dok. IST |
LAMURIONLINE.COM I JAKARTA – Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI menggelar Rapat Koordinasi Nasional Program Inovasi Desa (Rakornas PID) Tahun Anggaran 2019 pada tanggal 24-27 November, bertempat di Hotel Merlynn Park, Jakarta.
Rakornas PID 2019 secara resmi dibuka oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Prof Muhadjir Effendy. Saat membuka Rakornas PID, Senin (25/11), Menko PMK didampingi Menteri Desa PDTT Abdul Halim Iskandar, Wakil Menteri Desa PDTT Budi Arie Setiadi, dan Sekjen Kemendes PDTT Anwar Sanusi.
Ikut hadir Gubernur Jatim Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Kaltim DR. H. Irianto Lambrie, Wagub Maluku Utara Al Yasin Ali, Wagub Jawa Tengah Taj Yasin, serta para Bupati/Wakil Bupati dari beberapa provinsi yang diundang menghadiri Rakornas.
Peserta Rakornas kali ini diikuti sekitar 500 peserta. Terdiri dari Kepala Dinas PMD Provinsi, Kepala Dinas PMD Kabupaten/Kota, Konsultan Nasional P3MD-PID, Koordinator Program Provinsi P3MD-PID, perwakilan kelembagaan dan inovasi terbaik yang mendapatkan penghargaan PID, perwakilan Bank Dunia, serta perwakilan dari unsur Kementerian/Lembaga terkait.
Dalam sambutannya, Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar mengatakan, sejak tahun 2017 hingga saat ini, inovasi pembangunan desa terus mengalami peningkatan. Menurutnya, inovasi terbanyak ada di bidang kewirausahaan, diikuti bidang infrastruktur, dan pengembangan sumber daya manusia (SDM).
"Agar dana desa efektif digunakan untuk melaksanakan strategi dan mencapai tujuan pembangunan nasional, maka dibuatlah Program Inovasi Desa atau PID. Selain menjadi rujukan bagi desa-desa untuk berinovasi, PID juga merevitalisasi program pendampingan," ujar Halim Iskandar.
Mendes mengatakan, setiap tahun jumlah replikasi dan inovasi baru terkait pemecahan masalah pedesaan terus mengalami peningkatan. Ia juga mengajak para gubernur dan bupati untuk mereplikasi inovasi desa yang sesuai dengan permasalahan di pedesaan daerah masing-masing.
"Meskipun dalam pelaksanaan program ini berakhir di tahun 2019, tapi tentu kita berharap berbagai hal terkait upaya inovasi desa terus dilakukan," ujar Mendes.
Dalam menunjang ketepatan inovasi dalam memecahkan masalah desa, Kemendesa PDTT telah mengembangkan aplikasi www.idm.kemendesa.go.id yang berisi rekomendasi kegiatan guna menyelesaikan permasalahan di desa.
Dalam kesempatan ini, Mendes juga menekankan bahwa Kementerian Desa PDTT akan serius meningkatkan validitas data, kelengkapan data dan optimalisasi data. Sebab validasi data pedesaan sangat berguna bagi percepatan pembangunan desa.
Usai sambutan Mendes, dilanjutkan dengan pemberi penghargaan beberapa kategori kepada desa, kecamatan, dan kabupaten/kota. Provinsi juga mendapatkan penghargaan atas pelaksanaan PID terbaik.
Seperti kategori BumDes terbaik 1 hingga 3, TIK terbaik, P2KTD dan TPID terbaik, embung desa dan sarana olahraga desa terbaik, dan penghargaan lainnya.
“Meski PID closing date tahun ini, semoga semangat PID tetap tumbuh di daerah. Karena program ini telah dicintai dan telah memasyarakat di provinsi, kabupaten hingga desa-desa. Praktik baik dan praktik cerdas yang telah diwariskan PID, kiranya diperhatikan daerah demi kemajuan desa,”pesan Mendes Halim Iskandar. (suci/icham/mursyidan/rel).
0 facebook:
Post a Comment