Dalam forum tersebut, rekan Zulhammiasa’ri terpilih sebagai Ketua Umum IMKa periode 2025–2027, menggantikan saya Muhammad Farhan S.A.P yang telah menjabat sejak 2022. Sebagai ketua demisioner, saya tentu menghormati hasil keputusan Mubes. Namun, lebih dari itu, saya ingin menegaskan bahwa estafet kepemimpinan tidak boleh berhenti di seremoni dan ucapan selamat semata. Kepemimpinan di IMKa harus menjelma dalam tindakan nyata, keberpihakan pada kader, dan keberanian bersikap atas persoalan-persoalan mahasiswa dan daerah asal.
Selama satu periode terakhir, saya bersama tim telah berupaya menjaga marwah organisasi agar tidak kehilangan arah. Namun saya juga tidak menutup mata bahwa tantangan terbesarnya justru datang dari dalam: minimnya partisipasi aktif, inkonsistensi program, serta lemahnya budaya diskusi kritis. Hal-hal inilah yang saya harap bisa menjadi bahan refleksi bagi kepengurusan yang baru.
Saya percaya Zulhammiasa’ri memiliki kapasitas dan rekam jejak yang dapat menjawab tantangan tersebut. Namun ke depan, IMKa tidak cukup dipimpin oleh retorika dan janji, melainkan butuh visi yang jelas dan keberanian untuk mengorganisasi mahasiswa Kuta Baro agar lebih solid, kritis, dan bermanfaat.
Mubes ini adalah titik balik, bukan titik nyaman. Kepemimpinan adalah tugas kolektif, bukan beban ketua semata. Maka saya berharap seluruh anggota dapat terus mengawal jalannya roda organisasi secara aktif dan bertanggung jawab.
Saya pamit dari jabatan, tetapi tidak dari semangat perjuangan. Selamat bertugas kepada ketua baru, semoga tidak hanya hadir sebagai simbol, tapi sebagai penggerak perubahan.
0 facebook:
Post a Comment