Lamurionline.com--Jantho: Pesantren Modern Tgk Chik Oemar Diyan Kecamantan Indrapuri, Kabupaten Aceh Besar, Minggu (06/09-2016) pagi mengadakan tasyakur dalam rangka 25 tahun atau seperempat abad dayah tersebut. Kegiatan itu berlangsung di kompleks pesantren tersebut di kawasan Desa Krueng Lamkareung, Kecamatan Indrapuri.

PEMBINA Pesantren Tgk Chik Oemar Diyan, Ir Tarmizi A Karim menyerahkan penghargaan kepada salah seorang penerima Oemar Diyan Award pada acara tasyakur dalam rangka seperempat abad Oemar Diyan di kompleks pesantren itu kawasan Desa Krueng Lamkareung, Kecamatan Indrapuri, Aceh Besar, Minggu (31/1). SERAMBI/JAMALUDDIN 
Selain Keluarga Besar Oemar Diyan, acara tersebut juga dihadiri Pimpinan Pertama dayah itu, Drs Muhammad Yus (Abu Yus), Pembina Pesantren Omar Diyan, H Ir Tarmizi A Karim MSc, Wakil Ketua DPRA, Drs Sulaiman Abda MM, Asisten II Setda Aceh, Azhari Hasan SE MSi, Kepala Badan Pembinaan Pendidikan Dayah Aceh, Dr Bustami Usman SH SAP MSi, Kepala Bappeda Aceh, Drs Zulkifli Hs MM, Wali Kota Banda Aceh, Hj Illiza Sa’aduddin Djamal SE, Sekdakab Aceh Besar Drs H Jailani Ahmad MM dan Sekdako Banda Aceh, Drs Bahagia, serta sejumlah tamu undangan lainnya.

Acara itu diawali dengan pidato dalam bahasa Arab dan bahasa Inggris oleh santri Oemar Diyan, Nurul Husna. Kemudian dilanjutkan dengan pembagian hadiah kepada para pemenang aneka lomba dalam rangka seperempat abad Oemar Diyan. Pimpinan Pesantren Tgk Chiek Oemar Diyan, Tgk H Fakhruddin Lahmuddin SAg MPd dalam sambutannya mengatakan, dari tahun ke tahun Pesantren Oemar Diyan terus mengalami kemajuan yang signifikan pada berbagai hal seperti fasilitas dan jumlah santri. Untuk itu, kami menyampaikan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang sudah memberi bantuan langsung dan tak langsung hingga Oemar Diyan bisa berkembang seperti sekarang,” ungkapnya.

Tarmizi A Karim yang juga Pembina Yayasan Pesantren Oemar Diyan dalam arahannya mengatakan, Pesantren Oemar Diyan dibangun 25 tahun silam atas kerja keras pendirinya, Alm H Sa’aduddin Djamal. Menurutnya, awalnya material bangunan pesantren tersebut berasal dari barang bekas. ”Saya masih teringat ketika bersama Tgk Fakhruddin mengumpulkan barang bekas itu,” ujar Tarmizi.


Sementara Bupati Aceh Besar yang diwakili Sekdakab, Jailani Ahmad memberi dukungan penuh terhadap perkembanganPesantren Oemar Diyan dan semua dayah lain di kabupaten itu. “Sebab, dengan belajar di dayah, anak-anak akan memanfaatkan semua waktunya untuk kegiatan yang positif,” ujarnya.

Pada kesempatan itu juga dilakukan pemberian Oemar Diyan Award kepada delapan orang. Mereka yang menerima penghargaan tersebut adalah Nurdin Abdullah dan Fitria Zulkifli sebagai alumni pertama pesantren itu, Andiyan merupakan karyawan yang paling lama berbakti di dayah tersebut yaitu sudah 23 tahun, dan Drs Sudirman sebagai wali santri terbanyak menyekolahkan anaknya ke Oemar Diyan.

Selain itu, Oemar Diyan Award juga diberikan kepada Furqan Amri dan Andriana Syamaun sebagai alumni dengan jenjang pendidikan tertinggi. Furqan kini sedang menyelesaikan S3 di Universitas Moulay Ismail Maroko. Sementara Andriana tercatat sebagai mahasiswa program doktoral Universitas Malaya Malaysia. Penghargaan yang sama juga diberikan kepada HM Yamin Ma’shum sebagi ustaz paling lama berbakti di Oemar Diyan dan MIN 1 Banda Aceh sebagai madrasah dengan lulusan terbanyak melanjutkan pendidikan ke Oemar Diyan.(fit) SI


SHARE :
 
Top