Oleh: Nursalmi, S.Ag

Penulis Buku Madrasah Ramadan


Waktu salah satu nikmat terbesar yang Allah anugerahkan kepada hamba-Nya, nikmat yang tak terhitung nilainya. Detik demi detik berlalu, berganti menjadi menit, jam, hari, hingga tahun, tanpa pernah bisa kembali walau sekejap pun. Masalahnya, bagaimana kita memanfaatkan waktu agar tidak terbuang sia-sia.

Allah Swt mengingatkan kita tentang pentingnya menghargai waktu dalam surah Al-‘Ashr. Pada ayat pertama, Allah bersumpah dengan firman-Nya: “Wal-‘ashr” (Demi waktu). Waktu Asar saat matahari mulai condong ke ufuk barat, seolah mengucapkan selamat tinggal sebelum tenggelam ke peraduannya. 

Begitu pula kehidupan manusia; usia terus berjalan menuju senja, mendekatkan kita pada perpisahan dengan dunia fana. Saat itulah kita sering menyesal, mengingat betapa banyak waktu yang telah terbuang percuma, berharap andai saja bisa mengulang kembali.

Allah Swt mengingatkan, hanya orang-orang beriman yang mampu menjadikan waktu sebagai ladang amal. Mereka mengisinya dengan kebaikan, iman, dan amal saleh, sehingga tidak termasuk golongan yang merugi.

Rasulullah Saw juga mencontohkan betapa berharganya waktu. Dalam sebuah riwayat, beliau menangis sepanjang malam hingga membasahi jenggotnya, merenungkan firman Allah dalam surah Ali ‘Imran ayat 190: "Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi serta pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang berakal."

Beliau tersentuh mendalam ketika merenungi betapa sempurnanya kekuasaan Allah Swt. Rasulullah menyadari, akal anugerah yang harus digunakan berpikir, merenungi ciptaan Allah, dan mengisinya dengan amal. Menurut Aisyah ra, tangis beliau semakin menjadi hingga air matanya membasahi lantai tempat shalatnya.

Pergantian malam dan siang menjadi bukti nyata betapa waktu berjalan tanpa henti. Andai Allah Swt menjadikan malam terus-menerus tanpa pergantian siang, dalam 200 jam saja seluruh makhluk akan membeku karena kedinginan. 

Jika siang terus-menerus tanpa malam, panasnya akan melelehkan seluruh kehidupan. Begitu sempurna Allah Swt mengatur waktu agar menjadi nikmat bagi manusia, namun begitu banyak manusia yang lalai.

Allah Swt memperingatkan dalam surah Al-Munafiqun ayat 9: "Wahai orang-orang yang beriman, janganlah harta bendamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barang siapa yang berbuat demikian, maka mereka itulah orang-orang yang merugi."

Betapa sering kita membiarkan waktu berlalu tanpa makna. Pagi datang, zikir pagi terlewat. Sore menjelang, zikir sore terabaikan. Siang sibuk dengan urusan dunia, hingga Al-Qur’an dan ibadah lainnya terlupakan, bahkan malam yang hening, waktu sahur yang penuh keberkahan pun sering terlewati.

Orang bijak berkata, “Waktu ibarat pedang; jika engkau tidak menggunakannya, ia akan menebasmu.” Waktu adalah amanah. Setiap detik yang kita habiskan akan dimintai pertanggungjawaban. 

Karena itu, kendalikanlah waktu, jangan biarkan waktu mengendalikan kita. Isi setiap detiknya dengan amal kebaikan, agar saat senja kehidupan tiba, kita tidak menyesal karena telah menyia-nyiakannya.

SHARE :

0 facebook:

 
Top