LAMURIONLINE.COM | ACEH BESAR - Komunitas Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Madrasah Aliyah (MA) Kabupaten Aceh Besar siap menyukseskan Gerakan Pemberdayaan Komunitas Guru Madrasah (Garda Kagum) Kementerian Agama. 

Garda Kagum adalah program yang digagas oleh Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam yang telah di-launching oleh Menteri Agama Republik Indonesia, Jenderal TNI (Purn) H. Fachrul Razi, Rabu (12/08). 

Garda Kagum merupakan klasterisasi Kelompok Kerja Guru (KKG), Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), Musyawarah Guru Bimbingan Konseling (MGBK), Kelompok Kerja Madrasah (KKM), dan Kelompok Kerja Pengawas (Pokjawas) dalam jalur koordinasi yang terkontrol. 

Garda kagum juga merupakan gerakan nasional yang bertujuan untuk pemberdayaan GTK madrasah yang berbasis pada komunitas serta organisasi guru yang berdampak positif terhadap peningkatan kualitas guru. 

Menurut Fachrul Razi, program Garda Kagum merupakan upaya Kementerian Agama untuk mendorong GTK madrasah dalam meningkatkan kompetensi dan profesionalitas berbasis komunitas. 

"Prinsip Garda Kagum adalah bottom up karena yang paling tahu kebutuhan adalah guru itu sendiri sehingga Garda Kagum nantinya menjadi efektif dan efisien" kata Menag. 

Untuk mendukung program ini pada tahun 2021 akan diberikan dana block grand sebagai stimulus agar komunitas lebih aktif. Kemenag telah menyiapkan block grant bagi 25.920 komunitas guru di tingkat Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah, KKM, dan Pokjawas. Jumlah dana hibah yang disiapkan mencapai Rp1,8 triliun dengan skema penerimaan dua kali untuk setiap kelompok dalam empat tahun, masing-masing Rp35 juta.

Menyahuti program pemerintah ini, komunitas MGMP MA Aceh Besar berkomitmen untuk menjalankan peran dan fungsinya sebagai komunitas saling belajar, bertukar pikiran, dan berbagi pengalaman dalam rangka meningkatkan kinerja dan kompetensi guru. Dalam masa pandemi Covid-19 yang belum mereda ini, MGMP MA Aceh Besar akan mengupayakan pertemuan rutin secara virtual. 

Walaupun pandemi Covid-19 membatasi pertemuan secara langsung, upaya meningkatkan pengetahuan dan kompetensi guru tidak boleh surut. Usaha peningkatan kompetensi guru harus tetap jalan. Saat ini guru harus dibekali dengan keterampilan pengelolaan kelas online (dalam jaringan). Ini menjadi salah satu prioritas dari berbagai program yang akan dilaksanakan oleh MGMP MA Aceh Besar. 

MGMP MA Aceh Besar terdiri dari 18 MGMP mata pelajaran yang kepengurusan barunya telah ditetapkan melalui keputusan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Besar Nomor Kd.07.03/I/KP.01.2/472/2020 tahun 2020. 

MGMP MA Aceh Besar diketuai oleh Nurchaili SPd MKom (Guru MAN 4 Aceh Besar), sekretaris Azwir SPdI MA (Guru MAN 3 Aceh Besar), dan bendahara Dra Thursina MPd (Guru MAN 1 Aceh Besar).
SHARE :

0 facebook:

Post a Comment

 
Top