Lamurionline.com--Banda Aceh – Masalah penyegelan Asrama Mahasiswa Aceh di Yogyakarta harus mendapatkan perhatian khusus dari Pemerintah Aceh dengan cepat. Ketua Gerakan Pemuda (GP) Ansor Aceh, Samsul B Ibrahim meminta Pemerintah Aceh perlu bersegera menyambangi Yogyakarta untuk mencari duduk persoalan tersebut. Apalagi kabarnya, DPR Aceh yang pernah disurati oleh pihak mahasiswa belum memberikan tanggapannya.

“Kalau tidak segera, bisa menyulut pertikaian. Soalnya bara api sudah cukup mampu membakar emosi siapapun. Entah orang kita sendiri, atau pihak lainnya yang mengklaim lahan asrama itu milik mereka,” ujarnya Minggu (13/10/2013).

Persoalan klaim-mengklaim kepemilikan lahan memang bukanlah perkara baru di Indonesia. Apalagi terkait lahan pemerintah daerah yang acap kali dimejahijaukan oleh pihak tertentu. Di Aceh sendiri, hal tersebut juga sering terjadi. Yang lebih dikhawatirkan Samsul, polemik kepemilikan lahan acap kali ditunggangi oleh pihak tertentu. Akibatnya, potensi kerusuhan yang mungkin terjadi terbuka lebar. Dia tak ingin, mahasiswa Aceh di Yogyakarta menjadi bulan-bulanan pihak tertentu.

“Nah, jelas donk sebagai masyarakat kita bingung. Apalagi mahasiswa kita itu yang sedang belajar di Yogyakarta. Jadi Pemerintah Aceh harus turun-tangan membereskan soalan klaim-mengklaim ini. Konon lagi kami dengar katanya mereka sudah pernah menyurati DPRA tapi belum ada responnya,” tukasnya yang juga Wakil Ketua DPD KNPI Provinsi Aceh ini.

Terlebih lagi perkara tersebut terjadi jelang pelaksanaan Idul Adha 1434 Hijriah. Mestinya  mahasiswa Aceh yang sedang merantau tersebut bisa merayakan Idul Adha dengan suka-cita, kendati jauh dari keluarga. “Sudah jauh dari keluarga, datang pula ancaman dan teror seperti ini. Kami tentu sangat prihatin. Sekali lagi, harus ada langkah antisipasi sesegera mungkin. Bila perlu, Pemerintah Aceh bisa ngirim tim langsung ke Yogyakarta hari ini,” pintanya tegas.

Hingga saat ini, Samsul mengaku sudah berkomunikasi dengan sejumlah mahasiswa Aceh di Yogyakarta. Kepada Samsul mereka juga berharap Pemerintah Aceh dapat turun ke Yogyakarta untuk mencari tahu sumber persoalan tersebut.  Para mahasiswa berharap, persoalan klaim-mengklaim lahan itu bisa diselesaikan dengan baik-baik sehingga aktifitas mereka di Yogyakarta tidak terganggu. [005-R]
SHARE :
 
Top