Air Mata di Tanah Rencong

<p></p><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"> </span></div><table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEZOq2knA8GK8kCe0dv_4KyCGHZ1unVjclhpPCiGjYE7q8N9-LMh4Z6zS6H9kLioXXcmb8TaxhZRJDJp-hgNe2I2RDnLz7lcGicnE8k3Miqc71vP2XVOSyAae1fobqQofdVhz_Vr5qe7vr5APltQq11zXSkZ-mCzoE62lxkl6hOjRIV4Xopyjnk1vo4YXD/s1040/cddda970-6e1e-40f3-a261-4a665ba43741.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><span style="font-family: verdana;"><img border="0" data-original-height="1040" data-original-width="780" height="640" loading="lazy" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEZOq2knA8GK8kCe0dv_4KyCGHZ1unVjclhpPCiGjYE7q8N9-LMh4Z6zS6H9kLioXXcmb8TaxhZRJDJp-hgNe2I2RDnLz7lcGicnE8k3Miqc71vP2XVOSyAae1fobqQofdVhz_Vr5qe7vr5APltQq11zXSkZ-mCzoE62lxkl6hOjRIV4Xopyjnk1vo4YXD/w480-h640-rw/cddda970-6e1e-40f3-a261-4a665ba43741.jpg" width="480" /></span></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: verdana;">Karya Naila Syifa Siswa SMAN 1 Lhokseumawe</span></td></tr></tbody></table><span style="font-family: verdana;"><div style="text-align: justify;"><br /></div></span><p></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Hujan turun sejak subuh, deras tanpa jeda. Awan hitam menggantung rendah di atas lereng Gunung Seulawah. Sungai Krueng Aceh yang biasanya tenang, hari itu bergemuruh seperti sedang menyimpan amarah. Rahma, seorang ibu di sebuah desa kecil Aceh Besar, duduk gelisah di beranda rumahnya.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">“Mak, air di sungai cepat naik!” teriak Hasan, putranya yang berusia sepuluh tahun.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Rahma bangkit. Beberapa hari terakhir, berita lokal sudah menyinggung tingginya curah hujan dan potensi banjir bandang. Namun tak ada yang menyangka hari ini adalah harinya bencana itu benar-benar datang.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">---</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Menjelang sore, suara gemuruh besar terdengar dari arah pegunungan. Suara itu bukan petir—lebih dalam, lebih panjang, seperti tanah yang pecah. Warga berlarian ke luar rumah.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">“Air! Dari gunung turun! Banjir bandang!” teriak seseorang.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Rahma segera menggenggam tangan Hasan dan berlari. Dari kejauhan, mereka melihat dinding air bercampur lumpur dan puing-puing pohon menghantam desa. Arusnya ganas, seolah ingin menelan apa pun yang dilaluinya.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Air naik drastis. Dalam hitungan detik, kedalaman sepinggang berubah menjadi setinggi dada. Rahma dan Hasan berpegangan pada pagar masjid desa.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">“Mak… aku takut…” Hasan terisak.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">“Pegang Mak kuat-kuat, Nak…”</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Namun sebuah batang pohon besar terseret arus menghantam pagar dengan keras. Pegangan Rahma terlepas. Air menyeret tubuhnya beberapa meter. Ia mengulurkan tangan, mencoba meraih Hasan yang terbawa arus.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">“Hasaaaan!!”</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Jeritannya pecah, tertelan suara gemuruh air yang mengamuk.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">---</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Fajar datang membawa kesunyian yang mengerikan. Desa itu porak-poranda. Lumpu­­r menutup jalanan, rumah-rumah roboh, dan sungai masih membawa sisa-sisa kehancuran. Tim SAR datang terbatas karena jalan utama menuju desa terputus total. Truk bantuan tidak bisa masuk. Beberapa jembatan ambruk dihantam arus.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Tidak ada listrik. Tidak ada internet. Pesan ke keluarga di luar desa tak dapat dikirim. Semua orang terputus dari dunia luar.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Persediaan makanan hampir habis. Warung-warung terseret banjir, ladang rusak, dan warga hanya punya mi instan basah yang tersisa dari dapur-dapur yang masih berdiri. Anak-anak menangis kelaparan, sementara orang dewasa mencoba tetap kuat.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Rahma duduk di samping puing rumahnya, tubuhnya gemetar. Di tangannya, ia menggenggam sandal kecil Hasan yang ditemukan tim SAR tidak jauh dari sungai.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">“Bu… mohon sabar. Kami masih mencari di sekitar tebing sungai. Banyak korban banjir Aceh yang ditemukan beberapa hari setelah kejadian,” kata seorang relawan lembut.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Tak ada internet untuk memberi kabar. Tak ada jalan untuk mencari bantuan lebih besar. Hanya harapan tipis yang tersisa.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Rahma mengusap sandal itu, seolah membelai kaki kecil Hasan.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">“Hasan… pulanglah, Nak… meski hanya sekali lagi…” bisiknya sambil menangis.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">---</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Malam-malam berikutnya, desa hanya diterangi cahaya lilin dan lampu minyak. Hujan masih turun kecil-kecil, menambah resah. Perut warga perih karena lapar. Anak-anak meringkuk dalam kedinginan. Dunia seolah lupa bahwa di sudut Aceh, ada desa yang sekarat menunggu pertolongan.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Di tengah kesedihan itu, Rahma tetap duduk setiap pagi di dekat sungai, menunggu kabar. Entah kabar tentang anaknya… atau tentang bantuan yang bisa menembus jalur terputus itu.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Aceh kembali menangis hari itu. Dan Rahma, seperti banyak ibu Aceh lainnya, hanya berharap air yang merenggut segalanya suatu hari membawa pulang apa yang hilang darinya.</span></p><p></p><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Lhokseumawe, 3 Desember 2025</span></div><span style="font-family: verdana;"><div style="text-align: justify;">Editor : Hamdani Mulya</div></span><p></p>

Air Mata di Tanah Rencong

  Karya Naila Syifa Siswa SMAN 1 Lhokseumawe Hujan turun sejak subuh, deras tanpa jeda. Awan hitam menggantung rendah di atas lereng Gunung ...

Read more »

Taubat Dari Perilaku Tak Terpuji di Tengah Bencana

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKzoE5g3LhPSUjnrtWoVTpSrkqeN17JYop0VTPKcUKcy4Ioad0DXe5qxn17p6_UvJ9V3a1hOuzNU-eh6LZL3uPOluu8DJWlALJ8kc_HGe4r865nFMzouPRAXH_URjljWV0EKEmuhUZ78Sm8g71zLay_T6ykFmuMRga2II97Niu1U0FaZbP8d0_dg49w5dx/s1280/1000116928.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1280" data-original-width="1010" height="640" loading="lazy" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKzoE5g3LhPSUjnrtWoVTpSrkqeN17JYop0VTPKcUKcy4Ioad0DXe5qxn17p6_UvJ9V3a1hOuzNU-eh6LZL3uPOluu8DJWlALJ8kc_HGe4r865nFMzouPRAXH_URjljWV0EKEmuhUZ78Sm8g71zLay_T6ykFmuMRga2II97Niu1U0FaZbP8d0_dg49w5dx/w506-h640-rw/1000116928.jpg" width="506" /></a></div><p><b><i>lamurionline.com -- ACEH BESAR - </i></b>Di tengah suasana musibah bencana banjir Sumatera ini umat Islam seyogianya bertaubat dari perilaku menyimpang dan tak terpuji. Musibah merupakan bentuk teguran Allah kepada kaum mukmin atas kekeliruan dan dosa dosa yang kita lakukan. Kita patut mengambil pelajaran dan kembali kepada petunjuk Allah, dan menyadari makna musibah bencana ini seraya memperbaiki kekeliruan diri kita.</p><p>Imam besar masjid Fathun Qarib UIN Ar-Raniry Banda Aceh menyampaikan hal itu dalam khutbahnya di Masjid Abu Indrapuri, Jum’at 5 Desember 2025 bertepatan dengan 14 Jumadil Akhir 1447 H.</p><p>Lebih lanjut Tgk Saifuddin menyampaikan, kita harus menyadari bahwa setiap becana tidaklah datang secara tiba tiba tetapi ada sebab sebabnya, dan sebab yang paling utama dari terjadinya setiap bencana adalah dosa dan kekeliruan manusia sendiri.</p><p>“Ini sesuai firman Allah sendiri dalam surah Ar-Rum ayat 41 bahwa bencana, kehancuran dan berbagai kerusakan di muka bumi, baik di laut maupun di darat, terjadi karena upaya bersengaja yang dilakukan oleh manusia,” jelas akademisi UIN Ar-Raniry itu.</p><p>Dilanjutkannya banjir bandang Sumatera yang terdampak secara signifikan di tiga propinsi, Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat yang terjadi baru baru ini adalah salah satu contoh bentuk teguran Allah kepada kita di negara yang mayoritas warganya muslim ini. Kita mengakui beriman dan menjalankan ibadah ritual kepada Allah tetapi pada saat yang sama kita juga menyelisihi hukum dan ketentuan Allah, sunnatullah, lainnya.</p><p>Sudah sering kita dengar peringatan para ahli ekologi dan lingkungan hidup bahwa tindakan menebang pohon di hutan berimplikasi negatif terhadap kehidupan manusia. Salah satunya dapat menyebabkan banjir. Tetapi sekelompok manusia rakus, tamak, dan membelakangi ketentuan Allah dan mengabaikan pandangan ilmu pengetahuan, hanya untuk memaksakan kepentingan mereka.</p><p>Allah sendiri dalam ayat diatas menjelaskan bahwa Dia membangun, memelihara dan memperbaiki alam ini untuk kelangsungan hidup kita. Agar kita dapat beribadah kepadaNya dengan baik. Tetapi manusia merusaknya. Maka itulah sebabnya Allah menimpakan musibah, seperti banjir bandang dan longsor, ini.</p><p>Tgk Saifuddin yag juga Imuemsyik Mesjid Jamik Baitul Jannah Tungkop Aceh Besar lebih lanjut menyampaikan bawa tujuan Allah memberi musiba adalah untuk memberi pelajaran, agar manusia merasakan, menyadari, dan mengakui akan adanya Allah sebagai pencipta, penjaga, dan pemelihara alam ini.</p><p>Kata Allah juga agar manusia bertaubat kepadaNya, kembali patuh kepada Allah dan memperbaiki kesalahan dan kekeliruan, untuk menjalankan perintah dan menjauhi larangan Allah.</p><p>Para ulama memberikan pemahaman bahwa “fasad” bukanlah semata kekeliruan tindakan dan kebijakan yang disengaja untuk merusak alam karena berbagai kepentingan dan kerakusan manusia, tetapi juga tindakan berani kita melawan Allah dalam berbagai bentuk. Kita zalim terhadap diri kita dan masyarakat sekitar kita. Kita menjauh dari Allah dengan terang terangan.</p><p>Lihat betapa banyak orang muslim meninggalkan shalat, mabuk, narkoba, zina, curang dalam timbangan, makan riba, menipu, menyakiti tetangga, merampas hak orang lain, korupsi, dan berbagai kemungkaran yang dilakukan secara bersengaja dan secara angkuh di hadapan Allah sendiri.</p><p>Jadi kalau kita sadari wajar dan masuk akal bila Allah murka, Allah marah, dan Dia membuat perhitungan untuk menghukum kita.</p><p>Sangat kita sayangkan bila ada umat Islam yang tak sadar juga setelah ditegur oleh Allah denga banjir yang demikian dahsyat. Harus ditegur dengan cara apa lagi agar manusia ini kembali ke jalan yang benar, kembali mengikuti ketentuan dan sunnatullah yang ada.</p><p>Banjir yang membawa lumpur dan gelondongan balok kayu membuat kita percaya bahwa sudah terjadi kerusakan hutan dan gunung di atas sana. Sehingga curahan air hujan tak lagi terurai oleh dedaunan pohon pohon besar sebelum jatuh secara melambat menyentuh tanah. Tak ada lagi jaringan akar kuat pepohonan di dalam tanah yang dapat menyerap dan menangkap lalu menahan aliran air hujan agar tidak seluruhnya terjun ke sungai dan dataran rendah. Mungkin wajah gunung sudah luka luki dicangkul dengan beko oleh tindakan liar para penambang. Daerah aliran sungai (DAS) pun makin sempit diserang oleh banyaknya tumpukan bangunan beton disisi kiri dan kanannya.</p><p>Juga rumah rumah binatang dan makhluk hidup lainnya di gunung dan hutan sudah bersengaja dirusak yang menyebabkan mereka marah sedih dan kucir kacir mencari tempat.</p><p>Yang juga menyedihkan kita adalah ada orang yang tega mengambil manfaat di tengah kesulitan becana dengan menjarah dan menaikkan harga terhadap barang barang kebutuhan pokok. Padahal Rasulullah SAW mengajarkan kita sebaliknya. Bahan makanan pokok tidak boleh diambil pajak dan tidak boleh dipermainkan harga.</p><p>Bagi para korban bencana yang dhaif atas tindakan dan kebijakan orang orang di sekitarnya kiranya bersabar. Allah menyediakan imbalan terbaik atas kesabaran mereka. Allah juga menyediakan pahala syahid untuk mereka yang berpulang dengan asbab banjir ini.</p><p>Setidaknya ada tiga bentuk kekeliruan kita yang seyogianya kita minta maaf kepada Allah dan kita bertaubat karenanya.</p><p>Pertama, kita mungkin cenderung mengabaikan keberadaan Allah dalam kehidupan kita. Seakan Allah tak terlibat dalam mengatur alam dan kehidupan kita. Seakan kita dapat hidup dalam ruang hampa terlepas dari pantauanNya. Padahal Allah selalu ada untuk kita, mengatur tanpa alpa, mengelola kebaikan kita.</p><p>Kedua, kita mungkin cenderung melanggar perintah perintahNya. Sering kita melakukan dosa dosa dan tak mau mengakui kesalahan kita.</p><p>Ketiga, kita mungkin sudah berperilaku buruk dengan merusak kreasi ciptaanNya. Merusak alam, merendahkan manusia yang dimuliakanNya, memburu dan membunuh hewan tanpa hak, menebang tumbuhan dan melenyapkan generasi makhluk hidup yang ada di hutan dan sekitar kita.</p><p>"Kita bertaubat atas semua itu," tutupnya.</p><p><strong>Daftar Khatib dan Imam Shalat Jum'at se-Aceh Besar, 5 Desember 2025 / 14 Jumadil Akhir 1447 H.</strong></p><p><strong>1. Masjid Jami' Babussalam Kem. Lam Ujong, Kec. Krueng Barona Jaya</strong><br />Khatib : Tgk. Zulfadli (Lamgapang)<br />Imam : Tgk. Hasanuddin Dahlan</p><p><strong>2. Masjid Jamik Buengcala Kec. Kuta Baro</strong><br />Khatib : Tgk. Mujtahid, Lc., MA<br />Imam : Tgk. Mujtahid, Lc., MA</p><p><strong>3. Masjid Baitul Maghfirah Dusun Beurami Gp. Paya Tieng, Kec. Peukan Bada</strong><br />Khatib : Ust. Hermansyah, M.Ag<br />Imam : Ust. Muttaqin Anas, Lc., MA</p><p><strong>4. Masjid Al ikhlas Ie Alang, Kec. Kuta Cot Glie</strong><br />Khatib : Ust. Saifullah Rayek, M.Ag<br />Imam : Ust. Saifullah Rayek, M.Ag</p><p><strong>5. Masjid Hikmatullah Dusun Tgk. Malem, Komplek PU Ajuen, Kec. Peukan Bada</strong><br />Khatib : Ust. Daiyadi Setiawan, MA<br />Imam : Ust. M. Rais Al-Hafizh</p><p><strong>6. Masjid Al-Hidayah Dusun Meusara Agung, Gp. Gue Gajah, Kec. Darul Imarah</strong><br />Khatib : Tgk. Mukhtaruddin (Abu Makkah)<br />Imam : Tgk. Mukhtaruddin (Abu Makkah)</p><p><strong>7. Masjid Al Mukhlisin Menara Baro, Gp. Miruk, Kec. Krueng Barona Jaya</strong><br />Khatib : Tgk. Hasanuddin M. Hasan<br />Imam : Tgk. M. Jamal Nyak Musa</p><p><strong>8. Masjid Besar Al Itttihadiyah Kec. Seulimeum</strong> <br />Khatib : Tgk. Ramli (Lambaro)<br />Imam : Tgk. Muhammad TA</p><p><strong>9. Masjid Besar Madinatussalam Kec. Lhoong</strong><br />Khatib : Tgk. Munadi Yahya<br />Imam : Tgk. Mustafa Yusuf</p><p><strong>10. Masjid Baitul Muttaqin Kem. Glee Bruek Kec. Lhoong</strong><br />Khatib : Tgk. Aidil Fahmi<br />Imam : Tgk. Ansari</p><p><strong>11. Masjid Asyafiiah Gp. Saney, Kec. Lhoong</strong><br />Khatib : Tgk. H. M. Yasir<br />lmam : Tgk. H. M. Yasir</p><p><strong>12. Masjid Baitussalam Gp. Umong Seuribe, Kec. Lhoong</strong><br />Khatib : Tgk. Mahdi<br />Imam : Tgk. Mahdi</p><p><strong>13. Masjid Nurul Hikmah Gp. Paroy, Kec. Lhoong</strong><br />Khatib : Tgk. Arifin<br />Imam : Tgk. Arifin</p><p><strong>14. Masjid Nurul Falah Kem. Blangmee, Kec. Lhoong</strong><br />Khatib : Tgk. Musliadi<br />Imam : Tgk. Jauhari</p><p><strong>15. Masjid Al Qurban Kem. Cot Jeumpa, Kec. Lhoong</strong><br />Khatib : Aba Ubaidillah<br />Imam : Tgk. Muzakkir</p><p><strong>16. Masjid Al Ikhlas Gp. Jantang, Kec. Lhoong</strong><br />Khatib : Tgk. M. Dani<br />Imam : Tgk. M. Dani</p><p><strong>17. Masjid Ahlussunnah Waljamaah Gp. Lamjuhang, Kec. Lhoong</strong><br />Khatib : Tgk. Khairil Anwar<br />Imam : Tgk. Khairil Anwar</p><p><strong>18. Masjid Baituttaqwa Gp. Pasie, Kec. Lhoong</strong><br />Khatib : Tgk. Zulfahmi<br />Imam : Tgk. Bakhtiar</p><p><strong>19. Masjid Darut Thalibin Gp. Krueng Kala, Kec. Lhoong</strong><br />Khatib : Tgk. Marwan<br />Imam : Tgk. Marwan</p><p><strong>20. Masjid Nurul Jadid Gp. Ruyung, Kec. Mesjid Raya</strong><br />Khatib : Tgk. Nasiruddin (Cot Keu Eng)<br />Imam : Tgk. Helmi Abd</p><p><strong>21. Masjid Baburridha Lam Ilie, Kec. Indrapuri</strong><br />Khatib : Abu Muhammad (Leubok)<br />Imam : Tgk. Syahbuddin TA</p><p><strong>22. Masjid Nurul Jadid Gp. Lampeuneuen, Kec. Darul Imarah</strong> <br />Khatib : Tgk. Awaluddin Abdul Latief, M.Pd<br />Imam : Tgk. Awaluddin Abdul Latief, M.Pd</p><p><strong>23. Masjid Al-Fattah Gp. Garot, Kec. Darul Imarah</strong><br />Khatib : Tgk. Zakaria Abd. Samad<br />Imam : Tgk. Zakaria Abd. Samad</p><p><strong>24. Masjid Nurussalam Piyeung, Kec. Montasik</strong> <br />Khatib : Tgk. Syaukah Imam : Tgk. Subhan</p><p><strong>25. Masjid Besar Samahani, Kec. Kuta Malaka.</strong><br />Khatib : Tgk. Zulfahmi, M.Ag<br />Imam : Tgk. Syibran Malasi, M.E</p><p><strong>26. Masjid Daroy Gp. Punie, Kec. Darul imarah</strong><br />Khatib : Dr. Tgk. H. Sirajuddin Saman, MA <br />Imam : Tgk. Khairul Anwar</p><p><strong>27. Masjid Al-Ikhlas Gp. Meunasah Masjid, Kec. Leupung</strong><br />Khatib : Tgk. Irfanyandi <br />Imam : Tgk. Muzakkir Sulaiman</p><p><strong>28. Masjid Baiturrahim Gp. Teuku Umar, Kec. Peukan Bada</strong> <br />Khatib : Tgk. Muhammad Jakfar <br />Imam : Tgk. Muhammad Jakfar</p><p><strong>29. Masjid Jamik Nurul Iman Gp. Bak Dilip, Kec. Montasik</strong> <br />Khatib : Tgk. H. Abdad Abu Chiek<br />Imam : Tgk. Rahmat Salami</p><p><strong>30. Masjid Bustanul Jannah Ajuen, Kec. Peukan Bada</strong><br />Khatib : Tgk. Ahmad Damanhuri<br />Imam : Tgk. Mashuri</p><p><strong>31. Masjid Jami' Tgk. Chik Lambada Lhok, Kec. Baitussalam</strong> <br />Khatib : Dr. Tgk. H. Abizal M. Yati, Lc., MA<br />Imam : Tgk. Bukhari</p><p><strong>32. Masjid Abu Indrapuri Gp. Sinyeu, Kec. Indrapuri,</strong> <br />Khatib : Tgk. Saifuddin A. Rasyid, M.Lis<br />Imam : Tgk. Musyawir</p><p><strong>33. Masjid As Sajidin Komplek Tanjung, Kec. Ingin Jaya</strong><br />Khatib : Dr. Tgk. H. Muakhir Zakaria, MA<br />Imam : Tgk. H. M. Dahlan, S.Ag</p><p><strong>34. Masjid Baitul Kiram Kec. Darul Kamal</strong><br />Khatib : Tgk. Khalilullah (Ulee Titi)<br />Imam : Tgk. Jufri Azmi</p><p><strong>35. Masjid Annur Gp. Layeun, Kec. Leupung</strong><br />Khatib : Tgk. Muhammad Auzan<br />Imam : Tgk. Abdullah</p><p><strong>36. Masjid Baithusadihlqien Cadek, Kec. Baitussalam</strong> <br />Khatib : Tgk. Munzir <br />Imam : Tgk. Kurniawan S.Pd., M.Pd</p><p><strong>37. Masjid Al-Falah Lamjampok, Kec. Ingin Jaya</strong><br />Khatib : Abucek H. Abdad<br />Imam : Abucek H. Abdad</p><p><strong>38. Masjid Baitul Quwa Gp. Lamteh, Kec. Peukan Bada</strong><br />Khatib : Tgk. Syukran <br />Imam : Tgk. Syukran</p><p><strong>39. Masjid Babut Taqwa SPN Polda Aceh, Kec. Lembah Seulawah</strong><br />Khatib : Tgk. Muhammad Baliadi<br />Imam : Tgk. Muhammad Baliadi</p><p><strong>40. Masjid Al Ikhlas Beuramoe Labuy, Kec. Baitussalam</strong> <br />Khatib : Tgk. Irwandi H. Yusuf<br />Imam : Tgk. Muhammad Abdullah</p><p><strong>41. Masjid Besar Al Jihad Kec. Montasik</strong><br />Khatib : Ir. Tgk. Faizal Adriansyah, M.Si<br />Imam : Tgk. Sayuti</p><p><strong>42. Masjid Baitul Maqdis Seuot, Kec. Indrapuri</strong><br />Khatib : Tgk. Azhar, S.Sos<br />Iman : Tgk. Nuril Anwar, S.Pd.I</p><p><strong>43. Masjid Brunei Darussalam Gp. Dayah Mamplam, Kec. Leupung</strong><br />Khatib : Tgk. Mukhlizar <br />Imam : Tgk. Mukhlizar</p><p><strong>44. Masjid Darul Aman Lampuuk, Kec. Darussalam</strong><br />Khatib : Tgk. Ardiar Diansyah<br />Imam : Dr. Tgk. Abdul Hadi, MA</p><p><strong>45. Masjid Babul Iman, Gp. Lambheu, Kec. Darul Imarah</strong> <br />Khatib : Ust. Fadhul Ridho, Lc., M.Ag<br />Imam : Ust. M. Iqrar, S.Pd</p><p><strong>46. Masjid Jami' Baitul Makmur Ateuk. Kec. Kuta Baro</strong><br />Khatib : Tgk Saiful Hadi<br />Imam : Tgk Zul Fitri</p><p><strong>47. Masjid Al Mukarramah Mukim Jruek, Indrapuri.</strong><br />Khatib : Ust. Marfiandi, M.Pd.<br />Imam : Tgk. Basri Hasan</p><p><strong>48.Masjid Agung Al-munawwarah kota Jantho</strong> <br />Khatib: Tgk Abrar Husaini A.Wahab<br />Imam: Ust Zaini,SH</p><p>Penayangan daftar 48 imam, khatib dan masjid ini terselenggara atas kerja sama BKM se-Aceh Besar dan media massa. <strong>(Hamdani/Feri Irvandi/Ridha Yunawardi)</strong></p><p> </p>

Taubat Dari Perilaku Tak Terpuji di Tengah Bencana

lamurionline.com -- ACEH BESAR - Di tengah suasana musibah bencana banjir Sumatera ini umat Islam seyogianya bertaubat dari perilaku menyimp...

Read more »

Air yang Membersihkan Dosa

<p> <b>Puisi</b><br /><br /></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3CT6QuMd3FFPyuehsA9w4Zk6varwHrp8WKNkuiEmNLShEPd3bkkkSXdiTH-CiOLZWCt5_yu1PzAfzPfj19F2wrKPGveNtyokVVugv1cwHH8sSrFs2E_eONqbmhX7lyiADrkfrfjugit_s95IZD5wwb9Pd0kq39lLZ9PxKQFuTicaMuRWZVT6nmO_BukAp/s2560/1000115803.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="2560" data-original-width="1920" height="640" loading="lazy" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3CT6QuMd3FFPyuehsA9w4Zk6varwHrp8WKNkuiEmNLShEPd3bkkkSXdiTH-CiOLZWCt5_yu1PzAfzPfj19F2wrKPGveNtyokVVugv1cwHH8sSrFs2E_eONqbmhX7lyiADrkfrfjugit_s95IZD5wwb9Pd0kq39lLZ9PxKQFuTicaMuRWZVT6nmO_BukAp/w480-h640-rw/1000115803.jpg" width="480" /></a></div><p><br /><br /><b>Karya Firdian <br />Siswa SMAN 1 Lhokseumawe</b><br /><br />Air datang tanpa diundang —<br />Menerjang rumah, jalan, dan harapan.<br />Hujan meratap di atap,<br />Banjir bernyanyi di lorong kampung.<br /><br />Anak-anak menatap luka sungai,<br />Orang tua menggenggam doa.<br /><br />Tetapi dibawah air yang surut <br />seorang ayah mencari anaknya, <br /><br />Diantara arus.. <br />Diantara rasa takut nya mereka....<br /><br />Hari itu banjir membawa duka,<br />tapi juga mengembalikan makna keluarga.<br /><br /><b>Lhokseumawe, 3 Desember 2025</b></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><br />

Air yang Membersihkan Dosa

  Puisi Karya Firdian  Siswa SMAN 1 Lhokseumawe Air datang tanpa diundang — Menerjang rumah, jalan, dan harapan. Hujan meratap di atap, Banj...

Read more »

Zakat di Baitul Mal Aceh: antara Amanah Umat dan Pendapatan Daerah

<p style="text-align: center;"><b>Oleh: Khairina</b></p><p style="text-align: center;">Anggota Badan Baitul Mal Aceh periode 2020-2025 dan Mahasiswa Pascasarjana IAI SEBI konsentrasi Filantropi Islam</p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAPGLUQUBLshK7B7j1th-hCoyWfjRMdSstAZAv5flASFm04OnDqAh3bG6piVPogfMVbuwQnMm9GGkkzhyphenhyphenJGhG1Q8l83xp39cJ6ZQOgAFLmYh6K1WOnlhmV77Jhr64GulH51dNWsOpHQII2CuUJnrp_i_7Cmcmana1_QCR4fI3Myp96ypcO07Dt_L0_U3M/s1600/IMG-20251204-WA0112.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1066" data-original-width="1600" height="426" loading="lazy" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAPGLUQUBLshK7B7j1th-hCoyWfjRMdSstAZAv5flASFm04OnDqAh3bG6piVPogfMVbuwQnMm9GGkkzhyphenhyphenJGhG1Q8l83xp39cJ6ZQOgAFLmYh6K1WOnlhmV77Jhr64GulH51dNWsOpHQII2CuUJnrp_i_7Cmcmana1_QCR4fI3Myp96ypcO07Dt_L0_U3M/w640-h426-rw/IMG-20251204-WA0112.jpg" width="640" /></a></div><br />Aceh menjadi satu-satunya Provinsi di Indonesia yang berlandaskan pada Syari’at Islam, hal tersebut  dilakukan  secara  sah  dengan berlandaskan  Undang-Undang  Nomor  11  Tahun  2006  tentang  Pemerintahan  Aceh, salah satu keistimewaan Aceh dengan keberadaan aturan hukum tersebut adalah  diberikannya keleluasan untuk mengelola dan mengembangkan zakat.<p></p><p>Undang-Undang   Nomor   11   Tahun   2006   tentang   Pemerintahan   Aceh   telah memberi peluang yang cukup luas dalam penanganan zakat, yaitu: Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006, Pasal 180ayat (1) huruf (d) menyebutkan bahwa “Zakat merupakan salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) Aceh dan Pendapatan Asli Daerah (PAD)Kabupaten/Kota” dan pasal 191 ayat (1) Zakat, harta wakaf, dan harta agama dikelola oleh Baitul Mal Aceh dan Baitul Mal kabupaten/kota</p><p>Baitul Mal Aceh sebagai lembaga pengelola dana ummat  memiliki peran strategis sebagai lembaga pengelola dana zakat, infak, wakaf, dan harta keagamaan lainnya dapat menjadi motor penggerak kesejahteraan sosial dan ekonomi berbasis syariah.</p><p>Peran Baitul Mal sebagai Lembaga Sosial Islam di Aceh selalu menarik perhatian banyak pihak, wacana mengenai pengelolaan zakat oleh Baitul Mal Aceh sebagai salah satu sumber pendapatan daerah. Sebagai satu-satunya provinsi di Indonesia yang menerapkan syariat Islam secara formal, Aceh memang memiliki kekhususan dalam mengelola zakat. Namun, di balik peluang besar yang dimilikinya, muncul pula pertanyaan kritis: sejauh mana zakat dapat diposisikan sebagai pendapatan daerah tanpa menghilangkan nilai spiritual dan sosialnya</p><p><b>Zakat Bukan Sekadar Angka di Laporan Keuangan</b></p><p>Dalam ajaran Islam, zakat adalah ibadah wajib dan bentuk nyata solidaritas sosial. Ia bukan sekadar “uang” yang dikumpulkan, melainkan amanah yang harus dikelola sesuai dengan ketentuan delapan golongan penerima (asnaf). Karena itu, ketika Baitul Mal Aceh mengelola zakat dengan pendekatan kelembagaan yang menyerupai manajemen fiskal</p><p>Menjadikan zakat sebagai bagian dari “pendapatan publik” memang dapat membantu memperkuat anggaran pembangunan daerah, terutama untuk program sosial, pengentasan kemiskinan, dan pemberdayaan ekonomi umat. Namun, jika tidak dikelola secara hati-hati, ada risiko terjadinya reduksi makna zakat dari ibadah dan amanah umat menjadi sekadar instrumen fiskal.</p><p><b>Antara Spirit Syariah dan Tuntutan Tata Kelola Modern</b></p><p>Di sinilah dilema Aceh muncul: bagaimana menyeimbangkan antara spirit syariah dan tata kelola modern, Baitul Mal harus mampu tampil sebagai lembaga publik yang transparan dan profesional tanpa kehilangan nilai religiusnya. Zakat bukan sekadar dana sosial, tetapi energi moral yang menggerakkan solidaritas umat.</p><p>Digitalisasi pengumpulan zakat, pelaporan berbasis data terbuka, dan kolaborasi dengan lembaga keuangan syariah bisa menjadi langkah penting. Selain meningkatkan kepercayaan publik, inovasi ini juga memperluas dampak sosial zakat dan infak, dari sekadar bantuan konsumtif menuju pemberdayaan ekonomi produktif.</p><p><b>Menjaga Amanah, Memperkuat Kemandirian</b></p><p>Baitul Mal Aceh tidak seharusnya hanya dilihat sebagai lembaga pengumpul dana keagamaan, melainkan sebagai pengelola keadilan sosial. Namun, lembaga ini juga tidak boleh terjebak dalam persepsi sebagai “instansi fiskal” yang menghitung zakat seperti pajak daerah.</p><p>Keseimbangan antara amanah keagamaan dan profesionalisme publik harus terus dijaga. Pemerintah Aceh perlu memperkuat regulasi yang membedakan secara tegas antara zakat sebagai instrumen spiritual dan sosial, bukan hanya sebagai bagian dari pendapatan fiskal.</p><p><b>Potensi Besar, Tantangan Serius</b></p><p>Dari sisi potensi, Aceh memiliki peluang luar biasa. Dengan mayoritas penduduk Muslim, pengumpulan zakat mencapai ratusan miliar hingga Trilyunan rupiah setiap tahun. Dana ini, jika dikelola secara profesional, dapat menjadi motor penggerak ekonomi masyarakat miskin, mendukung UMKM, hingga membiayai pendidikan dan kesehatan berbasis umat.</p><p>Selain itu, kekhususan otonomi Aceh melalui qanun memungkinkan sinergi antara kebijakan pemerintah daerah dan nilai-nilai Islam. Hal ini tidak dimiliki oleh daerah lain di Indonesia.</p><p>Namun, di sisi lain, tantangan besar masih menghadang. Transparansi dan akuntabilitas pengelolaan zakat sering kali menjadi sorotan. Laporan keuangan Baitul Mal di beberapa daerah belum sepenuhnya terbuka kepada publik. Kapasitas sumber daya manusia juga belum merata, sebagian amil belum dibekali kemampuan manajerial modern. Akibatnya, efektivitas penyaluran dana dan kepercayaan masyarakat bisa menurun.</p><p>Selain itu, terdapat persoalan konseptual yang lebih mendasar: apakah zakat boleh dipandang sebagai bagian dari pendapatan daerah atau Negara, Jika zakat masuk dalam kategori pendapatan publik, maka pengelolaannya berpotensi dikaitkan dengan mekanisme fiskal dan politik anggaran. Padahal, secara teologis, zakat adalah amanah keagamaan yang harus dikelola dengan niat ibadah, bukan kepentingan birokrasi.</p><p>Keputusan Ijtima’ ulama komisi fatwa se-Indonesia VIII Nomor 06/Ijtima’ Ulama/VIII/2024 Tentang Status Dana Zakat. Pada ketentuan hukum menyebutkan Dana zakat bukan milik negara dan bukan milik badan amil zakat atau lembaga amil zakat, tetapi milik mustahik (muslim yang fakir, miskin, amil, mualaf, riqab, yang terlilit hutang, fi sabilillah dan ibnu sabil), karenanya, tidak termasuk dalam kategori keuangan negara;  Meskipun keputusan ulama ini sesuai dengan praktek Baznas sebagai pengelola zakat di Indonesia, secara khusus kita bisa menyamakan pandangan ulama terkait status dana zakat</p><p>Pencantuman zakat sebagai salah satu penerimaan PAD, dalam berbagai ketentuan perundang-undangan  dengan  segala  akibat  hukum  yang  melekat,  khususnya  peraturan pengelolaan  keuangan  daerah, dianggap bertentangan  dengan  esensi  zakat  yang  sudah ditetapkan  dalam  Al-Qur’an, disamping Al-Hadits  dan  penjabaran  dalam  fiqh  zakat  sesuai dengan  masanya, hal ini terdapat dapat jurnal Prof Armia Musa dengan judul  “Kontribusi  Pemerintah  Dalam  Pengelolaan  Zakat  Di  Aceh  (Kontestasi  Penerapan  Asas  Lex Specialis Dan Lex Generalis) </p><p>Dalam fikih, zakat memiliki karakteristik yang cukup berbeda dari pajak atau instrumen fiskal Negara, dimana zakat pemiliknya adalah mustahik 8 asnaf sedangkan dalam keuangan Negara zakat dianggap sama seperti instrumen fiskal Negara dan harus mengikuti ketentuan hukum secara umum dan sangat mengikat serta jauh dari kata dinamis. Pada aspek distribusi zakat, Zakat harus segera disalurkan setelah terkumpul agar mustahik menerima haknya sedangkan dalam keuangan Negara mengikuti mekanisme anggaran  tahunan yang bisa mengakibatkan penundaan distribusi zakat.</p><p>Untuk  mempertemukan  kedua  prinsip  dasar  yang  saling bertentangan tersebut,  diperlukan  solusi  penetapan  Zakat  sebagai  PAD-Khusus diperkuat dengan regulasi turunan yang kuat serta dihormati sebagai sebuah perbedaan dalam perlakuan keuangan negara dan keberaniaan semua pihak untuk menjalankannya.</p><p>Dengan pengelolaan yang transparan, profesional, dan berbasis nilai, zakat dan infak dapat menjadi sumber kekuatan ekonomi umat tanpa kehilangan makna religiusnya. Baitul Mal Aceh bisa menjadi model nasional bahkan global menjadi motor penggerak kesejahteraan sosial dan ekonomi berbasis syariah.</p>

Zakat di Baitul Mal Aceh: antara Amanah Umat dan Pendapatan Daerah

Oleh: Khairina Anggota Badan Baitul Mal Aceh periode 2020-2025 dan Mahasiswa Pascasarjana IAI SEBI konsentrasi Filantropi Islam Aceh menjadi...

Read more »

Disdik Dayah Aceh Besar Gelar Pelatihan Operator Percepatan Pelaporan Pengembangan Ekonomi Dayah

<p><b></b></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7x8gyYchXKRE7cOOpWKcV0ogBjgwarQsN_eCIIQs3cRaio1W6BZtD9hyfrRFsWEpgfaF7Q58x26qdJRSXBUG42KQDRa_e3umbBqy0rKaTvMiVFr0L7DpqfAl-aoC-hE7ZpCRDhYmHn-HhzMZgQowU0aVtkdVn3pLenhYjKD1Rbd6Ei4i8bJX1yO9Ofmo/s4160/IMG-20251204-WA0053.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="2767" data-original-width="4160" height="426" loading="lazy" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7x8gyYchXKRE7cOOpWKcV0ogBjgwarQsN_eCIIQs3cRaio1W6BZtD9hyfrRFsWEpgfaF7Q58x26qdJRSXBUG42KQDRa_e3umbBqy0rKaTvMiVFr0L7DpqfAl-aoC-hE7ZpCRDhYmHn-HhzMZgQowU0aVtkdVn3pLenhYjKD1Rbd6Ei4i8bJX1yO9Ofmo/w640-h426-rw/IMG-20251204-WA0053.jpg" width="640" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="text-align: left;"><span style="font-size: xx-small;">Wakil Bupati Aceh Besar Drs H Syukri A Jalil menyampaikan sambutan sekaligus membuka Pelatihan Operator Percepatan Paporan Pengembangan Ekonomi Dayah Kabupaten Aceh Besar di Hotel Hijrah, Gampong Siron, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, Rabu (3/12/2025). FOTO/MC ACEH BESAR</span></span></td></tr></tbody></table><b><br />LAMURIONLINE.COM | KOTA JANTHO</b> - Wakil Bupati Aceh Besar Drs H Syukri A Jalil membuka Pelatihan Operator Percepatan Pelaporan Pengembangan Ekonomi Dayah/Pesantren di Aula Hotel Hijrah, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, Rabu (3/12/2025). <p></p><p>Dalam laporannya, Kadisdik Dayah Aceh Besar, Abu Bakar SAg melaporkan, pelatihan tersebut diikuti 24 operator dayah se-Aceh Besar dan akan berlangsung sejak 3 hingga 5 Desember 2025.</p><p>Dikatakannya, melalui pelatihan operator tersebut, diharapkan dapat terwujudnya percepatan pelaporan pengembangan ekonomi dayah di Kabupaten Aceh Besar. "Hal ini juga sesuai dengan misi dan misi Pemkab Aceh Besar di bawah kepemimpinan Bupati H Muharram Idris dan Wakil Bupati Drs Syukri," paparnya. </p><p>Sementara itu, Wabup Aceh Besar Drs Syukri mengatakan, pelatihan para operator dayah tersebut sangat bermanfaat untuk percepatan pelaporan pengembangan ekonomi dayah. Oleh sebab itu, Wabup Aceh Besar mengharapkan semua peserta dapat mengikuti pelatihan tersebut secara serius dan sungguh-sungguh untuk kemajuan dan pengembangan ekonomi dayah. </p><p></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEPSia5bFSI6UxwrcZ9qdpmR_VWrWsM5UD_BnhSZAe7AAdsH70j9ZVWAYTiynCZvQboNt-2vpccyzg4Wy2bVgxaR1WVvKPMrxG8qbAhAmJjcuPI05-LDi5N6gaHUg76rtrNrZ6AYWQ64xTC5UIfq4cQxLyqaIZRAqmS4tD4KRg2zr44heod4sYmCL90YU/s1280/IMG-20251204-WA0049.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="851" data-original-width="1280" height="426" loading="lazy" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEPSia5bFSI6UxwrcZ9qdpmR_VWrWsM5UD_BnhSZAe7AAdsH70j9ZVWAYTiynCZvQboNt-2vpccyzg4Wy2bVgxaR1WVvKPMrxG8qbAhAmJjcuPI05-LDi5N6gaHUg76rtrNrZ6AYWQ64xTC5UIfq4cQxLyqaIZRAqmS4tD4KRg2zr44heod4sYmCL90YU/w640-h426-rw/IMG-20251204-WA0049.jpg" width="640" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="text-align: left;"><span style="font-size: xx-small;">Para peserta mengikuti Pelatihan Operator Percepatan Paporan Pengembangan Ekonomi Dayah Kabupaten Aceh Besar di Hotel Hijrah, Gampong Siron, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, Rabu (3/12/2025). FOTO/MC ACEH BESAR</span></span></td></tr></tbody></table><br /><p></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXsGPg8I3uKoiAS2Kjpa19INftMpFDJEyaYTMetse6NwpkBjBFLA4WexKAW_9QEQDJshXeFouglBc2gq176Th9-Bvw-N1Y05-LkYcTEM5TyrHFqJykqrKBqe8kS9RUfL5b9Fdn3RGozyK55ywP_WIucxGNZ1NKhGlnLbQDb9dbVzvDCOkH_L-gEdGT7Rg/s1280/IMG-20251204-WA0048.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="851" data-original-width="1280" height="426" loading="lazy" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXsGPg8I3uKoiAS2Kjpa19INftMpFDJEyaYTMetse6NwpkBjBFLA4WexKAW_9QEQDJshXeFouglBc2gq176Th9-Bvw-N1Y05-LkYcTEM5TyrHFqJykqrKBqe8kS9RUfL5b9Fdn3RGozyK55ywP_WIucxGNZ1NKhGlnLbQDb9dbVzvDCOkH_L-gEdGT7Rg/w640-h426-rw/IMG-20251204-WA0048.jpg" width="640" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="text-align: left;"><span style="font-size: xx-small;">Wakil Bupati Aceh Besar Drs H Syukri A Jalil foto bersama peserta seusai membuka Pelatihan Operator Percepatan Paporan Pengembangan Ekonomi Dayah Kabupaten Aceh Besar di Hotel Hijrah, Gampong Siron, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, Rabu (3/12/2025). FOTO/MC ACEH BESAR</span></span></td></tr></tbody></table><br />Di era teknologi dan kemajuan saat ini, ungkap Wabup Syukri, kehadiran progran pengembanganekonomi dayah dirasakan sangat berguna. Berbarengan dengan itu, setiap penggunaan anggaran negara, harus dipertanggungjawabkan dan dilakukan pelaporan keuangan dengan baik. "Oleh sebab itu, pelatihan operator percepatan pelaporan pengembangan ekonomi dayah ini sangat penting dan harus serius diikuti oleh para operator dayah di Aceh Besar," ujarnya. <p></p><p>Wabup Syukri mengakui, peran dan kontribusi dayah sangat dirasakan oleh umat selama ini.  Oleh karena, Pemkab Aceh Besar akan terus memajukan dan mengembangkan dayah dan ekonomi dayah, sehingga diharapkan program pengembangan ekonomi dayah akan terus berkembang pada tahun-tahun mendatang. </p><p>Dalam pelatihan operator dayah itu, turut memberikan materi dari unsur Pemkab Aceh Besar, Inspektorat, Disperindagkop, tenaga ahli pembukuan dari UIN Ar-Raniry dan tenaga ahli IT.(**)</p>

Disdik Dayah Aceh Besar Gelar Pelatihan Operator Percepatan Pelaporan Pengembangan Ekonomi Dayah

Wakil Bupati Aceh Besar Drs H Syukri A Jalil menyampaikan sambutan sekaligus membuka Pelatihan Operator Percepatan Paporan Pengembangan Ekon...

Read more »

Pesantren Oemar Diyan Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir di Pidie Jaya

<p><b></b></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><b><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQhXpJrznVRXlH6je8Kzd1Zbpjmuvg7z86qV8XxDdtU0U9j2-KwjSsS9OJCNuddSnNajdjm4Bh2g0Hmx_GsGAxhKdIBudI8qz4ezwwAdVa3tNno6efXa8_8XfZaYG86J3721H-BTkXwp51BrEpJjaDsJq8UNMYR_Ey1_TtEPGNPE16hX6z7kC00vopKY0/s1280/WhatsApp%20Image%202025-12-04%20at%2009.27.40_ae7569de.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="480" loading="lazy" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQhXpJrznVRXlH6je8Kzd1Zbpjmuvg7z86qV8XxDdtU0U9j2-KwjSsS9OJCNuddSnNajdjm4Bh2g0Hmx_GsGAxhKdIBudI8qz4ezwwAdVa3tNno6efXa8_8XfZaYG86J3721H-BTkXwp51BrEpJjaDsJq8UNMYR_Ey1_TtEPGNPE16hX6z7kC00vopKY0/w640-h480-rw/WhatsApp%20Image%202025-12-04%20at%2009.27.40_ae7569de.jpg" width="640" /></a></b></div><b><br />LAMURIONLINE.COM I KOTA JANTHO</b> - Pesantren Modern Oemar Diyan menyalurkan sejumlah bantuan untuk warga yang terdampak banjir di Kabupaten Pidie Jaya, Rabu (3/12/2025). <p></p><p>Bantuan dikumpulkan dari para santri, santriwati, ustaz, dan ustazah berupa uang, alat tulis, pakaian, serta makanan kemasan.</p><p>Bantuan tersebut diantar langsung oleh tim dari pesantren ke beberapa titik lokasi yang mengalami kerusakan terparah. </p><p>Berdasarkan pantauan di lapangan, sejumlah rumah warga tampak dipenuhi lumpur, perabot rusak, dan sebagian bangunan mengalami kerusakan akibat tingginya debit air saat banjir melanda.</p><p>Ustazah Anggi, saat diwawancarai oleh tim jurnalis Oemar Diyan, mengatakan bahwa kondisi di lokasi cukup memprihatinkan. “Kerusakan yang terjadi sangat signifikan. Banyak rumah yang terendam lumpur dan warga kehilangan banyak barang kebutuhan sehari-hari. Alhamdulillah bantuan yang kami bawa bisa segera disalurkan,” ujarnya.</p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglQagNW2t6y7K70vxCx6M8FyucjGMq59emyOZV_YLiwFscuxhIjhyphenhyphenISVy3ci51L3pniPWr_ByMguYxEyqiNNxcU_-sHVKCrxBcKzGLvi3f4ZgjnEZ3bQfjZ5u8Q7k1ovxHBOfxUc2qnxtxAbcAhNtj3MO0ayN1nsqqehwtGO_8AlsCXXWPzLrVYmgBQdw/s864/Screenshot%202025-12-04%20100318.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="567" data-original-width="864" height="420" loading="lazy" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglQagNW2t6y7K70vxCx6M8FyucjGMq59emyOZV_YLiwFscuxhIjhyphenhyphenISVy3ci51L3pniPWr_ByMguYxEyqiNNxcU_-sHVKCrxBcKzGLvi3f4ZgjnEZ3bQfjZ5u8Q7k1ovxHBOfxUc2qnxtxAbcAhNtj3MO0ayN1nsqqehwtGO_8AlsCXXWPzLrVYmgBQdw/w640-h420-rw/Screenshot%202025-12-04%20100318.png" width="640" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCuZSrpEMFLc5zjMjgjX4VuoKM4b-kJkym4fGe4cK8-ZjSSBcjaF6z67u024X6_iZp7S-yVsN4eXJQztQFquvwp8Iunt7QvqQ8Fgwv-T6ynJH25OM04VXYqHfAJTKrN0M_x2DUuCl5jtZNnBo1krXX24q5wjMAKZsFYCyIgMICjuH_A1IGOeolx46g5aQ/s873/Screenshot%202025-12-04%20100325.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="575" data-original-width="873" height="422" loading="lazy" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCuZSrpEMFLc5zjMjgjX4VuoKM4b-kJkym4fGe4cK8-ZjSSBcjaF6z67u024X6_iZp7S-yVsN4eXJQztQFquvwp8Iunt7QvqQ8Fgwv-T6ynJH25OM04VXYqHfAJTKrN0M_x2DUuCl5jtZNnBo1krXX24q5wjMAKZsFYCyIgMICjuH_A1IGOeolx46g5aQ/w640-h422-rw/Screenshot%202025-12-04%20100325.png" width="640" /></a></div><br />Warga menyambut baik kedatangan rombongan Oemar Diyan yang membawa sejumlah box berisi sembako dan kebutuhan mendesak lainnya. Distribusi bantuan dilakukan langsung ke masyarakat dengan melibatkan perangkat gampong setempat.<p></p><p>Kegiatan kemanusiaan ini menjadi wujud kepedulian Pesantren Oemar Diyan terhadap musibah yang menimpa saudara-saudara di Aceh. </p><p>Pihak pesantren menyampaikan harapan agar kondisi segera pulih dan warga dapat kembali beraktivitas seperti biasa. (<b>Arifin</b>)</p>

Pesantren Oemar Diyan Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir di Pidie Jaya

LAMURIONLINE.COM I KOTA JANTHO - Pesantren Modern Oemar Diyan menyalurkan sejumlah bantuan untuk warga yang terdampak banjir di Kabupaten P...

Read more »

Tanggap Bencana, PAN Aceh Besar Salurkan Bantuan Langsung Ke Pijay

<p><br /></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9pRnXPJgKoXraL_MydzwDc8cwNiEFJccTZOOyFM6PLYfyPgLx8qpHxdfgTMrwqwA-COJCPp292vVxUxlGzTxIWYsI3EWAdApR-mcgLwEe3LdAyfxBmyyTUSPZbOanUsHn6TUylhu1VdWsWZwjBLzNurEabKHifMKNqcGb6EJLvSTh5l8MUsv1K0U7QPNT/s721/1000114367.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="571" data-original-width="721" height="506" loading="lazy" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9pRnXPJgKoXraL_MydzwDc8cwNiEFJccTZOOyFM6PLYfyPgLx8qpHxdfgTMrwqwA-COJCPp292vVxUxlGzTxIWYsI3EWAdApR-mcgLwEe3LdAyfxBmyyTUSPZbOanUsHn6TUylhu1VdWsWZwjBLzNurEabKHifMKNqcGb6EJLvSTh5l8MUsv1K0U7QPNT/w640-h506-rw/1000114367.jpg" width="640" /></a></div> <p></p><p><b><i><span style="font-family: georgia;">lamurionline.com -- Meureudu - K</span></i></b>etua DPD PAN Aceh Besar Iskandar Ali bersama Fraksi PAN DPRK Aceh Besar menyalurkan bantuan kepada masyarakat terdampak banjir bandang di Gampong Blang Awe, Meureudu, Pidie Jaya, Selasa (02/12/2025). <br /><br />Bantuan tersebut disalurkan melalui pos penanggulangan setempat, tersebut berupa Beras, Mie Instan, Minyak Goreng, Pampers, serta pembalut wanita.<br /><br />Tiba di pos penanggulangan itu, rombongan PAN Aceh Besar yang terdiri dari anggota DPRA Iskandar Ali serta Anggota DPRK Fraksi PAN Aceh Besar yaitu Dr. Yusran Yunus, Rahmat Aulia, Andri Kusmayadi, Ahmad Zainuri dan Maulana Akhbar, disambut oleh Wakil Ketua DPRK Pijay Kevin Pahlevi Hasan dan masyarakat setempat. <br /><br />Pada kesempatan itu  Iskandar Ali mengungkapkan rasa empati atas musibah yang dirasakan saudara di Pidie Jaya dan beberapa Kabupaten/Kota lainnya yang tertimba bencana. "Kami turut berduka atas musibah ini, semoga saudara-saudara kami disini tetap tabah dan sabar dalam menghadapinya, Insya Allah semua ada hikmah dibalik cobaan ini," tutur Politisi PAN Aceh Besar itu. <br /><br />Wakil Ketua DPRK Pidie Jaya Kevin Pahlevi Hasan mengucapkan terima kasih atas dukungan moril PAN Aceh Besar yang hadir langsung melihat dampak banjir bandang di Meureudu. <br /><br />"Gampong Blang Awe Mereudu dan sekitarnya termasuk kawasan yang cukup parah di terjang banjir. sehingga hadirnya saudaraku semua adalah bentuk dukungan moril penyemangat kami dalam meniti harapan baru dimasa depan," ujarnya<b>.(Sirat)</b></p>

Tanggap Bencana, PAN Aceh Besar Salurkan Bantuan Langsung Ke Pijay

  lamurionline.com -- Meureudu - K etua DPD PAN Aceh Besar Iskandar Ali bersama Fraksi PAN DPRK Aceh Besar menyalurkan bantuan kepada masyar...

Read more »

Bupati Aceh Besar Tinjau Jalan Rusak Akibat Banjir di Gampong Teupin Batee

<p><b><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUSB3IouqikK9dFtXxd8ZnM4M2TPfKnUvO79FRrMCUYHLVczZD8VGVswD1Y7AooCOR4sOEQkjMsOdqGTvYMMHW4E4G7WNfW1tnfHzLwDiPyltUkqltskI1gQeWdFJs_IvdFD6eWt5egCTvRqsKRqa7elEBWRJyOzfv4f4GLhroXNEcCRYo4vW3xPyinRo/s1600/WhatsApp%20Image%202025-12-02%20at%2012.36.09_8376c981.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1278" data-original-width="1600" height="512" loading="lazy" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUSB3IouqikK9dFtXxd8ZnM4M2TPfKnUvO79FRrMCUYHLVczZD8VGVswD1Y7AooCOR4sOEQkjMsOdqGTvYMMHW4E4G7WNfW1tnfHzLwDiPyltUkqltskI1gQeWdFJs_IvdFD6eWt5egCTvRqsKRqa7elEBWRJyOzfv4f4GLhroXNEcCRYo4vW3xPyinRo/w640-h512-rw/WhatsApp%20Image%202025-12-02%20at%2012.36.09_8376c981.jpg" width="640" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="text-align: left;"><span style="font-size: xx-small;">Bupati Aceh Besar, Muharram Idris didampingi Camat Blang Bintang, Subhan meninjau langsung  lokasi jalan yang rusak akibat banjir di Gampong Teupin Batee, Kecamatan Blang Bintang, Senin (1/12/2025). FOTO/MC ACEH BESAR</span></span></td></tr></tbody></table><br />LAMURIONLINE.COM I KOTA JANTHO</b> – Bupati Aceh Besar, Muharram Idris melakukan peninjauan langsung ke lokasi jalan yang rusak akibat banjir di Gampong Teupin Batee, Kecamatan Blang Bintang, Senin (1/12/2025).</p><p>Kunjungan ini dilakukan sebagai respons cepat atas laporan masyarakat terkait kerusakan infrastruktur yang menghambat akses warga.</p><p>Setibanya di lokasi, Bupati melihat sejumlah titik jalan mengalami retakan,  setelah hujan deras melanda Aceh Besar dalam beberapa hari terakhir. Ia didampingi oleh Camat Blang Bintang, Subhan, anggota Koramil Blang Bintang, serta perangkat gampong.</p><p>Bupati menyampaikan bahwa pemerintah daerah akan segera menurunkan tim teknis untuk melakukan asesmen kerusakan dan menentukan langkah perbaikan jangka pendek maupun jangka panjang. Ia menegaskan bahwa pemulihan akses transportasi menjadi prioritas agar mobilitas warga tidak terganggu.</p><p>“Kita akan upayakan penanganan darurat terlebih dahulu, terutama pada titik-titik yang paling kritis. Setelah itu, baru dilakukan perbaikan permanen sesuai hasil kajian teknis,” ujarnya saat meninjau kondisi jalan.</p><p>Selain memantau kerusakan infrastruktur, Bupati juga berdialog dengan aparatur gampong mengenai dampak banjir dan kebutuhan mereka. Pemerintah Kabupaten Aceh Besar menyatakan komitmennya untuk menindaklanjuti temuan di lapangan dan mengoordinasikan penanganan lintas dinas agar perbaikan dapat segera direalisasikan.</p><p>Selain meninjau jalan yang rusak di Gampong Teupin Batee, pria yabg karib disapa Syech Muharram itu juga meninjau langsung kondisi pintu air  yang ada di Gampong Cot Leuot Kecamatan Blang bintang. Baginya tumpukan kayu dan sampah itu harus segera dibersihkan agar aliran air menjadi lancar dan bersih.</p><p>"Ini juga menjadi atensi bagi Pemkab Aceh Besar, insya Allah kita akan segera kerahkan tim teknis untuk melakukan pembersihan," pungkasnya.*</p>

Bupati Aceh Besar Tinjau Jalan Rusak Akibat Banjir di Gampong Teupin Batee

Bupati Aceh Besar, Muharram Idris didampingi Camat Blang Bintang, Subhan meninjau langsung  lokasi jalan yang rusak akibat banjir di Gampong...

Read more »

Mualem Sambut Bantuan Via Laut di Pelabuhan Krueng Geukueh Aceh Utara

<p><b></b></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><b><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3v3EnmCyGXJbvpvYGUs5UJfQnfY_jnIOES8eMPPqzr6hRYwJduczDcbdbl_W9EG2lub_9kDchwteSlFqw04aFAW9URaiOZeRLifZK3L2GYOfgIqdGWFoGE9blhjVnsTvpk33SXr05wbOrVCVon77r1c_0sXpW5_fPlJ2t5Ct0t9hePvf7fEtYiaahpzo/s1280/WhatsApp%20Image%202025-12-01%20at%2006.35.51_c2da1689.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="853" data-original-width="1280" height="426" loading="lazy" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3v3EnmCyGXJbvpvYGUs5UJfQnfY_jnIOES8eMPPqzr6hRYwJduczDcbdbl_W9EG2lub_9kDchwteSlFqw04aFAW9URaiOZeRLifZK3L2GYOfgIqdGWFoGE9blhjVnsTvpk33SXr05wbOrVCVon77r1c_0sXpW5_fPlJ2t5Ct0t9hePvf7fEtYiaahpzo/w640-h426-rw/WhatsApp%20Image%202025-12-01%20at%2006.35.51_c2da1689.jpg" width="640" /></a></b></div><b><br />LAMURIONLINE.COM I ACEH UTARA</b> - Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau Mualem menyambut kedatangan bantuan logistik yang diangkut melalui jalur laut di Pelabuhan Krueng Geukueh, Kecamatan Dewantara, Aceh Utara, Minggu (30/11/2025).<p></p><p>Bantuan sembako untuk kebutuhan tanggap darurat tersebut dikirim Pemerintah Aceh bekerja sama dengan pihak Express Bahari dan BNPB. Kapal yang bertolak dari Pelabuhan Ulee Lheue, Banda Aceh, itu tiba di Krueng Geukueh pada Minggu sore dan langsung dilakukan proses penurunan muatan oleh petugas dibantu relawan.</p><p>Pengiriman bantuan lewat jalur laut dilakukan karena akses darat dari Banda Aceh hanya dapat dilalui hingga ke Bireuen. Seluruh jembatan di kawasan Kuta Blang, Bireuen, putus total akibat derasnya arus banjir dalam beberapa hari terakhir, sehingga jalur menuju Aceh Utara terisolasi.</p><p>Selain kapal Express Bahari, Mualem juga memantau proses bongkar muat logistik yang dibawa menggunakan kapal milik Basarnas yang lebih dulu sandar di pelabuhan tersebut.</p><p>“Kita bergerak cepat agar masyarakat yang masih terjebak banjir tidak kekurangan logistik. Semua ini akan segera kita salurkan ke titik-titik terdampak,” kata Mualem saat meninjau lokasi.</p><p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEFiExDMXAKeySA8U9G1t8wkBKZXwURqhRP0H1BCj3OnN-C8U02H2pN2kvVE3LGTYSKNQaHtaUOjq8nik_hyphenhyphenbWzCu4HghuYTe5tuTTNhuY6uihJQ7PZZXxVhLQ6XWiLA1XseaT3D-HgwvqYw3lSd3H4SE8YpWhwzMbooutLoYFmmqOEg5uaVi8_E0bYmw/s1268/WhatsApp%20Image%202025-12-01%20at%2006.35.53_1f8b0e0d.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="845" data-original-width="1268" height="426" loading="lazy" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEFiExDMXAKeySA8U9G1t8wkBKZXwURqhRP0H1BCj3OnN-C8U02H2pN2kvVE3LGTYSKNQaHtaUOjq8nik_hyphenhyphenbWzCu4HghuYTe5tuTTNhuY6uihJQ7PZZXxVhLQ6XWiLA1XseaT3D-HgwvqYw3lSd3H4SE8YpWhwzMbooutLoYFmmqOEg5uaVi8_E0bYmw/w640-h426-rw/WhatsApp%20Image%202025-12-01%20at%2006.35.53_1f8b0e0d.jpg" width="640" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: xx-small;">Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau Mualem menyambut kedatangan bantuan logistik yang diangkut melalui jalur laut di Pelabuhan Krueng Geukueh, Kecamatan Dewantara, Aceh Utara, Minggu (30/11/2025).</span></td></tr></tbody></table><br />Mualem juga menyebutkan distribusi bantuan diprioritaskan bagi daerah yang masih terisolir serta lokasi pengungsian yang stok kebutuhan dasar mulai menipis.</p><p>Sebelumnya, Mualem juga turun tangan langsung mengawasi distribusi bantuan melalui udara bagi korban banjir di Aceh Utara, Minggu (30/11/2025). Ia mengecek kedatangan bantuan tanggap darurat yang dibawa menggunakan pesawat Hercules di Bandara Malikussaleh, Aceh Utara.</p><p>Bantuan tersebut merupakan dukungan logistik dari BSI dengan total 13,6 ton yang didatangkan dari Jakarta. Selain itu, terdapat pula bantuan dari anggota DPR RI, T.A. Khalid. Setelah memastikan seluruh barang tiba, Mualem kemudian memantau proses penyaluran agar dapat segera diterima masyarakat yang terdampak.*</p>

Mualem Sambut Bantuan Via Laut di Pelabuhan Krueng Geukueh Aceh Utara

LAMURIONLINE.COM I ACEH UTARA - Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau Mualem menyambut kedatangan bantuan logistik yang diangkut melalui jalur l...

Read more »

Para Istri Rasulullah SAW yang Dijamin Masuk Surga

<p style="text-align: center;"><b>Oleh: Juariah Anzib, S.Ag</b></p><p style="text-align: center;">Penulis buku Wakaf di Aceh: Tradisi, Inovasi dan Keberkahan</p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_IHfnpRh0NfHsVBqchyphenhyphenups8F669kXQhCZ69n1L2qFDnFg6rgjd602Tf-2BuFChmwVUVX6w5OvWt9DkO1cbFXnKHJUvuLw5_l4-i1IcOlvM30om-H3Wp6YxiAcZdl0nXUKCa_87Vf_Vxh8LH_MxP8uMi5cAgIqUSyLiBi3vspckgh0dS2MqmCXyvKWbxs/s1600/WhatsApp%20Image%202025-12-01%20at%2006.26.39_d1babf72.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" loading="lazy" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_IHfnpRh0NfHsVBqchyphenhyphenups8F669kXQhCZ69n1L2qFDnFg6rgjd602Tf-2BuFChmwVUVX6w5OvWt9DkO1cbFXnKHJUvuLw5_l4-i1IcOlvM30om-H3Wp6YxiAcZdl0nXUKCa_87Vf_Vxh8LH_MxP8uMi5cAgIqUSyLiBi3vspckgh0dS2MqmCXyvKWbxs/s320-rw/WhatsApp%20Image%202025-12-01%20at%2006.26.39_d1babf72.jpg" width="320" /></a></div>Rasulullah saw dianugerahi sebelas orang istri sepanjang hidup beliau. Dua di antaranya Khadijah binti Khuwailid dan Zainab binti Khuzaimah wafat semasa beliau masih hidup. Karena itu, ketika Rasulullah saw meninggal dunia, beliau meninggalkan sembilan orang istri yang dikenal sebagai Ummul Mukminin. Mereka adalah wanita-wanita istimewa, mulia, dan terpilih, yang akhlak, keteguhan iman, serta keteladanan hidupnya menjadi rujukan bagi umat manusia, khususnya kaum perempuan.<p></p><p>Masing-masing dari mereka memiliki kelebihan dan karakter mulia yang membedakan satu sama lain. Tentu tidak mungkin istri-istri Rasulullah saw adalah perempuan biasa tanpa keistimewaan; mereka adalah pilihan Allah. Namun, di antara mereka terdapat empat wanita yang secara khusus disebut memiliki keutamaan luar biasa hingga Rasulullah saw menjanjikan surga bagi mereka. Siapakah mereka?</p><p>Dalam pengajian muslimah Ahad pagi di Dayah Thalibul Huda Bayu Lamcot, Dr. Tgk. H. Hilmi Imran, MA, Pimpinan Dayah MUDI Samalanga, menjelaskan bahwa empat istri Rasulullah saw yang dijamin masuk surga adalah:</p><p>Khadijah binti Khuwailid, Zainab binti Jahsy, Aisyah binti Abu Bakar, serta Hafshah binti Umar al-Khathab.</p><p>Keempat Ummul Mukminin ini mendapatkan jaminan surga tanpa hisab, karena keistimewaan, keteguhan iman, dan amal saleh mereka yang tidak tertandingi.</p><p>Pertama, Khadijah binti Khuwailid: Penyejuk Hati, Sang Penyabar, Sang Pendukung Dakwah</p><p>Khadijah adalah seorang wanita terhormat, saudagar sukses, dan perempuan terkaya di Jazirah Arab kala itu. Meski kaya raya, penampilan dan sikapnya sederhana serta sangat menjaga kehormatan. Ia adalah istri pertama Rasulullah saw dan satu-satunya perempuan yang menjadi penopang utama dakwah di fase paling kritis.</p><p>Cinta Khadijah kepada Rasulullah saw adalah cinta yang dibangun atas dasar iman dan kesucian jiwa. Kesabaran dan keteguhannya tidak ada bandingannya. Ia selalu hadir sebagai penenang di saat Rasulullah saw menghadapi tekanan, ejekan, dan penindasan kaum Quraisy. Ketika wahyu pertama turun dan Rasulullah saw pulang dengan tubuh gemetar, Khadijah-lah yang menenangkan beliau dengan kalimat keyakinan yang terkenal:</p><p>“Demi Allah, Dia tidak akan menghinakanmu…”</p><p>Khadijah adalah penyejuk hati, penyokong dakwah, dan tempat kembali bagi Rasulullah saw. Seluruh hidupnya dipersembahkan untuk iman dan perjuangan. Karena kesuciannya, ia digelari Ath-Thahirah, perempuan suci.</p><p>Kedua, Zainab binti Jahsy: Ummul Masakin, Teladan dalam Kedermawanan</p><p>Zainab binti Jahsy adalah sepupu Rasulullah saw, wanita berakhlak tinggi, kreatif, dan pekerja keras. Ia pandai menjahit dan menyamak kulit, lalu hasil karyanya ia sedekahkan kepada fakir miskin. Karena sifat dermawan dan kedekatannya dengan kaum dhuafa, ia dijuluki Ummul Masakin, ibu bagi orang-orang miskin.</p><p>Sebelum menikah dengan Rasulullah saw, ia pernah menjadi istri Zaid bin Haritsah, anak angkat beliau. Setelah perceraian terjadi karena alasan syar‘i, Allah menurunkan wahyu yang memerintahkan Rasulullah saw untuk menikahinya, sebagai penegasan bahwa anak angkat tidak memiliki kedudukan hukum seperti anak kandung, termasuk dalam hal larangan menikahi mantan istri mereka.</p><p>Zainab adalah perempuan mulia yang hidupnya penuh kedermawanan, kekuatan karakter, dan keteguhan iman.</p><p>Ketiga, Aisyah binti Abu Bakar: Cerdas, Lincah, dan Istri Tercinta</p><p>Aisyah adalah istri termuda Rasulullah saw, satu-satunya yang dinikahi dalam keadaan perawan. Ia dikenal sangat cerdas, pandai berdebat, lincah, dan kuat hafalan. Lebih dari 2.200 hadis diriwayatkan melalui dirinya, menjadikannya sumber ilmu yang sangat penting bagi umat Islam, terutama terkait persoalan perempuan.</p><p>Ia dijuluki Ash-Shiddiqah, sebagai bukti ketinggian iman dan kecerdasannya.</p><p>Aisyah dikenal memiliki sifat pencemburu, namun kecemburuan itu muncul dari rasa cinta yang mendalam kepada Rasulullah saw. Meski begitu, cintanya tidak pernah menghalangi peran dakwah Rasulullah saw yang menikahi para janda dan perempuan lemah untuk melindungi mereka dan memperluas dakwah Islam.</p><p>Betapa besar kecintaan Rasulullah saw kepada Aisyah. Ketika sakit menjelang wafat, beliau meminta untuk dirawat di rumah Aisyah. Dan di pangkuannya lah, Rasulullah saw menghembuskan napas terakhir. Pemandangan haru yang selalu dikenang umat hingga kini.</p><p>Keempat, Hafshah binti Umar al-Khathab: Penghafal al-Qur’an, Tegas, dan Berilmu</p><p>Hafshah adalah putri Umar bin Khathab, seorang wanita tegar dan berkarakter kuat. Ia pernah menjanda sebelum dinikahi Rasulullah saw. Hafshah dikenal sebagai perempuan ahli ibadah, banyak berpuasa dan bangun malam. Karena itu, ia digelari Sawwamah Qawwamah.</p><p>Keistimewaan terbesar Hafshah adalah kemampuan hafalannya yang kuat terhadap al-Qur’an. Mushaf asli yang ditulis pada masa Abu Bakar disimpan di rumah Hafshah. Ketika Utsman bin Affan hendak menstandarkan mushaf al-Qur’an, Zaid bin Tsabit meminjam mushaf tersebut dari Hafshah untuk proses penyalinan.</p><p>Hafshah bukan hanya penghafal al-Qur’an, tetapi juga memahami makna dan qawaid-nya. Banyak sahabat dan pemimpin berkonsultasi kepadanya untuk memahami ayat-ayat al-Qur’an. Ia adalah perempuan berilmu, berwibawa, dan tanpa cela.</p><p>Inilah sekilas sejarah tentang empat istri Rasulullah saw yang dijamin masuk surga. Mereka adalah wanita pilihan Allah, dengan karakter, perjuangan, dan keteladanan luar biasa. Keempatnya menunjukkan kepada umat, khususnya kaum perempuan, bahwa kemuliaan bukanlah hasil keturunan atau status, tetapi buah dari iman, ilmu, kesabaran, dan pengabdian kepada Allah.</p><p>Surga bukan hanya milik sebagian orang. Surga adalah milik semua yang bertakwa. Jika kita ingin seperti mereka, maka teladanilah akhlak, perjuangan, dan keteguhan para Ummul Mukminin ini.</p><p>Semoga Allah menjadikan kita termasuk hamba-hamba-Nya yang mengikuti jejak agung perempuan-perempuan mulia tersebut. Aamiin.</p>

Para Istri Rasulullah SAW yang Dijamin Masuk Surga

Oleh: Juariah Anzib, S.Ag Penulis buku Wakaf di Aceh: Tradisi, Inovasi dan Keberkahan Rasulullah saw dianugerahi sebelas orang istri sepanja...

Read more »

Pemerintah Aceh Sampaikan Perkembangan Terkini Penanganan Darurat Bencana Hidrometeorologi

<p><b></b></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><b><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlFrhnO6xr5l1g0AwqEgpePcVGBBR0GhrVAxSNgLi-wZ2AiWsgN74vDRlKO1fP-JErH1UzHHZI6B-F3weDYpbIQNe08ComAHgXcuRDn4-TDP_Ych0Fm1Irpm8QYTYeBrhMdZDbCC5SuZUazJAq68qA5lWi_Al47ORpl3WyiTdQrVjqMfZl-eMkwY3q_b4/s1280/WhatsApp%20Image%202025-11-30%20at%2021.27.36_e5921c8d.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="853" data-original-width="1280" height="426" loading="lazy" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlFrhnO6xr5l1g0AwqEgpePcVGBBR0GhrVAxSNgLi-wZ2AiWsgN74vDRlKO1fP-JErH1UzHHZI6B-F3weDYpbIQNe08ComAHgXcuRDn4-TDP_Ych0Fm1Irpm8QYTYeBrhMdZDbCC5SuZUazJAq68qA5lWi_Al47ORpl3WyiTdQrVjqMfZl-eMkwY3q_b4/w640-h426-rw/WhatsApp%20Image%202025-11-30%20at%2021.27.36_e5921c8d.jpg" width="640" /></a></b></div><b><br />LAMURIONLINE.COM I BANDA ACEH</b> - Banda Aceh - Pemerintah Aceh melalui Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, M. Nasir, menyampaikan perkembangan terkini terkait penanganan darurat bencana hidrometeorologi yang melanda sejumlah wilayah di Aceh. Perkembangan tersebut disampaikan langsung oleh Sekda pada rapat koordinasi lanjutan yang digelar di Sekretariat Posko Tanggap Darurat, Minggu (30/11).<p></p><p>Berdasarkan data resmi yang dihimpun hingga pukul 13.00 WIB hari ini, Pemerintah Aceh mencatat jumlah masyarakat terdampak mencapai 441.842 jiwa. Dari jumlah tersebut, tercatat 80 orang meninggal dunia, 330 orang mengalami luka berat, 1.284 orang luka ringan, dan 71 orang masih dinyatakan hilang.</p><p>Sementara itu, jumlah pengungsi yang tersebar di berbagai lokasi mencapai 207.017 jiwa yang kini ditampung di 229 titik pengungsian di seluruh wilayah. Pendataan terus dilakukan oleh posko kabupaten/kota untuk memastikan akurasi sehingga memudahkan penanganan lanjutan.</p><p>Sekda menjelaskan bahwa kondisi air di sebagian besar wilayah terdampak sudah mulai surut. Meskipun demikian, ia mengatakan endapan lumpur akibat banjir memerlukan penanganan tambahan agar proses evakuasi dan pembersihan dapat berjalan maksimal.</p><p>Terkait distribusi logistik, Pemerintah Aceh mengonfirmasi bahwa bantuan melalui jalur laut yang diberangkatkan sebelumnya telah mendarat di Pelabuhan Krueng Geukueh pada sore hari ini. Sementara itu, wilayah yang masih terisolir juga telah menerima bantuan melalui jalur udara, termasuk di Kabupaten Aceh Tengah dan Aceh Tamiang.</p><p>Selain itu, Nasir turut melaporkan adanya kendala distribusi komoditas pertanian di Aceh Tengah. Ia menjelaskan bahwa 11.000 hektare lahan cabai yang telah memasuki masa panen belum dapat dibawa keluar akibat akses yang masih terbatas. Untuk itu, Pemerintah Aceh telah berkoordinasi dengan BNPB agar pesawat yang digunakan untuk menyalurkan bantuan logistik dapat digunakan juga untuk memuat hasil panen cabai tersebut agar bisa dibawa keluar dari daerah terdampak.</p><p>Terkait masa tanggap darurat yang ditetapkan selama 14 hari, Nasir menegaskan bahwa periode ini harus digunakan untuk memastikan seluruh kebutuhan masyarakat terpenuhi, mulai dari logistik, pelayanan kesehatan, evakuasi, hingga pemulihan konektivitas. Ia menambahkan bahwa setelah tahap tanggap darurat selesai, pemerintah akan beralih pada fase pemulihan dan rehabilitasi yang lebih komprehensif.</p><p>“Selama 14 hari ini kita pastikan semua masyarakat kita sehat, selamat, dan tidak kekurangan suatu apa pun. Akses logistik dan kesehatan juga harus benar-benar menjangkau mereka yang terdampak,” tegasnya.</p><p>Lebih lanjut, Nasir juga menyoroti urgensi penanganan hewan yang terdampak bencana. Ia memerintahkan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) untuk segera melakukan evakuasi bangkai hewan agar tidak menimbulkan dampak kesehatan dan penyakit menular bagi masyarakat.</p><p>Sementara itu, BNPB menyampaikan bahwa distribusi bantuan melalui jalur darat, laut, dan udara secara keseluruhan telah menjangkau seluruh wilayah terdampak, meskipun jumlahnya masih terbatas. BNPB mendorong agar kabupaten/kota dapat menyampaikan data kebutuhan secara rinci agar penyaluran dapat dilakukan lebih cepat dan terukur.</p><p>BNPB juga terus berkoordinasi dengan BASARNAS untuk menambah jumlah personel ke wilayah-wilayah terisolir guna mempercepat proses evakuasi. BPBA turut menegaskan bahwa mobilisasi logistik akan terus dilakukan setiap hari guna memastikan tidak ada bantuan yang menumpuk di posko dan semuanya tersalurkan kepada masyarakat secara tepat sasaran.</p><p>Adapun terkait perkembangan pemulihan komunikasi, Diskominsa Aceh melaporkan bahwa perangkat Starlink telah dikirimkan ke beberapa wilayah terdampak seperti Bener Meriah dan Takengon untuk memperlancar koordinasi, mengingat layanan komunikasi konvensional masih belum pulih sepenuhnya.</p><p>Pemerintah Aceh berkomitmen untuk terus memperkuat koordinasi dengan BPBA, BNPB, TNI-Polri, serta seluruh SKPA dan lembaga terkait demi mempercepat evakuasi, pemulihan akses, dan penyaluran bantuan hingga kondisi di seluruh wilayah terdampak benar-benar pulih seutuhnya. Sekda juga mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak terjerumus pada informasi yang belum jelas kebenarannya.*</p>

Pemerintah Aceh Sampaikan Perkembangan Terkini Penanganan Darurat Bencana Hidrometeorologi

LAMURIONLINE.COM I BANDA ACEH - Banda Aceh - Pemerintah Aceh melalui Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, M. Nasir, menyampaikan perkembangan te...

Read more »

Kemenag Aceh Terapkan WFH/WFA bagi ASN di Daerah Terdampak Bencana

<p><b></b></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><b><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSltmEiUvXr6GgLfFDDA7bRvwxQmpcDoLjUF2hpWh4VMg7gRM_740-HGOPpAP55AbEj4bVPA77WbyZPUCBilNuS0TUd7I7sGMCxXAvJiydDgTuJfH6d209CVrPFLAMKj70TIv_V9vzPxLfE4qQXLJkjH3bqG22-hGrgxh4mzF2uwzaEsxpKbeuzAkok7E/s1198/WhatsApp%20Image%202025-11-30%20at%2019.37.36_74a223f1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="798" data-original-width="1198" height="426" loading="lazy" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSltmEiUvXr6GgLfFDDA7bRvwxQmpcDoLjUF2hpWh4VMg7gRM_740-HGOPpAP55AbEj4bVPA77WbyZPUCBilNuS0TUd7I7sGMCxXAvJiydDgTuJfH6d209CVrPFLAMKj70TIv_V9vzPxLfE4qQXLJkjH3bqG22-hGrgxh4mzF2uwzaEsxpKbeuzAkok7E/w640-h426-rw/WhatsApp%20Image%202025-11-30%20at%2019.37.36_74a223f1.jpg" width="640" /></a></b></div><b><br />LAMURIONLINE.COM I BANDA ACEH</b> - Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Aceh resmi memberlakukan pengaturan kerja fleksibel bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di wilayah yang terdampak bencana hidrometeorologi. Kebijakan ini tertuang dalam Surat Edaran Nomor B-2950/Kw.01/KP.01/11/2025 yang ditandatangani Kepala Kanwil Kemenag Aceh, Drs H Azhari MSi.<p></p><p>Edaran tersebut menyebutkan bahwa ASN Kemenag pada daerah yang terdampak bencana diperbolehkan menjalankan tugas melalui work from home (WFH) atau work from anywhere (WFA) hingga 11 Desember 2025. </p><p>Kebijakan ini diambil karena mengutamakan keselamatan pegawai sekaligus menjaga keberlanjutan layanan kepada masyarakat.</p><p>“Pelayanan tugas dan fungsi Kementerian Agama tetap harus berjalan, namun harus menyesuaikan kondisi lapangan dan situasi kebencanaan di masing-masing daerah,” ujar Azhari di Banda Aceh, Minggu, 30 November 2025.</p><p>Selama WFH/WFA, ASN Kemenag di Aceh dapat melakukan presensi melalui aplikasi Pusaka dari domisili masing-masing.</p><p>Sementara itu, seluruh layanan publik diharapkan dapat memanfaatkan teknologi informasi atau disesuaikan dengan kondisi di daerah.</p><p>“Keselamatan pegawai menjadi prioritas utama, namun pelayanan publik tetap harus berjalan. Karena itu, pola kerja WFH/WFA kita tetapkan selama masa tanggap darurat ini,” ujarnya.</p><p>Kemenag Aceh juga mengimbau satuan kerja madrasah untuk menyesuaikan proses belajar mengajar berdasar kondisi bencana di wilayah masing-masing.</p><p>Selain itu, seluruh Kantor Kemenag di Kabupaten/Kota agar membentuk Tim Tanggap Darurat Bencana guna memperkuat koordinasi dan respons cepat terhadap dampak bencana di lapangan.</p><p>Sebelumnya, Kakanwil Kemenag Aceh juga sudah menginstruksikan seluruh jajaran Kemenag di daerah untuk memantau perkembangan dan melaporkan data secara berkala serta berkoordinasi aktif dengan pemerintah daerah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), aparat keamanan, dan berbagai pihak terkait lainnya.*</p>

Kemenag Aceh Terapkan WFH/WFA bagi ASN di Daerah Terdampak Bencana

LAMURIONLINE.COM I BANDA ACEH - Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Aceh resmi memberlakukan pengaturan kerja fleksi...

Read more »