Oleh: Juariah Anzib, S.Ag

Penulis Buku Menepaki Jejak Rasulullah Dan Sahabat


Di akhir zaman akan datang suatu masa fitnah dajjal yang sering kita dengar. Hal tersebut sebagai pertanda, bahwa kiamat diambang pintu.  Sosok dajjal muncul dalam keadaan mengerikan dan menakutkan. Ia mengaku  dirinya sebagai tuhan. Hanya iman dan takwa yang dapat menyelamatkan manusia dari kekejian fitnah dajjal. Insan beriman dan beramal shalih akan diselamatkan Allah.

Dalam Pengajian Mingguan Kaum Ibu di Dayah Thalibul Huda Bayu, Banda Aceh, (2/4/2023), Teungku Hasbi Al-Bayyuni menjelaskan kejinya fitnah dajjal. Suatu ketika Asma binti Yazid Al-Anshariyah mengisahkan, "Suatu hari Rasulullah saw datang ke rumahku dan beliau nenyebutkan masalah dajjal". Beliau berkata, "Saat menjelang kemunculan dajjal dunia akan mengalami masa paceklik dan kemarau panjang hingga memusnahkan isi bumi. Selama tiga tahun akan terjadi peristiwa besar." Peristiwa tersebut adalah, di tahun pertama langit akan  menahan sepertiga air hujan yang turun ke bumi. Maka bumi pun tidak akan menumbuhkan tumbuhan sepertiga bagiannya sesuai air hujan. Seluruh penghuni bumi mulai haru hara. 

Tahun kedua dari tanda turunnya dajjal adalah langit akan menahan dua pertiga dari air hujan dan bumi juga tidak akan menumbuhkan tumbuhan dua pertiga bagiannya. Keadaan ini semakin menyengsarakan penghuni bumi dan manusia mulai resah. Paceklik dan kemarau panjang mengeringkan isi  bumi berikut dengan hewan dan tumbuhannya.

Tahun ketiga akan terjadi peristiwa yang dahsyat lagi. Langit akan menahan hujan secara keseluruhan, sehingga tidak ada setitikpun air yang jatuh ke bumi. Demikian pula dengan bumi yang tidak lagi menumbuhkan tumbuhan walau hanya sebatang. Semua musnah dan tidak ada lagi sumber makanan sebagai bekal hidup. Tidak ada lagi hewan yang bergeraham dan bergigi yang membutuhkan makanan. Begitupun dengan tumbuhan, kering dan mati.  Maka tinggallah manusia dalam keadaan lapar dan haus. 

Abi Hasbi Al-Bayyuni menambahkan, dalam situasi lemah dan darurat tersebut, muncullah si iblis dajjal. Pada saat itu, ia mendatangi orang-orang awam untuk menawarkan kemunafikannya. Ia bertanya, bagaimana pandanganmu jika aku kembali menghidupkan unta-unta kalian? Apakah kalian akan mengakui aku adalah tuhanmu? Secara  spontan mereka akan menjawab, “Iya, engkau adalah tuhan kami.” 

Atas perintah dajjal, muncullah setan-setan yang menyerupai unta-unta mereka dengan susunya  yang banyak dan punuknya yang besar-besar, jauh lebih bagus dari unta mereka yang telah mati. Padahal, sebenarnya itu adalah jelmaan setan suruhan dajjal. 

Dajjal juga menawarkan kepada mereka yang telah kehilangan keluarganya. Situasi tersebut dimanfaatkannya untuk menawarkan seraya bertanya, “Bagaimana pandanganmu jika aku menghidupkan dan mengembalikan keluargamu  secara utuh? Apakah engkau akan mengakui aku adalah tuhanmu?” Lalu merekapun menjawab, “Iya, engkau adalah tuhan kami.” Maka  muncullah jelmaan setan-setan yang menyerupai keluarga mereka yang sudah meninggal. Kemudian berkomunikasi mengakui ketuhanan dajjal. 

Asma melanjutkan kisahnya. Setelah itu, Rasulullah saw keluar beberapa saat. Sementara para sahabat saling bertanya dengan penasaran. Bagaimana keadaan kita pada saat itu? Kemudian Rasulullah kembali masuk, lalu Asma bertanya. Ya Rasulullah, "Bagaimana keadaan kami nanti?" Beliau menjawab, "Seandainya ia muncul di saat aku masih hidup, maka akulah yang akan menghadapinya. Namun sayang, ia muncul setelah aku wafat. Allah akan menjaga orang-orang yang beriman dan beramal shalih. 

Asma kembali bertanya, "Ya Rasulullah, bukankah kami akan membutuhkan makanan dan minuman, lalu bagaimana keadaan orang-orang beriman ketika itu dan apa yang harus dimakan?" Rasulullah saw menjawab, "Cukuplah bagi mereka apa yang menjadi kebutuhan penduduk langit, yaitu tasbih dan zikir. Niscaya Allah akan menghilangkan rasa lapar dan haus yang menimpanya." Maka selamatlah orang-orang beriman dari fitnah dajjal yang menyesatkan dan mengkafirkan itu.

Untuk menyikapi hal tersebut, Abi Hasbi Al-Bayyuni berpesan agar umat Islam senantiasa berhati-hati dan mempersiapkan diri menghadapi berbagai kemungkinan yang terjadi seperti fitnah dajjal. Kita dianjurkan meningkatkan amal shalih dan  memperbanyak zikir, bertasbih, memperbanyak doa, dan sering membaca surat Al-Kahfi. 

Diantara zikir yang paling ringan dibaca adalah, Subhanallahwabihamdihi Subhanallahal'azdim. Mari kita meningkatkan keimanan dan ketakwaan, semoga  terhindar dari fitnah dajjal.

SHARE :

0 facebook:

Post a Comment

 
Top