Sebagai pencetus awal ide pembentukan KMA Jordan ini, Ismu Ridha memandang bahwa kehadiran paguyuban mahasiswa Aceh ini sangatlah penting mengingat semakin meningkatnya jumlah mahasiswa Aceh yang hadir ke Negeri Raja Abdullah ini. Kehadiran KMA ini diharapkan mampu menjadi salah satu forum silaturahmi antar mahasiswa Aceh yang sedang belajar di Jordan, wadah untuk saling menguatkan dan berbagi.
"Di sisi lain, KMA Jordan juga menjadi corong informasi bagi mereka yang berniat menuntut ilmu di kampus-kampus Jordan, kita tidak mau mereka mendapatkan informasi yang kurang valid atau tidak transparan sehingga akan merugikan mereka nantinya setelah ketibaan mereka di sana", tegas Ismu Ridha.
Sementara Sekretarisnya, Afrizal mengatakan nantinya melalui KMA, bagi mereka yang mau menaftar kuliah, diarahkan tentang kampus yang akan dituju, jurusan yang akan dipilih, biaya serta kehidupan seputar Jordan. Hal ini, sebut Afrizal lagi dipandang sangat penting karena belum adanya alumni kampus Jordan yang kini menetap di Aceh atau bergabung bersama Ikatan Alumni Timur Tengah (IKAT).
"Sehingga informasi tersebut belum terlalu meluas di tengah-tengah para Santri yang hendak menuntut Ilmu di Negeri pemuda Ashabul Kahfi ini" ujarnya.
Di samping itu, komunitas ini juga diharapkan dapat menjadi penghubung antara masyarakat Aceh yang sekali-kali melakukan perjalanan ke Jordania, baik itu komunitas umrah, pekerja, pertukaran pelajar, study tour ataupun kunjungan kerja kedaerahan maupun kampus. Atau mereka yang transit di Jordan untuk beberapa hari guna melanjutkan safarnya ke Mesjidil Aqsa dan tujuan lainnya.
"Maka diharapkan dengan adanya KMA ini, Kita mau mereka dapat memanfaatkan segala hal selama keberadaan mereka di Jordan" ujar Ismu Ridha di dampingi sekretaris Afrizal. (rel)
"Maka diharapkan dengan adanya KMA ini, Kita mau mereka dapat memanfaatkan segala hal selama keberadaan mereka di Jordan" ujar Ismu Ridha di dampingi sekretaris Afrizal. (rel)