Puncak peringatan diisi dengan tausiyah dari Tgk. Muhammad Fajar. Di hadapan para siswa, ia menegaskan bahwa kelahiran Nabi Muhammad bukan sekadar peristiwa sejarah, melainkan anugerah dan rahmat bagi seluruh alam. "Mari kita jadikan setiap langkah dan perilaku kita cerminan dari akhlak mulia yang beliau ajarkan," kata Tgk. Muhammad Fajar.
Selain siraman rohani, acara Maulid Nabi juga diwarnai dengan tradisi makan bersama atau kenduri di halaman madrasah. Seluruh keluarga besar MIN 35 Aceh Besar duduk beralaskan tikar, berbagi hidangan, dan mempererat tali silaturahmi. Momen ini menjadi simbol persaudaraan atau ukhuwah islamiyah yang selalu ditekankan dalam ajaran Islam.
Kepala MIN 35 Aceh Besar, Athaillah, menyatakan kegiatan ini merupakan bagian integral dari program pendidikan karakter. "Kami ingin anak-anak tidak hanya cerdas secara akademis, tapi juga punya akhlak yang baik, mencontoh Nabi Muhammad SAW sebagai panutan utama," ujarnya.
Athaillah berharap, lewat peringatan Maulid ini, para siswa dapat mengambil pelajaran berharga dan termotivasi untuk mengamalkan ajaran Nabi dalam keseharian mereka.(Cek Man/Is)


0 facebook:
Post a Comment