LAMURIONLINE.COM I BANDA ACEH — PT Pegadaian melalui Unit Usaha Syariah meluncurkan The Gade Creative Lounge sekaligus menggelar Seminar Literasi Keuangan Syariah bertajuk Tring! Aceh PULIH di Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh, Selasa (23/12/2025).
Kegiatan yang berlangsung di Auditorium Prof Ali Hasymi UIN Ar-Raniry tersebut merupakan bagian dari upaya Pegadaian Syariah mendorong penguatan literasi keuangan syariah di kalangan generasi muda Aceh, sekaligus mendukung pemulihan sosial dan ekonomi pascabencana banjir yang melanda sejumlah wilayah di Aceh sepanjang 2025.
Rektor UIN Ar-Raniry Banda Aceh Prof Dr Mujiburrahman MAg mengapresiasi kemitraan strategis yang terjalin antara kampus dan PT Pegadaian dalam penguatan literasi keuangan syariah, khususnya bagi mahasiswa dan sivitas akademika.
Menurut Rektor, kolaborasi antara dunia akademik dan industri keuangan syariah menjadi langkah konkret untuk menjawab rendahnya tingkat literasi keuangan syariah di Indonesia yang masih tertinggal dibandingkan literasi keuangan konvensional.
“Literasi keuangan syariah masih relatif rendah. Karena itu, seminar ini menjadi momentum penting bagi mahasiswa untuk memahami konsep, nilai, dan praktik ekonomi syariah secara lebih komprehensif,” ujar Mujiburrahman.
Ia menilai kehadiran The Gade Creative Lounge di Perpustakaan UIN Ar-Raniry tidak hanya memperkuat fasilitas kampus, tetapi juga berkontribusi langsung terhadap peningkatan kualitas akademik. Fasilitas tersebut bahkan menjadi salah satu faktor pendukung keberhasilan Perpustakaan UIN Ar-Raniry kembali meraih predikat akreditasi unggul.
“Tim asesor Perpustakaan Nasional menilai fasilitas kami sangat representatif. Kehadiran Gade Creative Lounge ikut meningkatkan skor akreditasi perpustakaan,” katanya.
Selain itu, Rektor juga menyoroti berbagai program kolaboratif yang telah dijalankan bersama Pegadaian, mulai dari seminar, riset dosen lintas fakultas, hingga pengembangan ekonomi syariah berbasis riset yang aplikatif. Ia berharap sinergi tersebut dapat menjadi ruang kreatif bagi mahasiswa untuk berinovasi dan mengembangkan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja.
Sementara itu, Kepala Unit Usaha Syariah PT Pegadaian Holilurrohman mengatakan, program Tring! Aceh PULIH akronim dari Produktif, Unggul, Lestari, Inklusif, dan Hijau merupakan bentuk komitmen Pegadaian Syariah sebagai mitra strategis pemulihan ekonomi masyarakat Aceh pascabencana.
“Penguatan ekonomi nasional harus dimulai dari peningkatan literasi generasi muda. Karena itu, Pegadaian memperluas kolaborasi dengan lembaga pendidikan, termasuk UIN Ar-Raniry sebagai mitra strategis,” ujarnya.
Ia menjelaskan, kerja sama tersebut menjadi bagian dari rangkaian kegiatan Pegadaian Syariah sepanjang 2025 yang secara simbolik dimulai dan ditutup di Aceh. Pada tahun ini, Pegadaian menjalin kerja sama dengan delapan perguruan tinggi Islam dan empat pondok pesantren di Indonesia.
Sepanjang 2025, Pegadaian Syariah telah menggelar berbagai kegiatan di Aceh, antara lain Festival Ramadhan di Banda Aceh, program sedekah daging Iduladha di seluruh kantor cabang Pegadaian di Aceh, peringatan Muharram di Lhokseumawe, hingga peringatan 80 tahun Kemerdekaan RI di Meulaboh. Rangkaian tersebut ditutup di Banda Aceh dengan tema Tring! Aceh Pulih.
Tema tersebut juga menandai peluncuran aplikasi digital Tring, yang menyediakan akses literasi dan layanan Pegadaian berbasis syariah. Selain itu, Pegadaian turut menggelar kegiatan sosial, penghijauan, pemeriksaan kesehatan gratis, serta refleksi 21 tahun tsunami Aceh melalui kunjungan ke Museum Tsunami dan penanaman mangrove.
Dalam kesempatan yang sama, Pegadaian bersama UIN Ar-Raniry meresmikan Pegadaian 3D Creative Lounge di UPT Perpustakaan UIN Ar-Raniry sebagai ruang kolaborasi dan co-working space bagi mahasiswa, dosen, dan masyarakat. Pegadaian juga memfasilitasi 300 mahasiswa untuk mengikuti program literasi keuangan syariah berbasis praktik melalui aplikasi Tring.
Melalui kegiatan tersebut, Pegadaian Syariah berharap mahasiswa UIN Ar-Raniry memiliki pemahaman keuangan yang lebih matang, mampu menghindari praktik keuangan berisiko, serta siap berperan sebagai pelaku ekonomi yang beretika dalam proses kebangkitan Aceh pascabencana.*
.jpeg)


0 facebook:
Post a Comment