LAMURIONLINE.COM | ACEH BESAR - Dengan semangat menguatkan ruh hijrah di bulan Muharram 1447 H, Pimpinan Wilayah Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (PW IPARI) Aceh menyelenggarakan Halaqah Muslimah dan Khatamul Qur’an bertema “Muslimah Tangguh, Hijrah Penuh Ruh”, Ahad (6/7/2025), secara daring melalui Zoom Meeting.
Kegiatan ini diikuti oleh penyuluh muslimah dari 23 kabupaten/kota di Aceh, dan berlangsung dalam suasana yang hangat, khusyuk, serta penuh semangat kebersamaan. Setiap kabupaten mendapatkan amanah membaca beberapa juz, sehingga acara ini juga menjadi momen khatamul Qur’an bersama sebagai simbol ukhuwah dan cinta terhadap Al-Qur’an di bulan mulia.
Rangkaian acara diawali dengan tilawah oleh Ustazah Putri Mizanna, dilanjutkan sambutan dari Ketua PW IPARI Aceh, Dra. Evi Sri Rahayu, M.Sos, yang menyampaikan apresiasi atas semangat kolaborasi antarpenyuluh muslimah, serta harapan agar halaqah ini dapat terus berlanjut sebagai sarana penguat hati dan langkah dakwah.
Tausiyah disampaikan oleh Ustazah Fauziah Adnan, penyuluh senior dari Kota Banda Aceh, yang mengajak peserta untuk menjadikan Muharram sebagai momen menyegarkan kembali niat dan arah hidup.
“Hijrah itu terjadi ketika kita berusaha mencapai posisi terbaik di hadapan Allah. Bukan soal dilihat orang, bukan pula untuk dipuji tetapi tumbuh pelan-pelan dalam hati nurani. Bagaimana menjadi hamba yang lebih baik dari hari ke hari. Kalau dulu shalat masih belum tepat waktu, dulu ibadah masih sering lalai, maka hijrah adalah saat kita mulai memperbaiki, sedikit demi sedikit, menuju ridha-Nya," ujarnya.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan doa bersama dan pembacaan tilawah penutup oleh perwakilan kabupaten sebagai tanda khatamul Qur’an.
Dalam penjelasannya, Syahrati, M.Si, Sekretaris 1 PW IPARI Aceh sekaligus penanggung jawab kegiatan, menyampaikan bahwa halaqah ini dirancang sebagai ruang penguatan spiritual dan sarana pengembangan diri bagi penyuluh muslimah di seluruh Aceh.
“Halaqah ini kami inisiasi sebagai ruang penguatan spiritual sekaligus ruang belajar bersama. Tidak hanya mendengar, tapi juga tampil dan tumbuh. InsyaAllah, halaqah ini akan menjadi agenda bulanan, dan setiap kabupaten akan mendapat giliran menjadi pelaksana,” ungkap Syahrati.
Menurutnya, kegiatan ini merupakan langkah awal yang penuh makna, dalam membangun tradisi halaqah yang berkelanjutan, memperkuat peran penyuluh muslimah sebagai penggerak dakwah yang sejuk, inklusif, dan Qur’ani. (Sayed M. Husen)
0 facebook:
Post a Comment