LAMURIONLINE.COM I ACEH BESAR - Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Besar melalui Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Simpang Tiga telah melaksanakan kegiatan Pelatihan Tematik DAK Non Fisik Tahun 2023. Acara tersebut berlangsung di Kantor BPP Simpang Tiga, Gampong Krueng Mak, Aceh Besar dengan jumlah peserta 26 orang yang berasal dari anggota kelompok tani setempat.

"Pada kesempatan ini kita ambil tema BIOSAKA, karena petani di kecamatan Simpang Tiga belum pernah kita laksanakan Pelatihan BIOSAKA ini," jelas Khaidir, Koordinator BPP Simpang Tiga, pada media ini, Rabu (30/8)

"Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan petani secara langsung serta meningkatkan kapasitas penyuluh pertanian secara tidak langsung," tambah Khaidir. 

Materi BIOSAKA Ini langsung dipandu oleh Koordinator Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) Aceh Besar, Nasri. Menurut Nasri BIOSAKA ini adalah konsep dari alam untuk alam atau sering kita dengar "Back to Nature".

"BIOSAKA ini kita buat dari daun tanaman sekitar kita atau istilah dari kami sering menyebutnya spesifik lokasi, daun apa saja boleh kita gunakan, yang penting tidak berduri dan berlendir. Pembukaan BIOSAKA dengan cara diremas secara lembut hingga 15 menit" jelas pria yang pernah bertugas lama di Aceh Singkil ini.

"Tangan kiri kita genggam tangkai daun dan tidak boleh dilepas-lelas hingga selesai, kemudian tangan  Kanan melakukan remasan daun didalam ember yang telah berisikan air sumur atau air hujan secara berlawan arah jarum jam," tambah Nasri yang akrab dipanggil dengan panggilan Tuan.

Vivi Yana Zamzami selaku petugas POPT di kecamatan Simpang Tiga menambahkan bahwa daun yang dipakai untuk BIOSAKA adalah daun sehat tidak boleh ada gejala serangan hama dan patogen.

"Daun nya harus sehat tidak boleh cacat atau ada gejala serangan Hama dan penyakit (patogen), dan minimal ada 5 jenis daun-daunan disekitar tempat kita tinggal," jelas Vivi Yana Zamzami.





Sebagaimana kita ketahui, dalam pembuatan BIOSAKA tidak boleh berganti tangan, ketika sudah dimulai maka harus diselesaikan. Menurut Khaidir, selaku Koordinator BPP Simpang Tiga yang background pendidikan hama dan penyakit tanaman, dalam pembuatan BIOSAKA ini harus menghadirkan rasa cinta karena teknis peremasanya harus pelan dan lembut tidak boleh seperti meremas kelapa untuk santan yang membutuhkan tenaga ekstra. 

Apalagi tambah Khaidir, ketika sedang proses pembuatan BIOSAKA sambil meremas daun tersebut berzikir dan menghadirkan energi positif dan disinilah berlaku hukum alam, ketika berpikir yang baik maka alam akan memantulkan kembali hal yang baik pula. 

“Jadi BIOSAKA ini betul-betul konsep Back to Nature,” jelas Khaidir. Untuk aplikasi BIOSAKA itu sendiri cukup 5 tutup botol air mineral kemasan 600 ml satu tangki spayer (alat semprot) kapasitas 15 liter dan menggunakan mata noozle berkabut dan mengarahkan mata noozle keatas. Karena sifat BIOSAKA adalah alami, bisa diaplikasikan setiap hari.

Manfaat BIOSAKA sendiri untuk pencegahan atau preventif terhadap serangan OPT pada tanaman, dan mampu menjaga keseimbangan ekologi serta mampu meningkatkan hasil Pertanaman, serta yang paling penting mampu mengurangi pemakaian pupuk kimia. 

Editor: Cek Abrar

SHARE :

0 facebook:

Post a Comment

 
Top