Praktek Pelatihan Pengolahan Pakan Ternak di Gampong Empee Ara. Dok. IST
LAMURIONLINE.COM I INDRAPURI – Selama ini, peternak konvensional masih mencari rumput dan dedaunan untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak seperti sapi dan kambing. Cara tersebut saat ini dianggap tidak efisien dan memakan waktu yang lama.
Untuk mengantisipasi kendala efisiensi waktu, warga Empee Ara Kecamatan Indrapuri, Aceh Besar  mulai melirik pakan ternak fermentasi. Hal ini dilakukan melalui Pelatihan Pengolahan Pakan Ternak yang digelar Rabu (09/04) di Aula Gedung Serbaguna Gampong setempat. Selain soal efisiensi, nutrisi tumbuhan pada pakan ternak fermentasi bisa diserap lebih cepat oleh hewan ternak.
Pelatihan yang bersumber dari Alokasi Dana Desa Tahun 2019 ini diikuti sekitar 20 warga selaku peternak di gampong Empee Ara menghadirkan pemateri utama, Uzir SPt MSi, dari Kasi Produksi Ternak Bidang Peternakan Distan Aceh Besar.

Silase adalah salah satu upaya untuk mengawetkan hijauan, dimana pada saat musim penghujan hijauan berlimpah dan musim kering hijauan berkurang. Silase alternatif pilihan dalam pengawetan pakan sehingga pada musim kering hijauan tetap tersedia. Fermentasi jerami adalah salah upaya peningkatan nilai nutrisi jerami dengan fermentasi dengan menggunakan probion.,” ujar Uzir yang juga saat ini selaku Pembina Kelompok Aceh Ternak Lestari Gampong Bak Dilib, Montasik, Aceh Besar ini. 
Pelatihan pakan ternak fermentasi diharapkan bisa menjawab kebutuhan para kelompok peternak di Empee Ara agar bisa menghemat waktu dan tidak mencari pakan ternak setiap hari.

“Keberadaan asam lemak yang menurunkan pH bisa membuat bakteri perusak tidak bisa hidup. Itu yang membuat pakan ternak fermentasi awet dan bisa menjadi persediaan makanan bagi ternak, selain itu hal ini juga bisa dijadikan penambahan ekonomi para peternak melalui bisnis pakan ini” imbuh Uzir.
Sementara itu, Uzir menjelaskan, pakan ternak fermentasi bisa dibuat dari berbagai tanaman, seperti rumput,  jerami, daun jagung yang sudah dilayukan dan lain sebagainya. 



“Semua bahan-bahan itu bisa kita dapatkan di sekitar yang diolah menggunakan mesin khusus. Setelah itu, sekitar dua minggu proses pengolahannya sudah bisa dipakai  dan dikasihkan hewan ternak,” ucap Uzir.
Menurutnya, pakan ternak fermentasi bisa menjadi alternatif yang tepat untuk efisiensi waktu. Meski demikian, peternak yang ingin mencari rumput atau dedaunan setiap hari tidak menjadi masalah. Hanya saja, pakan ternak fermentasi diharapkan bisa menjawab kebutuhan peternak yang sibuk dan enggan mencari pakan setiap hari.

Pemateri juga mengajak para peserta pelatihan untuk mempraktekkan langsung proses pengolahannya di yang disambut antusias para peserta. 
Turut hadir pada kesempatan itu para Pendamping Desa di kecamatan Indrapuri dan Keuchik Empee Ara. (red)
SHARE :
 
Top