LAMURIONLINE.COM | MOROWALI UTARA - Ratusan warga Suku Tau Taa Wana mengikrarkan dua kalimat syahadat di pedalaman Gunung Tua, Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah, Jumat (26/12/2025). Momentum bersejarah ini menjadi titik kehidupan baru bagi masyarakat adat yang selama ini hidup terpencil di perbukitan dan hutan Gunung Tua Tokala.
Prosesi sakral tersebut berlangsung Pukul 10.00 WITA di sebuah balai sederhana yang baru rampung dibangun beberapa hari sebelumnya. Dengan penuh khidmat, ikrar syahadat dituntun oleh Ustadz Sigit, Ketua Dewan Dakwah Morowali Utara, bersama Koh Dondy Tan, aktivis mualaf dan pakar kristologi, serta dibersamai Tim LAZNAS Dewan Dakwah yang turun langsung ke lokasi mengawal pensyahadatan akbar.
Ratusan warga Suku Tau Taa Wana, lelaki dan perempuan, anak-anak hingga orang tua, secara bersama-sama menyatakan keislaman mereka. Sebelumnya, mereka terlebih dahulu diberi busana muslim dan muslimah untuk bersyahadat.
Dua kalimat syahadat kemudian diucapkan dalam 3 bahasa: Arab, Indonesia, dan bahasa Ta'a (bahasa asli Tau Taa Wana).
"Kita akan mulai prosesi pengikraran dua kalimat syahadat, mohon telunjuk tangan kanannya menunjuk ke atas seperti ini, " ucap Koh Dondy mulai memimpin prosesi sembari memperagakan dan menuntun pengikraran dalam bahasa Arab. Dilanjutkan oleh Ustadz Sigit dalam bahasa Indonesia, dan diakhiri oleh Kepala Suku Wana menuntun dalam bahasa Ta'a
"Aku mengento'o tare epu'e tayusa data manyomba engkita ojopu'e Allah. Reka monsonya aku mengento'o nabi Muhammad tamo empu'e Allah rekita sampuria."
Ratusan orang yang bersyahadat merupakan masyarakat Tau Ta'a asli Gunung Tua dan dusun-dusun sekitarnya yang menganut animisme dan hidup nomaden dengan berladang di perbukitan dan hutan-hutan Gunung Tua Tokala.
Beberapa hari menjelang pelaksanaan hingga H-1 prosesi, ratusan masyarakat Tau Ta’a telah berkumpul di Dusun Gunung Tua. Mereka datang dari berbagai dusun di wilayah sekitarnya untuk mengikuti prosesi syahadat massal.
Masih banyak dari mereka yang belum mampu berbahasa Indonesia dan masih dalam proses belajar serta pembinaan oleh dai-dai Dewan Dakwah yang mengabdi di Gunung Tua.
Momentum syahadat massal ini dilanjutkan dengan berbagai kegiatan pendampingan bagi masyarakat muallaf, meliputi khitanan massal, peresmian masjid, layanan kesehatan gratis, serta makan bersama sebagai ungkapan syukur dan penguatan ukhuwah.
Ikrar Syahadat Massal ini diselenggarakan oleh Dewan Dakwah Morowali Utara bersama LAZNAS Dewan Dakwah, dan merupakan perhelatan akbar ke sekian kalinya. Pada tahun 2020 lalu, sebanyak 300 orang Suku Tau Taa Wana juga mengikrarkan syahadat di Masjid Jami' Al Furqon Desa Tanasumpu. Kecamatan Mamosalato, Morowali Utara.
Perhelatan ini turut mendapat dukungan dari sejumlah tokoh nasional, di antaranya Ustadz Abdul Somad, serta Koh Dondy Tan yang hadir langsung membersamai masyarakat Gunung Tua dalam momentum bersejarah tersebut.
Tidak hanya berhenti di pengislaman, Gunung Tua yang masih dalam tahap pembangunan akan terus dikembangkan. Pendirian masjid dan sekolah akan menjadi agenda selanjutnya untuk menghidupkan kampung baru itu.
Jumat terakhir di tahun 2025 tersebut menjadi momentum penting sekaligus penanda awal kehidupan baru di Gunung Tua. Proses pengislaman masyarakat pedalaman ini merupakan buah dari kerja dakwah panjang yang telah berlangsung sejak tahun 2004 silam. Sejak awal dakwah Ustadz Sigit di Morut, tidak sedikit kelompok-kelompok Tau Taa Wana yang mendatanginya dengan keinginan untuk memeluk Islam.
Ratusan masyarakat pedalaman yang kini telah berIslam menetap untuk dibina secara berkelanjutan di kampung-kampung binaan yang di garap para dai pedalaman Dewan Dakwah. Lambentana, Ngoyo, dan Uwemalingku, ketiganya merupakan kampung mualaf yang hingga saat ini masih terus dibina oleh para dai.*


0 facebook:
Post a Comment