Dalam pemaparannya, Aida menekankan, banyak masalah yang dialami kliennya berakar pada luka masa kecil (inner child wound). Oleh karena itu, tema workshop ini fokus pada upaya berdamai dengan luka masa kecil. Acara ini dibuka langsung oleh Dekan Fakultas Psikologi UNMUHA, Barmawi, M.Si.
Dalam sambutannya, Barmawi menyampaikan, bahwa masa kecil merupakan fase yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan individu di masa depan. "Tindakan dan sikap yang kita ambil sebagai orang dewasa sangat dipengaruhi oleh pengalaman masa kecil. Trauma yang belum terselesaikan sebaiknya diatasi agar kualitas hidup di masa depan lebih baik," ujar Barmawi.
Workshop ini terselenggara atas kerja sama Fakultas Psikologi Unmuha dengan Maslamah Media Mandiri, dan dihadiri peserta dengan jumlah terbatas, karena setiap peserta mendapatkan sesi terapi langsung. Tiga teknik terapi yang digunakan dalam workshop ini adalah hipnosis, terapi menulis, dan photo therapy menggunakan kartu punctum.
“Masa kecil akan terus mempengaruhi kita hingga dewasa dan tua, termasuk dalam cara kita memperlakukan keluarga dan orang lain. Kami dari Fakultas Psikologi sangat mendukung kegiatan semacam ini dan siap berkolaborasi di acara-acara selanjutnya,” lanjut Barmawi.
Ketua Program Studi Psikologi Unmuha, Nur Hasmalawati, menjelaskan, peserta workshop berasal dari berbagai latar belakang, termasuk pekerja profesional, mahasiswa, dosen, perwakilan Fakultas Psikologi, serta ibu rumah tangga. Workshop ini dikenakan biaya Rp150.000 dan dibatasi hanya untuk 10 peserta. Meskipun cuaca tidak mendukung dengan hujan lebat disertai angin kencang, acara tetap berlangsung lancar hingga akhir.
Workshop yang dimulai pukul 14.00 WIB ini berlangsung selama sekitar 2,5 jam. Para peserta mengaku mendapatkan banyak manfaat dari sesi terapi tersebut. Mulla Keumalawaty, seorang dosen, merasa sangat lega setelah mengikuti terapi ini.
“Saya merasa beban yang lama tertinggal setelah berdamai dengan diri sendiri dan masa kecil. Ini membantu saya memahami langkah-langkah yang perlu diambil ke depannya,” ujarnya.
Sementara itu, Nia, salah satu peserta, merasa lebih siap untuk menghadapi masa depan setelah mengikuti workshop. Fairuz, peserta lainnya, menyatakan bahwa photo therapy sangat relevan dengan pengalamannya. Dia merasa workshop ini telah menjawab kebutuhan pribadinya dalam meningkatkan penerimaan diri. (Sayed M. Husen)
0 facebook:
Post a Comment