Dayah Raudhatul Ma'arif didirikan oleh Abu Cot Kuta pada tahun 1934 di Krueng Mane, atas prakarsa Ampon Luthan (Uleebalang Sawang) dan Ampon Ubiet (Uleebalang Geurugok). Di saat terjadi peristiwa proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, kebanyakan masyarakat di Aceh tidak mengetahui hal tersebut, yang mengetahuinya cuma para Uleebalang karena mereka punya radio. Masyarakat Aceh baru mengetahuinya pada bulan September disaat kertas pemberitahuan kemerdekaan Indonesia disebarkan melalui pesawat terbang, sehingga kaum republiken menaikkan bendera merah putih di seluruh Aceh.
Para Uleebalang mengambil kesimpulan "bila Jepang kalah, berarti Belanda akan kembali menjajah". sehingga para Uleebalang menaikkan bendera Belanda kembali.
Sikap Uleebalang tersebut menimbulkan kekisruhan yang menyebabkan pecah menjadi perang dikarenakan pasukan Teuku Daud Cumbok merampas senjata yang diserahkan oleh Jepang kepada Badan Keamanan Rakyat (BKR). Jepang menyerahkan senjata kepada BKR agar disaat mereka pulang keamanan negara bisa diatasi oleh BKR. Seratusan orang meninggal dalam kasus tersebut, sehingga pecahlah "Perang Cumbok", yaitu seluruh republiken dari seluruh Aceh, mulai Aceh Timur sampai Banda Aceh menyerang pengikut Teuku Daud Cumbok di wilayah Lam Meulo (sekarang Kota Bakti).
Setelah perang Cumbok usai, pada Desember 1945 sampai Januari 1946, Tentara Perjuangan Rakyat (TPR) melakukan pembersihan Uleebalang di seluruh Aceh, mulai dari raja Tamiang sampai Uleebalang Meulaboh, tak terkecuali T Nja' Arief (residen Aceh), kecuali beberapa Ampon Chiek
Setelah pembersihan Uleebalang, Abu Cot Kuta ingin pindah dari Krueng Mane. Rumah yang dibangun oleh Ampon Luthan dibongkar (sekarang rumah tersebut di Glee Dagang) kemudian di pindahkan ke Cot Trueng. Maka pada kisaran Februari atau Maret 1946 lahirlah Dayah Raudhatul Ma'arif Cot Trueng.
Semoga Dayah Cot Trueng Selalu Menjadi Benteng Ahlussunnah Wal Jama'ah Sampai Akhur Zaman.
Sumber Tulisan dari Abati Zulfahmi MR (Rais 'Am Dayah Raudhatul Ma'arif serta Dosen Senior Ma'had Aly Raudhatul Ma'arif)

0 facebook:
Post a Comment