Hal tersebut disampaikan,Koordinator Perencanaan Distribusi Tenaga Listrik Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Kementerian ESDM, Nur Hidayanto dalam acara Sosialisasi dan Penyalaan Pertama Program Bantuan Pasang Baru Listrik di Desa Meunasah Baroh, Kecamatan Peudada, Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh, Rabu (25/09/2024).
Program BPBL yang telah berlangsung sejak tahun 2022 ini dilanjutkan kembali di tahun 2024 dengan target 122.000 rumah tangga se-Indonesia. Dan pada tahun 2024 menargetkan sejumlah 150.000 rumah tangga yang tersebar di 36 Provinsi.
"Program BPBL hadir sebagai upaya pemerintah untuk meningkatkan rasio elektrifikasi dan membantu masyarakat yang berada di wilayah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T) dan masyrakat tidak mampu guna memperoleh akses listrik," kata Nur.
Ia menegaskan, dalam pelaksanaannya program BPBL ini bersifat gratis dan tidak dipungut biaya apapun. Apabila pada pelaksanaannya terdapat pungutan liar, masyarakat dapat menyampaikan pengaduan kepada kami, Kementerian ESDM melalui berbagai kanal seperti media sosial dan contact center 136.
Pada kesempatan yang sama, Anggota Komisi VII DPR RI Anwar Idris menyampaikan bahwa program BPBL merupakan wujud bukti kehadiran negara. Menurutnya, program BPBL tidak hanya dinikmati oleh masyarakat di pulau jawa namun juga menjangkau dari Aceh sampai Papua.
“Program BPBL merupakan bentuk perwujudan dari keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dalam pemenuhan akses listrik ke seluruh lapisan masyarakat,” ungkap Anwar.
Staf Ahli Direksi Direktur Retail dan Niaga PT PLN (Persero ), Priyo Wurianto menambahkan, PLN berkomitmen penuh dalam pemerataan akses dan percepatan penyediaan tenaga listrik bagi seluruh lapisan masyarakat. Melalui Instruksi Presiden nomor 4 tahun 2022 tentang Percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem, PLN menyiapkan ketersediaan dan ketercukupan energi dan elektrifikasi bagi keluarga miskin.
“Kami siap melaksanakan tugas sebagai penggerak di bidang ketenagalistrikan, serta siap bekerjasama dengan seluruh stakeholder dan mitra guna mendukung rasio elektrifikasi," ucapnya.
"Harapan kami, semoga program ini terus berlanjut karena listrik merupakan kebutuhan dasar masyarakat," ujar Dailami.
Fadhil (29 tahun) dan Suryadi (56 tahun), masyarakat di Desa Meunasah Baroh, Kecamatan Peudada, Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh, mengaku bersyukur dengan adanya program ini.
“Alhamdullilah, saya sangat terbantu dengan bantuan ini," ujar Fadhil.
“Terima kasih kepada Pemerintah, sekarang saya tidak perlu menumpang listrik ke tetangga lagi," ucap Suryadi.
Mereka mengaku, selama ini mendapatkan aliran listrik dengan menyalur dari rumah tetangga. Program BPBL sangat membantu mereka dalam keseharian.*
0 facebook:
Post a Comment