Bupati dan unsur Forkopimda meninjau lokasi Rumah Sakit Umum Kota Jantho. Foto: Mariadi
Lamurionline.com. JANTHO - Tim survey kelayakan rencana pembangunan Kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) yang terdiri dari empat orang meninjau sejumlah lokasi di Kabupaten Aceh Besar, Rabu (29/11).

Empat orang tim yang ke Aceh Besar masing-masing Drs Zulkarnen Ilyas MM (PD 1 FMP), Drs Teuku Syahrul Johan MM (Kapus Pembedayaan Lemit), Drs Baharuddin Pabba MSi (Kabag Perencanaan) dan Sutiyo PhD (Dekan FPP). Mereka yang didampingi para pejabat Pemkab Aceh Besar pertama sekali meninjau lokasi di Kecamatan Blang Bintang. 

Selanjutnya, tim menuju Kota Jantho untuk meninjau lokasi lainnya di Ibu Kota Kabupaten Aceh Besar yang disambut Bupati Aceh Ir Mawardi Ali, Wakil Bupati Tgk H Husaini A Wahab dan unsur Forkopimda lainnya. Lokasi yang ditinjau area dan gedung Rumah Sakit Umum Jantho yang telah kosong. Karena rumah sakit sudah dipindahkan ke Indrapuri. Sebelum peninjau lokasi Jantho, tim IPDN melakukan pertemuan dengan jajaran Forkopimda dan Pemkab Aceh Besar.


Dalam pertemuan tersebut Bupati Ace Besar, menyampai sejumlah potensi dan kelayakan yang dimiliki Aceh Besar untuk pembangunan Kampus IPDN Aceh. Aceh Besar sangat siap untuk pembangunan IPDN Aceh dimana ketersediaan lahan mencapai 70 hektare ada lokasi di Blang Bintang. Dimana lokasi sangat dekat dengan Bandara SIM, rumah sakit umum, dan Kota Banda sebagai ibu kota Provinsi Aceh. 

Kesedian lahan Insya Allah sudah kita siapkan. Selain Blang Bintang untuk pertimbangan Kota Jantho juga sangat cocok sebagai Kota pendidikan, juga dekat dengan ibu kota provinsi dan bandara dengan jarak tempuh 60 menit. Jadi para  dosen Mendagri wali praja dapat dengan mudah sewaktu-waktu mengunjungi bisa dekat. Rumah sakit umum Zanoel Abidin juga dekat.
Fasilitas lain sumber air bersih yang luar biasa sumber air bersih, etersedian listrik. Dari sisi keamanan di Aceh Besar ada sejumlah Batalion TNI seperti Raider Yonnif 112,  Yonkav 11/MSC dan Yonzipur 16/RA. "Berharap IPDN bisa berdiri disini," pungkas Mawardi Ali.

Disampaikan juga Bupati Mawardi Ali, pada tahun 2018, Aceh Besar juga akan menjadi tuan rumah Pekan Olah Raga Aceh (PORA) dan berbagai venue akan dibangun 2018 bisa bekerja aama dengan praja sebagai sarana olahraga. Mitigasi bencana sangat kurang terjadi banjir. Kita hljau dari ring gayo yg lima tahun sekali ada gempa. Berbagai kondisi ini menjadi pertimbangan. Forkopimda sangat mengingatkan ini pembangunan Aceh Besar. Semoga IPDN Aceh berada di Aceh Besar dan bisa percepatan pembangunan di Kota Jantho. Masyarakat Aceh ingin betul berdiri disini dan siap lahan siap semuanya. Berharap kota masa depan dan bisa terwujud kampus IPDN," demikian Mawardy Ali. 

Ketua tim survey IPDN, Drs Teuku Syahrul Johan MM mengatakan jumlah sembilan orang dengan tujuan melihat secara awal kondisi pendirian kampus IPDN Aceh di Aceh Besar dan Bireuen. Dalam kunjungan pertama mendatangi tanah di Blang Bintang dan Alhamdulillah bagus dan fasilitas pendukungan juga tersedia untuk kebutuhan kampus IPDN. "Mudah semua ini menjadi pertimbangan kami dan juga alternatif lahan untuk pembagunan kampus  di Kota Jantho,".

IPDN melihat komitmen ada pengalohan aset nanti aset diserahkan ke Kemendagri jadi persoalan akan turunkan tim melihat berbagai aspek. "Pemda menyiapkan tanah sudah clear tidak ada persoalan. Dosen pelatih pengasuh tenaga pendidikannya. Kememdagri akan terlibat juga. Turun secara mendesak IPDN kampus aceh. Komitmen dari selurub kab kota u tuk mendukung berbagai kebutuhan,"


Ketua DPRK Aceh Besar Sulaiman SE mendukung dan siap untuk memberikan persetujuan keputusan bupati untuk lahan yang dibutuhkan. Kami siap memberikan persetujuan. Pemerintah daerah masih dukungan sarana yg telah diplot pemerintah pusat jalan lingkungan. "Kami dewan siap ketok palu untuk kehadir kampus IPDN di Aceh Besar dan ini perlu dukungan semua masyarakat," ujarnya.(mariadi)
SHARE :
 
Top