Oleh: Juariah Anzib, S.Ag

Penulis Buku Menapaki Jejak Rasulullah Dan Sahabat


Allah Maha Segalanya, tidak ada yang mustahil bagi-Nya. Sesuatu yang tidak mungkin dapat terjadi, tetapi mungkin bagi Allah. Hal yang tidak bisa masuk akal dan tidak dapat menembus ruang pikir manusia, namun tidak sulit bagi Allah. Kita wajib percaya, karena hal itu diantara sifat Allah Swt.

Kita boleh saja bermimpi asalkan yakin kepada kekuasaan Allah. Ragu kepada Allah suatu kemusyrikan. Jika ragu kepada-Nya lalu kepada siapa kita harus percaya. Adakah yang dapat kita yakini selain Sang Yang Maha Segalanya. 

Diantara contoh kemustahilan bagi kita, tetapi tidak bagi Allah adalah kisah seorang Nabiullah Zakaria. Seorang Rasul yang diuji oleh Allah dengan kemandulan istrinya, sehingga tidak memiliki keturunan sampai umurnya tua renta. 

Yusrina Sri dalam bukunya Tenanglah Ada Allah, mengisahkan tentang kesabaran Nabi Zakaria yang mustahil memiliki keturunan karena istrinya mandul. Secara logika ia sudah tidak memiliki harapan sama sekali untuk memiliki keturunan. 

Seiring berjalannya waktu, masa terus berputar tanpa henti, umur mereka semakin tua, tetapi harapan  tidak pernah sirna. Nabi Zakaria terus memohon dan meminta kepada Rabbnya tanpa henti. Ia tetap berharap memiliki keturunan walau kondisi sudah tidak memungkinkan. Itu hanyalah logika saja, tetapi  hakikat dari Allah semata. Jika Allah telah berkehendak tidak ada yang mustahil bagi-Nya. 

Yusrina menulis, Nabi Zakaria telah tua renta, tulang belulangnya melemah, uzur, serta rambutnya semua memutih, ditambah lagi dengan kondisi istrinya yang mandul. Tidak ada lagi peluang memiliki penerus dan silsilah keturunan, namun mukjizat Allah datang, istri nabi Zakaria yang sudah tua tiba-tiba hamil. 

Dalam sujud dan doa tanpa berputus asa, dengan penuh kesabaran dan harapan tanpa kecewa, sehingga Allah Swt menjawab doa nabi Zakaria dengan wahyu-Nya. Allah memberikan kabar gembira kepada mereka, akan diberikan anak laki-laki yang bernama Yahya dari istrinya yang mandul.               

Yusrina melanjutkan tulisannya, bahwa kelahiran nabi Yahya as sebuah hadiah luar biasa dan kejutan yang dahsyat bagi Nabi Zakaria dan istrinya. Kemustahilan langsung dibantah dengan kenyataan. Kombinasi dari tua renta dan mandul, namun bisa punya anak. Lalu masih adakah keraguan dengan kekuasaan Allah. 

Saat menerima kenyataan tersebut, Nabi Zakaria terguncang saking gembiranya. Ia seakan tidak percaya, tetapi itulah kenyataannya. Menurut akal tidak mungkin, tapi menurut Allah semuanya serba mungkin. 

Demikian tanda-tanda kekuasaan Allah Swt. Keajaiban ditunjukkan kepada hamba-Nya, agar mereka berpikir. Allah Maha Kuasa, sehingga tidak sanggup dijangkau oleh akal dan pikiran manusia. Maha benar Allah dengan segala firman-Nya.

Editor: Sayed M. Husen

SHARE :

0 facebook:

Post a Comment

 
Top