Oleh Sayed Muhammad Husen

Ketua Dewan Kemakmuran Masjid Abu Indrapuri, Tgk Zulkifli Zakaria, mempertanyakan mengapa laki-laki baligh tak hadir shalat berjamaah lima waktu di masjid. Pertanyaan itu dia jawab sendiri dengan mengatakan, “Kita secara pribadi dan bersama-sama tak pernah memprogramkan dan merencanakan shalat berjamaah.” Hal itu dia katakan pada Safari Shubuh Masjid Assyuhada Lampanah, Aceh Besar, 10 Maret 2019.

Cukup lama sudah para da’i dan muballigh memotivasi laki-laki muslim supaya shalat berjamaah dengan imbalan pahala 27 kali lipat. Banyak kajian, pengajian dan dakwah membahas hikmah dan manfaat shalat berjamaah. Kita akui memang terjadi peningkatan jumlah jamaah masjid dari tahun-tahun akibat dari kampanye berkelanjutan tersebut, hanya saja peningkatannya tak cukup signifikan dibandingkan jumlah laki-laki muslim di sekitar masjid.

Karena itu, kita menyambut baik harapan Tgk Zulkifli Zakaria supaya masing-masing pribadi laki-laki muslim dan pengurus masjid merencanakan dan memprogramkan shalat berjamaah. Bagi pribadi muslim harus menjadikan shalat berjamaah sebagai agenda harian, sama halnya dengan agenda kerja, sekolah/kuliah, bisnis, kuliner, berwisata, serta aktivitas lainnya. Shalat berjamaah terjadwal sama seperti kegiatan harian. Jika khawatir lupa dan tak bangun shubuh misalnya, bisa dengan memasang alaram pengingat.

Demikian juga pengurus masjid atau Ormas Islam, perlu menjadikan shalat berjamaah sebagai program yang direncanakan dengan baik. Hal itu telah dilakukan oleh Masjid Jogokaryan, Jamaah Tabbligh dan kelompok-kelompok shubuh berjamaah di Banda Aceh seperti BBC, Arafah, Berkah, GPS, dan DKMA. Beberapa masjid juga telah memprogramkannya secara mandiri. Mereka melakukan edukasi dan kampanye intensif tentang hikmah shalat berjamaah.

Perencanaan program shalat berjamaah di masjid-masjid dapat dilakukan dengan menunjuk dan melatih motivator, mengundang jamaah shalat dan meningkatkan pelayanan terhadap jamaah. Motivator bertugas secara rutin keliling kampung mengajak laki-laki muslim berjamaah di masjid, mengantarkan undangan tertulis ke rumah-rumah yang belum pernah hadir berjamaah, dan melakukan pendataan/pemetaan jamaah yang membutuhkan pelayanan sosial dan ekonomi. Semua ini dapat direncanakan sebagai program prioritas masjid. Sumber : Gema Baiturrahman
SHARE :
 
Top