LAMURIONLINE.COM I BANDA ACEH – Kantor Kementerian Agama Provinsi Aceh bekerja sama dengan PW PGM Indonesia Provinsi Aceh menggelar Anugerah Guru dan Tenaga Kependidikan Berprestasi Aceh (GTK PRESA) yang disinergikan dengan Anugerah Madrasah Young Researchers Aceh (MYRA) Tahun 2025.
Kegiatan yang dihelat Senin malam 24 November 2025 di Aula BSI Landmark Banda Aceh berlangsung meriah turut dihadiri Acara tersebut turut dihadiri oleh sejumlah pejabat dan tokoh penting, di antaranya Kabag TU, para Kabid, Kakankemenag Kabupaten/Kota, serta para Kasi Penmad/Pendis. Hadir pula Ketua KKRA, K2M MI, K2M MTs, dan K2M MA, beserta Kepala MAN 1, MAN 2, MAN 3 Banda Aceh, MA Ruhul Islam Anak Bangsa, serta MAN 5 Aceh Besar. Dukungan juga datang dari Ketua PGRI, para dewan juri GTK PRESA dan MYRA.
Kedua ajang ini menjadi momentum apresiasi bagi para guru, tenaga kependidikan, dan peserta didik madrasah yang telah menunjukkan prestasi unggul dalam inovasi dan penelitian ilmiah.
Dalam sambutannya, Kepala Kanwil Kemenag Aceh, Drs. H. Azhari, M.Si., menyampaikan bahwa Anugerah GTK PRESA dan MYRA 2025 merupakan ajang penting untuk memberikan penghargaan kepada para guru, tenaga kependidikan, dan peserta didik yang telah menunjukkan dedikasi, kreativitas, serta prestasi dalam bidang pendidikan dan penelitian, ujar Azhari.
Ia menegaskan bahwa kolaborasi kedua program ini diharapkan dapat memperkuat ekosistem pendidikan madrasah yang unggul, inovatif dan religius, sekaligus mendukung visi Kementerian Agama dalam peningkatan mutu dan digitalisasi layanan pendidikan di Aceh.
Ketua PW PGM Indonesia Aceh, Drs. Abdul Jalil, menegaskan bahwa Sinergi kedua program ini memperkuat ekosistem pendidikan madrasah di Aceh. GTK PRESA mendorong lahirnya pendidik profesional yang inovatif, sementara MYRA melahirkan generasi peneliti muda yang kritis dan berintegritas, Imbuhnya.
Kepala Bidang Pendidikan Madrasah (Kabid Penmad) Kanwil Kemenag Aceh, H. Khairul Azhar, S.Ag., M.Si., menambahkan pelaksanaan GTK PRESA dimulai dari tahap seleksi administrasi hingga presentasi Best practice peserta.
Ajang ini diikuti ratusan peserta dari seluruh wilayah Aceh yang meliputi guru, kepala madrasah, dan tenaga kependidikan.
GTK PRESA 2025 menitikberatkan penilaian pada kompetensi profesional pendidik, dedikasi, inovasi pembelajaran, serta kontribusi nyata dalam meningkatkan mutu madrasah, ungkap Khairul.
Sementara itu, Ketua Panitia GTK PRESA, Ataillah, S.Pd.I., M.Pd., mengungkapkan bahwa peserta yang berkompetisi berasal dari berbagai kategori, mulai dari Guru Inspiratif, Guru Inovatif, Guru Dedikatif, Guru Ekoteologi, Guru Inklusi pada jenjang RA, MI, MTs, dan MA hingga Kepala Madrasah RA, MI, MTs, MA serta Pengawas, Pustakawan, dan Laboran.
Sedangkan ketua panitia MYRA Nurmahni Harahap, M.Pd, menjelaskan bahwa kompetisi MYRA 2025 melalui tahapan panjang sejak Juli hingga November, mulai dari sosialisasi, bimbingan teknis, Pendaftaran MYRA pada 20 Agustus hingga 20 September 2025.
Jumlah peserta yang daftar mencapai 178 TIM (Diikuti 21 Kabupaten/Kota)
Sedangkan yang Masuk ke Grand Final terdapat 12 Kabupaten Kota diantaranya Aceh Barat Daya, Aceh Barat, Aceh Tengah, Bener Meriah, Banda Aceh, Aceh Barat, Bireuen, Pidie Jaya, Aceh Timur, Pidie, Sabang, dan Lhokseumawe).
Peserta mempresentasikan produk hasil penelitiannya melalui poster dan X-banner. Dewan juri kemudian menetapkan Pemenang MYRA 2025 masing-masing ;
Juara Best of The Best jenjang MA diraih Ratna Sari dan Nova Raudhalia dari MAN 4 Aceh Besar dengan judul “Dominasi Maskulin Tanpa Figur Ayah: Eksplorasi Pola Pikir Patriarkis Remaja Fatherless Di Aceh”.
Juara Best of The Best jenjang MTs yang diraih Wilda Vinessa dan Anugrah Wayu Mulia dari MTsN 3 Aceh Barat. dengan judul “Emas Melambung, Nikah Berat Bung: Perspektif Masyarakat Terhadap Tingginya Mahar Saat Harga Emas Meningkat”
Selanjutnya Juara Favorite diperoleh T.M. Faris Almairi Tsaqib, Wafa Mawaddah Saputra dan Farah Izzatunnisa, dari MTsN 2 Aceh Barat Daya dengan judul “Jejak Pahlawan Tanah Rencong: Menguak Sejarah Aceh Melalui Game Edukatif Berbasis Unity”.
Keikutsertaan dari seluruh daerah ini menjadikan kompetisi semakin kompetitif dan menunjukkan tingginya minat pelajar madrasah terhadap dunia penelitian. (Tarmizi)


0 facebook:
Post a Comment