Bupati Aceh Besar Ir Mawardi Ali bersama Sekdakab Aceh Besar Drs Iskandar MSi dan pejabat dinas terkait meninjau tanggul Ujong Pancu, Kecanatan Peukan Bada, Jumat (8/3/2019). Dok. Humas Pemkab Abes
LAMURIONLINE.COM | PEUKAN BADA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Besar rencananya akan membangun tanggul laut disepanjang garis pantai yang berbatas langsung dengan empat gampong di Kecamatan Peukan Bada. 

"Saya minta Dinas PUPR segera buat desain perencanaan untuk pembuatan tanggul pantai Peukan Bada agar bisa dibangun," tegas Bupati Aceh Besar Ir Mawardi Ali, saat meninjau tanggul Ujong Pancu, Kecamatan Peukan Bada, Jumat (8/3).


Dalam peninjauan tersebut Bupati Aceh Besar Mawardi Ali, ikutserta Sekdakab Aceh Besar Drs Iskandar MSi, Kadis PUPR Ir Yusmadi MM, Kalak BPBD Farhan AP, Kabag Humas Muhajir SSTP MPA bersama tokoh masyarakat H Rusli Bintang dan mantan Bupati Aceh Besar Drs H Rusli Muhammad.

Dikatakan, Mawardi Ali, selama ini masyarakat setempat mengeluh apabila air laut pasang bisa mencapai 300 meter ke daratan dan pantai pun sudah tampak rata dengan daratan jika dilihat dari jalan. 


"Persoalan ini tidak bisa dibiarkan, rumah warga dan jalan bisa terus terkikis oleh ombak dan air laut pasang secara terus menerus," ujarnya.

Untuk penangganan tersebut, Bupati Mawardi Ali meminta Kadis PUPR segera menurunkan tim untuk membuat perencanaan desain dan anggaran supaya tanggul pantai yang akan membendung air pasang ke empat gampong di Peukan Bada itu meliputi gampong Lamteungoh, Lambadeuk, Lambaro Neujib dan Lampageu bisa dikerjakan tahun 2019 ini. 

Pembangunan tanggul pantai merupakan salah satu program yang sangat mendesak untuk segera direalisasikan.

"Kendati ini kewenangan Provinsi, tapi harus segera dibuat perencanaan untuk kita bangun sendiri. Berharap Provinsi juga tidak tahu kapan bisa dilaksanakan," pungkas Mawardi Ali.

Sementara Kadis PUPR Aceh Besar, Ir Yusmadi MM mengungkapkan bahwa pasca BRR selesai program di Aceh, masyarakat sudah pernah mengusulkan untuk pembuatan tanggul tersebut sehingga saat menjabat Sekretaris Pengairan Aceh, Yusmadi pernah mengusulkan anggaran namun tidak disetujui karena dianggap pembangunan tanggul tersebut adalah tanggung jawab Balai Wilayah Sungai Sumatera - I sehingga gagal dibangun.


Ia memperkirakan tanggul tersebut harus dibangun sekitar lebih kurang 2 km panjangnya dengan batu gajah dengan perkiraan anggaran bisa mencapai 30 Milyar. Tanggul Laut ini bertujuan untuk  melindungi air laut pasang mencapai daratan dan rumah penduduk. Untuk jalur keluar masuk kapal nelayan juga akan dibuatkan jalur khusus yang sesuai tidak seperti sekarang ini. (mariadi)
SHARE :
 
Top