Oleh: Tgk. Rasyidi

Surat An-Nisā’ adalah surat ke-4 dalam Al-Qur’an yang terdiri dari 176 ayat. Surat ini termasuk golongan Madaniyah, diturunkan setelah hijrah Nabi Muhammad ﷺ ke Madinah. Namanya diambil dari kata An-Nisā’ yang berarti “para wanita” karena banyak membicarakan hukum-hukum yang berkaitan dengan wanita, keluarga, dan masyarakat.

Dalam pembelajaran Al-Qur’an, khususnya di pesantren, madrasah, dan majelis taklim, surat ini sering dibagi menjadi beberapa aitem atau bagian tema, untuk memudahkan hafalan dan pemahaman.

Item 1: Keadilan Sosial dan Hak-Hak Keluarga (Ayat 1–35)

- Perintah bertakwa kepada Allah dan menjaga silaturahim.

Hak-hak wanita, anak yatim, dan kerabat.

Aturan waris, mahar, dan poligami.

Prinsip keadilan dalam rumah tangga dan perlindungan terhadap pihak lemah.

Item 2: Larangan dan Batasan Perkawinan (Ayat 36–57)

- Perintah beribadah hanya kepada Allah.

Berbuat baik kepada orang tua, kerabat, anak yatim, fakir miskin, dan tetangga.

Larangan menikahi wanita tertentu karena hubungan darah atau susuan.

Ancaman terhadap orang munafik dan kafir.

Item 3: Hukum-Hukum Pidana dan Keamanan Masyarakat (Ayat 58–91)

- Amanah dan keadilan dalam memutus perkara.

Kewajiban taat kepada Allah, Rasul, dan ulil amri.

Hukum qishash dalam pembunuhan.

Aturan berjihad, menghadapi orang munafik, dan perlakuan terhadap tawanan perang.

Item 4: Perlawanan terhadap Kemunafikan (Ayat 92–113)

- Hukum kafarah bagi pembunuhan tidak sengaja.

Sifat dan perilaku orang munafik.

Larangan membela pengkhianat dan penipu.

Item 5: Penegasan terhadap Ahli Kitab (Ayat 114–162)

- Perintah bermusyawarah dan berkata yang baik.

Peringatan terhadap Yahudi yang menyelewengkan kitab suci.

Pembelaan terhadap Nabi Isa ‘alaihis-salam dan bantahan terhadap paham trinitas.

Item 6: Penutup dan Prinsip Dasar Keimanan (Ayat 163–176)

- Penegasan wahyu yang diturunkan kepada para nabi terdahulu.

Larangan ghuluw (berlebihan) dalam agama.

Hukum warisan terakhir (kalalah) sebagai penutup surat.

Senagai catatan, pembagian ini bersifat tematik untuk keperluan pembelajaran, bukan pembagian klasik ulama qira’ah. Tema dan batas ayatnya dapat berbeda di kitab tafsir lain, namun isi pokoknya tetap sama.

SHARE :

0 facebook:

 
Top