Oleh: Juariah Anzib, S.Ag

Penulis Buku Kontemplasi Sang Guru 


Wakaf amalan mulia yang sangat besar manfaatnya, menjadi pelindung di alam barzah dari segala ancaman dan azab kubur. Banyak orang beranggapan, berwakaf hanya berlaku bagi orang-orang kaya saja, sementara orang miskin tidak memiliki peluang untuk menjadi wakif (pewakaf). Mereka berpikir, orang miskin hanya berhak menerima saja, tanpa harus memberi. Ternyata, pernyataan tersebut suatu kekeliruan. 

Seiring berjalannya waktu,  manusia terus berkembang dan cara berpikir semakin tinggi. Pola berpikir yang minim, kini berkembang menjadi lebih luas dan tercerahkan.  Demikian juga pemahaman tentang wakaf. Sekarang, amalan  wakaf ditemukan cara yang lebih mudah dan praktis, yaitu dengan program wakaf siribee (seribu). Dengan begitu, akan lebih mudah bagi siapa pun menjadi wakif. Wakaf bukan hanya milik orang kaya saja, tetapi milik kita bersama. Dengan wakaf siribee itu, orang miskin juga mempunyai kesempatan menjadi wakif. 

Program wakaf siribee mudah dan ringan. Dengan hanya seribu rupiah saja kita bisa  menjadi wakif. Jika secara rutin kita wakafkan sehari seribu, lama-lama akan menjadi banyak dan bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan umat. Jika kita ingin beramal, tidak ada alasan tidak mampu, karena wakaf Siribe tidak memberatkan. Tidak baik jika hanya selalu tangan di bawah, tetapi berusahalah tangan di atas. Karena, sesungguhnya tangan di atas lebih mulia dari pada tangan di bawah. (HR Bukhari Muslim). 


Berdasarkan dalil tersebut, dewan guru MIN 11Aceh Bes mewujudkan program mulia dengan membuka Tabung Amal Wakaf Siribe untuk mengedukasi anak-anak agar mengenal dan mengetahui tentang amal saleh wakaf. Membiasakan mereka berbuat kebaikan dengan cara yang paling mudah dan kecil. Mereka “menabung” dalam kotak amal wakaf minimal seminggu sekali, khususnya hari Jumat sebagai hari berkah. Dengan begitu, akan terbentuk pribadi yang biasa berwakaf sejak dini.  

Selaku pencetus wakaf siribee di MIN 11, saya menyampaikan kepada anak-anak, bahwa harta yang kita miliki tidak ada manfaatnya jika tidak dibelanjakan di jalan Allah, seperti wakaf. Karena di hari kiamat pasti akan diminta pertanggungjawaban. Harta yang kita pakai untuk berfoya-foya menjadi “sampah” dan yang kita makan menjadi kotoran. Sementara yang selamat hanyalah harta yang kita infak, sedekah dan wakafkan. Itulah yang akan menjadi milik kita seutuhnya dan abadi selamanya. 

Setahun

Wakaf Siribee di MIN 11 Aceh Besar  telah berjalan satu tahun lamanya. Telah menyalurkan dana wakaf tiga lokasi. Yang pertama Rp 1,5 juta ke masjid Baitul Kiram, Peukan Biluy, Kecamatan  Darul Kamal, Aceh Besar, untuk membantu pembebasan tanah perluasan lahan masjid. Kedua, Rp 1,5 juta  Pesantren Modern Al-Manar Kecamatan Krueng Baruna Jaya, membantu pembebasan tanah peluasan lahan asrama putri. Penyalurannya ketika itu disaksikan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Aceh Besar Abrar Zym S.Ag, Ust Husni Suardi,  para wali murid dan unsur Muspika Kecamatan Darul Imarah. Penyaluran wakaf diserahkan di MIN 11, 13 Agustus 2022, bertepatan dalam rangka perayaan maulid Nabi Muhammad saw  dan launching buku karya guru. 

Penyaluran Wakaf Siribee ketiga Rp 1 juta ke Dayah MUDI Gampong Lambleut Kecamatan  Darul Kamal Aceh Besar  pimpinan Tengku Zamzami. Penyaluran dana wàkaf ini dilaksanakan di MIN 11 Aceh Besar 18 Juni 2022  bertepatan dengan hari pembagian rapor murid. Kegiatan ini disaksikan oleh para wali murid, kepala madrasah, para dewan guru dan murid. Dana wakaf tersebut diserahkan oleh salah seorang murid terbaik MIN 11 yang mendapat prestasi juara umum, Cut Mutia Az-Zahra,  dan diterima oleh salah seorang santri senior Dayah MUDI, Maulida. Masih ada saldo wakaf Rp 250 ribu belum disalurkan. 

Kepala MIN 11 Aceh Besar, Drs Ridhwan terharu dan bangga dengan kegiatan mulia ini. Ia berharap, kegiatan ini terus berlanjut tanpa batas waktu. 

“Kita akan terus membina dan mendidik anak-anak menjadi generasi yang peduli sesama, suka membantu dan saling memberi,” katanya. Dengan adanya motivasi dari guru sebagai model dan dukungan orang tua, anak-anak akan menjadi insan yang berakhlakul karimah dan berbudi pekerti luhur. 

Saya pun merasa sangat bahagia. Seakan  program yang kami jalankan telah berhasil, meskipun belum sepenuhnya. Saya akan menjadikan hal ini  suatu kenangan terindah, karena saya akan pindah tugas ke MIN 13 Aceh Besar. Harapan terbesar semoga sepeninggal saya, program ini tetap berjalan dengan baik. Saya menyerahkan tanggung jawab ini kepada salah seorang guru, Nuridha SPdi, untuk mengelola Wakaf Siribee lebih baik lagi. 

Semoga anak-anak bangsa terus maju dalam segala aspek kegiatan  di bawah asuhan guru dan dukungan orang tua. Insya Allah, mereka akan tumbuh kembang menjadi insan bermartabat, berakhlak mulia, berbudi luhur, serta suka berbagi. Semoga wakaf menjadi kebiasaan dan gaya hidup murid, guru, orang tua, serta pemangku kepentingan lainnya dalam pengelolaan pendidikan di Aceh. (Editor: smh)

SHARE :

0 facebook:

Post a Comment

 
Top