Lamurionline.comMeski ada kebolehan seorang Muslimah untuk berpatisipasi dalam ranah publik termasuk berpolitik namun hendaknya jangan sampai meninggalkan perannya sebagai guru dalam rumah tangga.Sebelum terjun dalam kancah dunia politik praktis seorang Muslimah harus dituntut cerdas dan amanah.


Demikian pesan yang disampaikan Ketua Umum Gerakan Muslimah Indonesia (GMI), Hj.Rr.Ina Wiyandini saat berbicang dengan hidayatullah.com di Bandung,Rabu (24/o4/2013).


Menurut Ina, meski peran Muslimah khususnya seorang ibu dalam ruang publik semakin terbuka, baik politik maupun karier namun hal tersebut jangan sampai meninggalkan keluarga dalam rangka melahirkan generasi unggul .

“Resepnya fathonah,amanah,sidiq dan tabligh (FAST). Kalau memang mesti  jadi politikus (anggota legislatif) seorang Muslimah harus cerdas. Jangan hanya sekedar menjadi pelengkap wakil rakyat saja,”ujarnya.

Sementara soal amanah ia berpesan agar Muslimah yang sudah “menawarkan diri” sebagai wakil rakyat mampu menjaga kepercayaan suami,keluarga dan umat.Dengan demikian Muslimah yang menjadi aleg diharapkan mampu memberi warna kemuslimahannya dalam setiap aktivitasnya termasuk sebagai wakil rakyat.

“Memikul amanah itu memang berat tapi itulah konsekuensi yang harus tetap dijalani dan dijaga jika seseorang sudah menyatakan sanggup.Namun demikian amanah dalam membangu keluarga sakinah juga tidak kalah beratnya,” sambung pengusaha kue tersebut.

Sementara disinggung soal program kerja lima tahun ke depan,Ina yang baru saja terpilih sebagi Ketua Umum GMI 2013-2018 yang menggantikan Hj.Irena Handono,menjelaskan bahwa untuk masa kepengurusannya nanti akan fokus pada pemberdayaan kaum Muslimah terlebih dahulu.

Diakuinya banyaknya persoalan umat saat ini salah satunya berangkat dari masalah keluarga.Untuk itu GMI akan lebih fokus pada pemberdayaan kaum Muslimah sebagai ujung tombak dalam keluarga.

“Selain penguatan dalam masalah aqidah, juga yang tidak kalah penting adalah pemberdayaan ekonomi keluarga khususnya kaum Muslimah. Sebab pada banyak kasus kita temukan benang merahnya pendangkalan akidah hingga pemurtadan pintu masuknya dari faktor ekonomi,”ujarnya sambil memberi contoh.

Untuk itu GMI sendiri akan menggandeng berbagai pihak untuk bekerja sama dalam rangka pemberdayaan Muslimah baik yang diperkotaan maupun yang diperdesaan. Harapannya GMI mampu memberi kontribusi nyata dan bermanfaat dalam membangun serta memperbaiki kondisi umat.

“Bulan depan insya Allah di Bandung kita akan lounching pelatihan metode cepat menghafal Al Qur’an, gratis. Nanti selanjutnya akan diselenggarakan di berbagai wilayah,”pungkas Ina.* sumber : Hidayatullah.com
SHARE :
 
Top