Sejumlah Keuchik dari 50 Gampong di Kecamatan Ingin Jaya mengikuti sosialisasi pengelolaan sampah di Aula Kantor camat setempat, Selasa 26 Juli 2022

LAMURIONLINE.COM | ACEH BESAR - Puluhan Keuchik di Kecamatan Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar dibekali cara mengelola sampah oleh pegiat lingkungan yang tergabung dalam Komunitas Peduli Rakyat atau KRap Aceh. Pengelolaannya diharap tidak lagi menjadikan sampah sebagai permasalahan di Kabupaten Aceh Besar tapi membawa berkah bagi warga.

"Terkait masalah sampah apa yang kita hadapi sebenarnya sama dengan kecamatan lain. Kalau di gampong-gampong sampah yang paling banyak itu, dihasilkan dari rumah tangga, termasuk di Ingin Jaya. Apalagi disini ada Pasar Induk," kata Camat Ingin Jaya Al Mubarak disela sosialisasi pengelolaan sampah, Kamis (26/7).

Menurut Al Mubarak, pembekalan cara pengelolaan sampah kepada para keuchik merupakan salah satu upaya pemerintah setempat mengatasi problem sisa buangan dari berbagai aktivitas manusia tersebut. Dengan pengelolaan yang baik, kata Al Mubarak, sampah tak hanya menjadi sumber penghasilan warga, tapi juga sumber penghasilan bagi gampong.

Sosialisasi cara pengelolaan sampah yang berlangsung di Aula Kecamatan Ingin Jaya, Selasa pagi, turut dihadiri unsur forkopimcam setempat, perwakilan dinas terkait serta tokoh akademisi UIN Ar Raniry. Sebanyak 50 keuchik yang hadir bersama Kepala Badan Usaha Milik Desa dibekali cara mengelola sampah mandiri dan berdaya guna melalui pembentukan Bank Sampah.

"Bank Sampah ini merupakan konsep pengumpulan sampah kering dan dipilah serta memiliki manajemen layaknya perbankan tapi yang ditabung bukan uang melainkan sampah. Dari sampah-sampah yang dipilah tadi, warga kita ajarkan membuat barang-barang kerajinan sehingga menjadi nilai tambah," kata Sekretaris KRap Aceh, Vivi Hindria Sari.

Tak hanya menjadi barang kerajinan warga, kata Vivi juga dapat menambah penghasilan dari mengumpul sampah yang tidak dapat di daur ulang. Sampah-sampah itu akan dijual ke pengepul sehingga menambah penghasilan warga.

"Jadi selain mengajarkan mereka membuat barang kerajinan dari sampah daur ulang, kami juga menampung sampah yang tidak dapat didaur ulang. Kami sudah memiliki kontrak kerjasama yang menyatakan kesediannya menampung sampah-sampah tadi. Jadi ini prospek baik,"kata Vivi.

Selain dibekali materi, sejumlah pegiat lingkungan yang tergabung dalam KRap Aceh rencanannya akan turun ke Gampong-gampong di Aceh Besar guna melatih kelompok warga menciptakan barang kerajinan dari sampah daur ulang. "Jadi kegiatan ini kita harap mampu mengatasi permasalahan sampah yang tadinya menjadi masalah tapi kini membawa berkah,"kata Vivi.

Data Dinas Lingkungan Hidup Aceh Besar menyebut sebanyak 196 ton sampah dihasilkan setiap harinya oleh warga Aceh Besar yang kini berjumlah 417.312 jiwa. Jumlah tersebut sesuai asumsi sampah yang dihasilkan setiap jiwa yang rata-rata mencapai 7 ons perjiwa.

"Jadi ini cukup berbahaya jika tidak dikelola. Makanya kita mengajak aparatur gampong segera menciptakan Bank Sampah," tutup sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Aceh Besar, Drs Makmur Salim.*

SHARE :

0 facebook:

Post a Comment

 
Top