LAMURIONLINE.COM | SIGLI - Badan Wakaf Indonesia (BWI) Kabupaten Pidie menggelar Seminar Nasional Regulasi dan Pengembangan Wakaf di Indonesia dengan tema Tantangan dan Strategi Pengembangan Wakaf Produktif di Oproom Sekda Pidie, Senin (22/9/2025).
Acara ini turut dihadiri oleh Pengurus PD IPARI Pidie dan 23 Penyuluh Agama Islam perwakilan kecamatan se-Kabupaten Pidie. Kehadiran para penyuluh sebagai dukungan menguatkan literasi wakaf di tengah masyarakat.
Sebelumnya dilaksakan Pelantikan Pengurus Badan Wakaf Indonesia (BWI) Perwakilan Kabupaten Pidie periode 2025–2028.
Pemateri utama, Ketua BWI Aceh, Prof. Dr. Fauzi Saleh, memaparkan berbagai strategi membangun kesadaran wakaf, termasuk momentum berwakaf yang dapat digalakkan saat hajatan pernikahan maupun di awal bulan.
Prof. Fauzi menekankan, wakaf merupakan aset strategis umat untuk penguatan ekonomi, pendidikan, dan kemaslahatan.
Ia menegaskan perlunya memperluas literasi wakaf, tidak hanya terbatas pada tanah dan bangunan, tetapi juga wakaf uang dan wakaf produktif.
Guru besar bidang fikih tersebut juga menekankan pentingnya peningkatan kapasitas nazir sebagai pengelola wakaf.
Menurutnya, meningkatnya kesadaran masyarakat dalam berwakaf harus diimbangi dengan kemampuan nazir dalam mengelola dan mengembangkan harta wakaf agar hasilnya bisa dirasakan luas oleh umat.
Ketua PD IPARI Pidie, Tgk Mukhlisuddin, menyampaikan, penyuluh agama memiliki peran penting dalam mendorong kesadaran masyarakat berwakaf.
“Pelibatan penyuluh dalam seminar nasional ini sangat membuka wawasan baru tentang pengembangan wakaf produktif,” ungkapnya.
Ia berharap sinergi antar-lembaga dapat menjadikan Pidie sebagai salah satu pusat kebangkitan wakaf di Aceh. (Sayed M. Husen/*)

0 facebook:
Post a Comment