LAMURIONLINE.COM | BIREUN - Kegiatan manasik haji wilayah IV Kabupaten Bireuen terus berlanjut hingga hari ketiga, Rabu, 16 April 2025, yang digelar di Masjid At-Taqarrub, Simpang Mamplam. Para jamaah dari lima kecamatan (Peulimbang, Jeunieb, Pandrah, Simpang Mamplam, dan Samalanga) kembali mengikuti pembekalan penting menjelang keberangkatan ke tanah suci yang direncanakan pada tanggal 25 Mei 2025.
Materi hari ini disampaikan oleh H. Sulaimanur, S.Ag, Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kantor Kemenag Bireuen. Dalam pemaparannya, beliau menekankan pentingnya pemahaman akhlak jamaah dan penyesuaian diri terhadap budaya Arab Saudi, yang bisa sangat berbeda dari kehidupan sehari-hari di tanah air.
"Haji bukan hanya ibadah fisik, tapi juga ibadah akhlak. Kita akan berinteraksi dengan berbagai bangsa, dan menghadapi situasi yang menuntut kesabaran serta kedewasaan sikap,” ujarnya di hadapan 95 jamaah calon haji.
Lebih lanjut, beliau menjelaskan beberapa perbedaan budaya yang perlu diketahui jamaah, seperti kebiasaan mujamalah atau basa-basi yang sering disalahartikan, intonasi bicara orang Arab yang terdengar keras meski tidak bermaksud kasar, serta ekspresi bahasa tubuh yang memiliki makna berbeda dengan budaya lokal.
H. Sulaimanur juga mengajak jamaah untuk tidak mudah tersinggung dan tetap menjaga ketenangan hati. “Sabar adalah kunci. Jangan cepat emosi karena perbedaan bahasa atau perlakuan yang mungkin terasa asing,” tambahnya.
Materi kedua disampaikan oleh Ramli Muhammad Yusuf, yang mengangkat tema Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Selama Ibadah Haji. Selain menyampaikan langkah-langkah praktis menjaga kesehatan, seperti menjaga kebersihan, istirahat cukup, dan konsumsi makanan bergizi, Ramli juga menyentuh dimensi spiritual dalam kesehatan.
Ia menyampaikan bahwa penyakit tidak hanya datang dari fisik semata, tetapi juga bisa dipicu oleh perilaku dan kondisi hati seperti riya, iri hati, dan dengki. “Ketika hati bersih, tubuh lebih siap menghadapi berbagai tantangan fisik selama haji,” ujar Ramli di hadapan para jamaah.
Melalui materi hari ketiga ini, para jamaah haji dibekali kesadaran untuk tidak hanya menjadi tamu Allah yang kuat secara fisik, tetapi juga lembut dan dewasa secara akhlak serta bijak dalam menjaga kesehatan. Pembekalan ini menjadi bagian penting dalam menyiapkan jamaah yang tangguh, sabar, dan siap menjalani rangkaian ibadah haji dengan lancar.*
0 facebook:
Post a Comment