Pantauan acehkita.com, aksi teatrikal ini dilaksanakan setelah salat Jumat berlangsung. Puluhan jemaah salat antusias menyaksikan aksi yang diperankan oleh anak muda itu.
Dalam teatrikal ini, kedua pelaku digantikan dengan replika tahanan yang dibawa oleh lima pemuda yang membalut diri dengan kain hitam. Kedua pelaku kemudian diletakkan di depan kerumunan massa sebelum digantung.
Berselang beberapa saat kemudian, kedua pelaku diambil kembali dan kemudian digantung pada dua tali yang telah disiapkan.
“Kami mengharapkan agar pelaku pemerkosaan dan pembunuh Diana itu digantung di sini,” kata Koordinator Lapangan Putra Rizki di sela-sela aksi solidaritas untuk Diana, Jumat (12/4/2013).
Selain itu, jelas Putra, mereka meminta pemerintah dan aparat penegak hukum bertindak tegas dalam menyelesaikan berbagai kasus kekerasan seksual yang terjadi pada anak-anak.
“Hal ini harus diikat dengan aturan serta implikasi hukum yang sangat ketat, sehingga tidak memberi celah bagi pelaku untuk mengulangi kejahatannya,” jelasnya.
Menurutnya, kasus yang menimpa Diana akhir Maret lalu itu merupakan tragedi yang memilukan. Karena itu, kesadaran masyarakat mengenai hak-hak dan perlindungan anak di Aceh sangat dibutuhkan mengingat anak-anak harus dilindungi demi terbentuknya masa depan mereka yang lebih cerah.
“Kita tidak menginginkan anak-anak Aceh di masa mendatang adalah generasi yang mengalami sakit mental akibat perlakukan-perlakuan tidak bermoral yang mereka terima,” ungkapnya.
Selain di Banda Aceh, aksi solidaritas itu juga dilaksananakan di Gayo dan Aceh Selatan. Sementara malam puncak dari aksi ini akan digelar di depan Gedung DPRA pada Sabtu (13/4/2013) malam.[ACEHKITA.COM]