Bupati Aceh Besar Ir Mawardi Ali mendampingi Wakil Gubernur Aceh Ir H Nova Iriansyah MT, anggota DPRA, sejumlah kepala SKPA dan Ketua P2K Aceh, dr Taqwallah memantau sejumlah proyek pembangunan yang dibiaya oleh Dana APBA 2017, termasuk Otsus Kabupaten/Kota di Kabupaten Aceh Besar., Senin (23/10). Foto: Mariadi
Lamurionline.com. KOTA JANTHO –Wakil Gubernur (Wagub) Aceh Ir H Nova Iriansyah MT beserta sejumlah kepala SKPA dan Ketua Tim Pengendali dan Percepatan Kegiatan (P2K) Aceh, dr Taqwallah memantau sejumlah proyek pembangunan yang dibiaya oleh Dana APBA 2017, termasuk Otsus Kabupaten/Kota di Kabupaten Aceh Besar., Senin (23/10). 

Dalam Kunjungan kerja tersebut, Wagub Aceh ikut didampingi Wakil Ketua DPRA, Dalimi SE Ak dan dua anggota DPRA Dapil I masing-masing HT Ibrahim ST MM dan Tgk Saifuddin melakukan pertemuan di Aula Setdakab Aceh Besar, ikut hadir Bupati Aceh Besar Ir Mawardi Ali, Wabup Aceh Besar Tgk H Husaini A Wahab, Sekdakab Aceh Besar Drs Iskandar MSi, para Asisten Setdakab, dan kepala SKPK Aceh Besar. 

Melihat potensi yang dimiliki Aceh Besar, Nova Iriansyah berkeyakinan pembangunan di kabupaten tersebut akan terus maju dan berkembang.

Apalagi, saat ini jalan menuju Jantho-Lamno terus dipacu pengerjaannya.

Selain itu, di Kota Jantho juga sedang hadir Kampus Institut Seni dan Budaya Indonesia (ISBI) Aceh yang sangat strategis dalam menciptakan SDM yang berkualitas.

“Melalui kunjungan kerja ini, saya berharap, berbagai proyek pembangunan akan siap tepat waktu dan berkualitas demi manfaat optimal bagi masyarakat,” paparnya.

Kepada jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN), Wagub Aceh mendorong supaya terus menunjukkan etos kerja yang baik, disiplin, serta komitmen yang tinggi untuk mengabdi demi kemajuan daerah dan kepentingan publik.

Foto: Mariadi
"Para PNS atau ASN dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat, sehingga mampu mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran bagi masyarakat," pungkas Nova Iriansyah.

Dalam kesempatan itu, Wagub Nova Iriansyah ikut memaparkan materi tentang mengurangi kemiskinan dan ketimpangan melalui perencanaan penanggulangan kemiskinan berbasis data dan penajaman alokasi anggaran.

“Yang harus kita lakukan sekarang adalah penajaman anggaran (APBK), agar program dan kegiatannya fokus, dan tepat sasaran dengan menggunakan Basis Data Terpadu (BDT) yang tersedia di masing-masing Bappeda dengan strategi politik anggarannya yaitu mengurangi beban pengeluaran orang miskin untuk kebutuhan terhadap beras, rokok, listrik, rumah, kesehatan dan lain-lain, serta meningkatkan upaya pendapatan orang miskin,” katanya.

Upaya lainnya adalah memperkuat fungsi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) yang diketuai Sekda, sehingga harga kebutuhan pokok terkendali, memperkuat kendali/kontrol penyaluran Beras Sejahtera (Rastra) agar dipastikan masyarakat miskin menerima Rastra tepat waktu dan tepat jumlah (15 Kg/Jiwa/Bulan), serta memperkuat Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Kabupaten sesuai dengan fungsinya.

Dalam hal ini, mulai dari pusat TKPK diketuai Wakil Presiden, Wakil Gubernur, hingga Wakil Bupati atau Wakil Walikota ditingkat Kabupaten/kota.

Terkait dengan rencana Kabupaten Aceh Besar yang ditunjuk selaku tuan rumah penyelenggara Pekan Olahraga Aceh (PORA) tahun 2018 mendatang, Wagub Aceh mengharapkan dukungan semua pihak agar even olahraga empat tahunan terbesar di Provinsi Aceh itu akan berjalan lancar dan sukses.

Untuk itu, dukungan seluruh stakeholder sangat dibutuhkan.

"Menyukseskan PORA Aceh Besar 2018 tentu semua kita harus bekerja keras memberikan kontribusi baik pemerintah maupun masyarakat," ujar Nova.

Bupati Aceh Besar Ir Mawardi Ali memaparkan berbagai potensi yang dimiliki Aceh Besar.

Bahkan, dalam kaitan dengan pelaksanaan PORA Aceh tahun 2018 mendatang dan Aceh Besar dipercayakan sebagai tuan rumahnya, diharapkan dukungan Pemerintah Aceh dan seluruh komponen masyarakat, sehingga kegiatan besar tersebut akan berlangsung baik dan sukses.

“Kami berharap, Pak Wagub Aceh dan jajarannya akan mendukung agar kegiatan PORA Aceh ini dapat terlaksana secara baik,” katanya.

Sementara itu, anggota DPRA Dapil I, HT Ibrahim menilai, selama ini infrastruktur yang ada di Aceh Besar masih sangat kurang dan belum memadai. Karenanya, dukungan Pemerintah Aceh dan jajarannya harus lebih ditingkatkan lagi.

“Menyangkut Aceh Besar akan menjadi tuan rumah pelaksanaan PORA Aceh tahun 2018 mendatang, saya kira, kita semua harus mendukung dan menyukseskannya,” ucap mantan Wakil Ketua DPRK Aceh Besar ini.

Usai pertemuan di kantor Bupati Aceh Besar, selanjutnya Wagub Aceh dan rombongan meninjau proyek pembangunan RSJ yang terletak Samahani di Kecamatan Kuta Malaka dan Pasar Induk Lambaro Kecamatan Ingin Jaya. (Mariadi)
SHARE :
 
Top