Catatan: Akhyar M. Ali  

Jamaah Kloter 01 BTJ Melapor dari Kota Madinah Al Munawarah


Musim haji 1443 H/2022 telah tiba. Ada 1.00.500 jamaah haji Indonesia yang diberi kuota oleh Kerajaan Arab Saudi tahun ini, setelah dua tahun negara kaya minyak itu tidak mengizinkan jamaah luar Saudi, akibat Covid-19 melanda seluruh dunia, tak terkecuali Arab Saudi.  Meskipun protokol kesehatan (prokes) tetap berlaku, diantaranya vaksin booster dan seluruh jamaah harus di PCR 72 jam sebelum keberangkatan. 

Aceh mendapat kuata 2000 lebih jamaah dan seluruh jamaah haji sudah diberangkatkan menuju kota suci Makkah Al Mukarramah dan Madinah Al Munawarah. Ada empat  kelompok terbang (kloter) yang tergabung di gelombang satu langsung menuju Madinah dan dua kloter yaitu lima  dan enam menuju Makkah. 

Arba’in

Kegiatan utama jamaah di kota Nabi yaitu melaksanakan shalat 40 waktu (arba'in) di masjid nomor dua terindah di dunia, setelah masjid Haram di Makkah. Dasar pelaksanaan ibadah arba'in yaitu hadits dari Anas bin Malik Rasulullah bersabda, "Barang siapa shalat di masjidku (masjid Nabawi) sebanyak empat puluh waktu tanpa luput sekalipun, maka akan dicatat sebagai kebebasan dari api neraka dan terhindar dari kemunafikan. (HR Ahmad dan Thabrani). 

Dalam hadits lain Rasulullah SAW bersabda, dari Jabir, "Satu kali shalat di masjidku (masjid Nabawi) lebih besar pahalanya seribu kali dari masjid yang lain, kecuali masjid Haram lebih utama seratus ribu kali dari masjid yang lain. (HR Ahmad) 

Tidak heran, seluruh jamaah ban sigom donya (seluruh dunia) tumpah ruah di masjid yang dapat menampung lebih kurang 600 ribu sampai dengan satu juta jamaah dan memiliki sepuluh menara dengan ketinggian 105 meter (344 ft) yang didirikan pada tahun 664 M dengan gaya arsitektur islami klasik dan kontemporer Utsmaniyah Mamluk. 

Jamaah tidak ingin beranjak dan terus melakukan berbagai aktivitas ibadah, membaca Alquran, berzikir, mengikuti halaqah di sudut-sudut masjid dengan penceramah yang andal (syech) kawakan yang ada di sana. 

Tidak itu saja yang membuat betah tamu Allah, tapi kenyamanan, kesejukan masjid yang full AC ditambah dengan tersedianya moyah zam zam (air zam zam) di seluruh sudut masjid, yang  tidak hanya untuk diminum selama berada di masjid, tapi bisa untuk dibawa ke pemondokan jamaah calon haji.

Raudhah

Ada lagi yang membuat jamaah bersemangat di masjid nabi,  yaitu ada suatu tempat yang memiliki magnet yang begitu kuat yaitu Raudhah, yang menjadi incaran bagi seluruh jamaah. 

Raudhah adalah tempat rumah Rasulullah saw (sekarang makam) dengan mimbar  yang beliau gunakan untuk berdakwah luasnya 330 meter persegi.  Hal ini sesuai dengan hadits nabi, “Tempat di antara rumahku dan mimbarku adalah Raudhah, taman di antara taman syurga”. Raudhah adalah tempat istimewa dan mustajabah doa, karena 1400 tahun yang lalu Rasulullah berdakwah, menerima wahyu dan menyusun strategi peperangan di sini. 

Masjid Nabawi begitu mempesona. Semua jamaah calon haji sangat menikmatinya. Rasanya hendak berlama-lama di masjid Rasulullah, namun para jamaah dibatasi hanya delapan hari berada di Madinah, selanjutnya menuju Makkah Al Mukarramah untuk melanjuti prosesi ibadah umrah dan haji.

Tidak salah bagi kita yang telah dititip rezeki oleh Allah SWT untuk segera mendaftarkan diri dan keluarga, agar mendapatkan porsi (nomor urut) keberangkatan haji, yang hari ini waiting listnya lebih kurang 31 tahun. Insya Allah ketika waktunya tiba kita akan merasakan betapa nikmatnya pesona di Masjid Rasulullah saw.  (Editor: smh)

SHARE :

0 facebook:

Post a Comment

 
Top