LAMURIONLINE.COM I BANDA ACEH - Komunitas Read Aloud Banda Aceh menyelenggarakan Mini Workshop Read Aloud bertema “Memahami Teknik dan Manfaat Membaca Nyaring, Sederhana, Mudah, Kaya Makna”. Acara ini dimulai pukul 09.00 hingga 13.00 WIB di Ruang Mini Teater Sekolah Pascasarjana Universitas Syiah Kuala, Senin (19/5/2025).
Awalnya mini workshop ini dibuka hanya untuk 30 peserta, setelah pendaftaran dibuka selama dua hari, antusiasme pendaftar ternyata cukup tinggi sehingga panitia akhirnya menambah kuota peserta. Total peserta yang mengikuti mini workshop ini sebanyak 42 orang. Mereka berasal dari beragam latar belakang, mulai dari guru, dosen, pegiat literasi, orang tua, mahasiswa hingga pelajar.
Kehadiran Kak Ageng Nurmalasari, Ketua Read Aloud Indonesia, sebagai narasumber utama, menjadi magnet tersendiri. Dalam sesi interaktif yang dipandu Syarifah Aini, pengurus Read Aloud Banda Aceh, Kak Ageng menekankan pentingnya membacakan nyaring sebagai pintu awal anak mengenal bahasa, memahami dunia, dan menjalin kedekatan emosional dengan orang dewasa di sekitarnya, terutama antara anak dan orang tuanya.
“Membaca nyaring bukan hal sulit, tapi mempunyai dampak yang besar. Melalui suara dan cerita, kita menanamkan cinta buku sejak dini. Kegiatan membacakan nyaring adalah 15 menit yang mengubah dunia,” ujar Kak Ageng.
Ketua Komunitas Read Aloud Banda Aceh, Rahmi Sofyan, menyampaikan apresiasi atas antusiasme peserta dan berharap kegiatan ini menjadi awal dari gerakan literasi yang lebih luas di Banda Aceh. “Kami senang melihat beragam latar belakang hadir bersama dalam semangat yang sama, memperkuat literasi anak. Semoga setelah ini, semakin banyak yang percaya bahwa membaca nyaring bisa dilakukan siapa saja, dari rumah, kelas, hingga komunitas,” tuturnya.
Selama kegiatan, peserta tidak hanya mendapatkan materi dan praktik teknik membaca nyaring, tetapi juga pengalaman berjejaring dengan sesama pegiat literasi. Panitia juga mengajak peserta untuk peduli lingkungan dengan membawa tumbler dan wadah snack sendiri.
Menurut Chika, salah satu peserta mini workshop kategori orang tua sekaligus pegiat literasi, selama ini dia juga sudah melakukan kegiatan membaca nyaring di perpustakaan Chiccraft Library miliknya, dengan mengikuti mini workshop ini, dia merasa semakin bersemangat membaca nyaring pada anak-anaknya, juga untuk pengunjung perpustakaan yang dimilikinya. Dia menyampaikan terima kasih pada Komunitas Read Aloud Banda Aceh yang sudah memfasilitasi kegiatan seru tersebut.
Mini workshop ini menjadi bukti bahwa gerakan literasi bisa tumbuh dari inisiatif sederhana, tetapi mampu menyentuh banyak kalangan. Komunitas Read Aloud Banda Aceh berkomitmen terus menghadirkan ruang belajar dan berbagi yang menyenangkan, agar setiap anak memiliki pengalaman membaca pertama yang mengesankan dan menggugah kesadaran semua orang, bahwa kegiatan sederhana membaca nyaring, bisa jadi pijakan awal untuk meningkatkan literasi, bahkan sejak usia dini.(Sy Aini)
0 facebook:
Post a Comment