Oleh: DM. Ria Hidayati, S.Psi., M.Ed., Gr

Kepala SLB TNCC Banda Aceh

Pembelajaran siswa istimewa (siswa berkebutuhan khusus) seringkali dihadapkan pada stereotip tentang suasana belajar yang monoton, kurang menarik, berfokus pada interaksi satu lawan satu, dan seolah tidak memiliki target yang jelas akibat keragaman kondisi disabilitas. Pandangan ini sering kali membatasi harapan terhadap potensi mereka.

Jika kita mau menyediakan waktu lebih mengenali karakteristik unik setiap siswa, kita akan menemukan potensi-potensi luar biasa yang dapat dikembangkan secara optimal, bahkan dengan fasilitas sederhana yang ada di sekitar mereka. 

Salah satu alat yang kini menjadi kebutuhan dasar, bukan lagi barang mewah, adalah Handphone (HP). Penggunaan HP oleh anak istimewa sering kali berlebihan, hanya digunakan bermain game atau menonton YouTube tanpa bimbingan, terkadang membawa dampak negatif (mudharat).

Banyak anak berkebutuhan khusus yang belum bijaksana dalam menggunakan HP, menghabiskan waktu dengan tayangan yang kurang edukatif. Hal ini tidak jarang memicu penurunan kemampuan berbicara, perubahan perilaku menjadi agresif jika tidak diberi HP, dan isolasi sosial karena terlalu asyik dengan dunianya sendiri. Orang tua pun terkadang kurang menyadari kemunduran ini, merasa tenang karena anak tampak lalai dan bisa beraktivitas sendiri.

Situasi ini menuntut intervensi cepat dari pihak sekolah memberikan edukasi yang tepat tentang pemanfaatan teknologi secara positif.

Pembelajaran yang memanfaatkan HP ternyata dapat menjadi solusi stimulasi yang sangat efektif di sekolah, mengingat HP menyajikan beragam tayangan yang menarik perhatian mereka dalam jangka waktu yang cukup panjang. 

Mengambil inspirasi dari video singkat kegiatan sehari-hari yang banyak diunggah di media sosial, saya bertanya, mengapa bukan kita yang melakukannya.

Terobosan SLB TNCC

SLB TNCC melakukan terobosan dengan mengembangkan penggunaan media IT seperti HP untuk menciptakan Vlog Pembelajaran. Inisiatif ini bertujuan memfasilitasi dan menstimulasi kemampuan komunikasi dan interaksi siswa istimewa, serta  membiasakan penggunaan media digital secara bijaksana.

Hasil dari vlog pembelajaran kemudian diunggah ke media sosial sekolah (Instagram dan YouTube). Upaya ini merupakan langkah konkret SLB TNCC memperkenalkan potensi lain dari siswa istimewa kepada masyarakat luas, sekaligus menepis anggapan bahwa mereka harus dikesampingkan karena keterbatasan siswa.

Penerapan vlog pembelajaran membutuhkan persiapan dan komitmen. Saya mengamberikan arahan di awal tahun ajaran mengenai pentingnya penyediaan ragam bentuk stimulasi baru yang menyenangkan untuk meningkatkan kemampuan interaksi sosial, komunikasi, dan perilaku adaptif siswa.

Saat vlog menjadi terobosan, para guru pun harus belajar keterampilan baru, mulai dari proses pengambilan gambar, edit video, hingga pengunggahan di media sosial sekolah. Pendekatan ini juga disosialisasikan kepada orang tua dan wali siswa melalui grup kelas sebagai bagian dari laporan perkembangan harian.

Melalui vlog, orang tua dan wali murid menyaksikan langsung proses pembelajaran, sehingga mereka menjadi lebih optimis dalam mendampingi anak istimewa. Hal ini juga mendorong mereka untuk mengadopsi cara yang sama di rumah, mengambil video dalam bentuk vlog sederhana saat beraktivitas dengan anak, yang pada akhirnya dapat menghadirkan kegiatan keluarga yang lebih hangat dan meningkatkan kepercayaan diri keluarga dengan anak istimewa.

Peningkatan Kepercayaan Diri dan Kreativitas

Vlog pembelajaran telah menjadi pembiasaan yang efektif di SLB TNCC. Terlihat jelas siswa istimewa dan guru lebih sering berkolaborasi, menyatukan ide saat merencanakan video vlog sesuai materi ajar.

Dampak yang paling signifikan dalam bentuk peningkatan kepercayaan diri siswa istimewa saat berbicara di depan kamera. Mereka bahkan mulai percaya diri berbicara saat berada di bus, dalam perjalanan outing, atau di dalam kelas sesuai kegiatan yang sedang dilakukan. Di sisi lain, kemampuan guru dalam proses edit dan unggah video juga meningkat, memicu lahirnya ide-ide kreatif sebagai perwujudan kebahagiaan pembelajaran.

Digitalisasi pembelajaran bagi siswa istimewa yang tadinya terasa mustahil, kini terbukti dapat diwujudkan dengan menggunakan HP dan tahapan yang sederhana, sesuai kemampuan mereka. Hal ini menghasilkan proses pembelajaran yang sangat menyenangkan dan bermakna. Tidak ada yang tidak mungkin, selama kita memiliki kemauan untuk berusaha dan berinovasi dalam pembaruan pembelajaran bagi siswa istimewa. *

SHARE :

0 facebook:

 
Top