengan Ketua KPI Aceh, MoA antara Dekan Fakultas Syariah, Dakwah dan Ushuluddin IAIN Takengon dengan Ketua KPI Aceh dan Perjanjian Pelaksanaan Kegiatan antara Kaprodi KPI IAIN Takengon dengan Korbid Kelembagaan KPI Aceh.

Ketua KPI Aceh Muhammad Harun, S.HI, mengatakan KPI berwenang mengawasi penyiaran televisi dan radio. Selain itu salah satu kegiatan yang dapat dilakukan adalah literasi media yang merupakan bagian dari fungsi KPI Aceh untuk memberi pemahaman bermedia kepada generasi muda di era digital.

“Pada tahun 2024 telah disahkan Qanun Nomor 2 tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Penyiaran yang memasukkan kewenangan KPI Aceh untuk melakukan pengawasan penyiaran internet atau media baru. Kini masih menunggu petunjuk pelaksanaannya,” ucap Muhammad Harun. 

Rektor IAIN Takengon Prof. Dr. Ridwan Nurdin.,MCL menyampaikan bahwa IAIN Takengon selalu mengembangkan atmosfer kebersamaan, dalam konteks kebersamaan civitas akademika itu salah satunya adalah terselenggaranya kegiatan literasi media yang digelar bersama KPI Aceh.

“Anak-anak kami harus menjadi generasi petarung. Jika bermedia maka ambillah yang positif untuk mengembangkan diri, jangan menjadi generasi penonton dengan menghabiskan waktu untuk hal yang tidak bermanfaat. Generasi petarung siap berkorban dan bekerja untuk kemajuan. Mudahan acara ini menjadi inspirasi untuk kita semua,” ucap Rektor.

Kadis Komunikasi, Informatika dan Persandian Aceh, Marwan Nusuf, BHSc.,MA menyampaikan untuk selalu berhati-hati dalam menggunakan media karena ada akibat hukumnya. “Kadang kita tidak mengetahui kebenarannya tetapi sudah kita sebarkan,” katanya.

Sementara Wakil Ketua KPI Aceh, Acik Nova, S.Pd.I dalam materinya  menjelaskan tentang tugas dan fungsi KPI Aceh dalam melakukan pengawasan terhadap siaran televisi dan radio. 

"Dalam menonton siaran, seseorang harus tahu siaran yang layak untuk usia tertentu. Sebab setiap siaran televisi ada pengelompokan program untuk usia yang menonton,” ucapnya.

Lebih lanjut disampaikan, karena akses informasi sangat mudah diperoleh, maka setiap orang harus bijak dalam menyikapinya. Banyak sekali informasi yang tidak dapat dipercaya. Saking mudahnya setiap orang menyebarkan informasi melalui media sosial, maka generasi muda harus kritis dan bijak menyikapinya. 

Acik turut menyampaikan tentang bahaya konten palsu yang tersebar di platform digital. Literasi bukan hanya mampu membaca atau menulis, tetapi mampu mempertimbangkan akurasi dan validasi dari sebuah informasi. Kritis dengan informasi yang diterima dan beretika dalam berkomunikasi serta lebih banyak sebarkan positivitas.

Pemateri lainnya Dosen Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam IAIN Takengon, Fachrur Rizha.,MI.Kom,  menyampaikan manfaat media digital dan seberapa selektif seseorang dalam melihat konten serta bagaimana memahami dalam mencerna sebuah informasi yang tersebar dengan sangat luas. 

Ia menambahkan media sosial positif sebagai sarana informasi, sarana penunjang dalam dunia pendidikan dan sarana silaturahmi dan pengaruh negatif sebagai sarana penyebar hoaks dan fitnah, mempengaruhi kesehatan fisik dan psikologi. Banyak orang tidak melakukan verifikasi informasi langsung menyebarkan kembali.

“Padahal informasi itu belum tentu benar, maka perlu solusi memerangi hoax yaitu dengan terlibat aktif dalam memerangi hoax, selain itu senantiasa mencermati sumber informasi apakah dari media yang kredibel dan melakukan cek dan ricek dengan aplikasi resmi,” terang Fachrur Rizha. 

Turut hadir pada kegiatan tersebut, anggota KPI Aceh masing-masing Dr. Muslem Daud, M.Ed yang juga menjadi moderator pada kegiatan tersebut, serta anggota KPI Aceh lainnya yaitu Murdeli, Samsul Bahri dan M. Reza Fahlevi. Kegiatan tersebut ditutup usai sesi tanya jawab yang berlangsung interaktif. (Murdani)

SHARE :

0 facebook:

 
Top