LAMURIONLINE.COM | BANDA ACEH — Kepala Staf Jaringan Informasi, Kajian, dan Aksi Koordinator Wilayah Brigade Pelajar Islam Indonesia (BPII) Provinsi Aceh, Maskuddin Nasution, menyampaikan penyesalan mendalam sekaligus mengecam keras dugaan tindakan kekerasan yang dilakukan oleh oknum senior terhadap siswa di salah satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Aceh Besar.
Insiden kekerasan yang terjadi pada Rabu (6/8) pagi di lingkungan sekolah tersebut kini tengah dalam proses penyelidikan oleh Polresta Banda Aceh, setelah pihak keluarga korban melaporkan kejadian tersebut sehari kemudian, Kamis (7/8).
“Kami sangat menyesalkan terjadinya kekerasan yang semestinya tidak boleh terjadi di dunia pendidikan. Sekolah seharusnya menjadi ruang aman untuk tumbuh kembang generasi muda, bukan tempat tumbuhnya praktik kekerasan atas nama senioritas atau alasan apa pun,” tegas Maskuddin dalam pernyataannya, Selasa (12/8).
Maskuddin menekankan bahwa tindakan kekerasan fisik maupun psikis dalam bentuk apapun bertentangan dengan nilai-nilai pendidikan, kemanusiaan, dan prinsip keislaman yang menjunjung tinggi kasih sayang dan penghormatan terhadap sesama.
Brigade Pelajar Islam Indonesia Provinsi Aceh mendorong pihak kepolisian untuk menindaklanjuti laporan ini secara objektif dan transparan demi tegaknya keadilan serta memberikan efek jera kepada pelaku.
“Kami mendorong agar pihak sekolah tidak tutup mata, dan turut serta dalam proses penyelidikan serta pembinaan menyeluruh agar kejadian seperti ini tidak terulang di kemudian hari,” tambahnya.
Maskuddin juga mengajak seluruh elemen pelajar dan pendidik di Aceh untuk menciptakan budaya sekolah yang aman, inklusif, dan terbebas dari kekerasan. Ia berharap semua pihak, termasuk Dinas Pendidikan dan instansi terkait, turun tangan secara serius dalam menangani dan mencegah kekerasan di lingkungan pendidikan. (Raihan)

0 facebook:
Post a Comment