LAMURIONLINE.COM I BANDA ACEH – Dalam rangka memperingati usia ke-78 tahun Brigade Pelajar Islam Indonesia (BPII), Komandan Koordinator Wilayah (Koorwil) Brigade Pelajar Islam Indonesia Provinsi Aceh, Teuku Muhammad Raihan, menyerukan kepada seluruh kader dan pelajar di Aceh untuk meneguhkan kembali peran gerakan pelajar dalam bidang sosial dan kemanusiaan.
Peringatan Hari Bangkit ke-78 ini dijadikan momentum refleksi sekaligus akselerasi peran Brigade PII sebagai sayap kepanduan dan kedisiplinan Pelajar Islam Indonesia yang senantiasa siap siaga di tengah masyarakat. Melalui semangat perjuangan yang telah diwariskan sejak masa kemerdekaan, Brigade PII diharapkan tetap relevan dalam menghadapi tantangan zaman, terutama dalam menanggapi isu sosial, kemanusiaan, dan kebencanaan yang kerap terjadi di Indonesia, khususnya di Aceh.
“Usia 78 tahun adalah bukti ketangguhan dan keberlanjutan perjuangan. Hari ini, kami menegaskan bahwa peran Brigade PII tidak hanya terbatas pada pelatihan kepemimpinan dan kedisiplinan, tetapi juga menjadi garda terdepan dalam aksi sosial dan kemanusiaan,” ujar Teuku Muhammad Raihan, Komandan Koorwil Brigade PII Aceh.
Ia menambahkan, berbagai krisis seperti ketidaksetaraan sosial, konflik kemanusiaan, dan persoalan lingkungan membutuhkan kontribusi nyata dari generasi muda yang terorganisir. Menurutnya, pelajar Islam harus tampil menjadi bagian dari solusi dengan menjunjung nilai-nilai keislaman, solidaritas, dan kepedulian sosial.
Lebih lanjut, Teuku Muhammad Raihan juga menekankan pentingnya sinergi antara pelajar, pemerintah, dan elemen masyarakat sipil lainnya dalam membangun Aceh yang beradab dan berdaya. Ia berharap, semangat peringatan ke-78 tahun ini menjadi momentum lahirnya kader-kader Brigade PII yang berkarakter kuat, berwawasan luas, serta memiliki kepekaan sosial yang tinggi.
“Kita ingin Brigade PII Aceh hadir sebagai kekuatan moral dan sosial yang mampu berkontribusi nyata bagi umat dan bangsa. Dengan semangat 78 tahun ini, mari kita lanjutkan perjuangan dengan cara yang relevan di era modern, tanpa melupakan akar nilai perjuangan Islam dan kebangsaan,” pungkasnya.*

0 facebook:
Post a Comment