Syedara Lamuri yang berbahagia…. Apa kabar syedara Lamuri? Alhamdulillah kita do'akan baik-baik saja. Kita telah berjumpa lagi dengan saya, kali ini saya ingin mengangkat sebuah judul tentang “Anak Investasi Akhirat”. Anak merupakan harta titipan Allah pada kita, maka kita harus menjaga dan memberikan dia pendidikan Agama dan pendidikan umum. S i a p a s i h y a n g t i d a k i n g i n kebahagiaan, sebagai makhluk sosial kita pasti ingin mencari kebahagiaan dalam kehidupan sehari-hari. Pernahkah kita dengar kata Investasi? Menurut wikipedia Indonesia, investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengan keuangan dan ekonomi. Istilah tersebut berkaitan dengan akumilasi suatu bentuk aktiva dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan di masa depan. Terkadang, investasi disebut juga penanaman modal. 

Syedara Lamuri dimanapun Syedara berada…. Di dunia, orang-orang ramai m e l a k u k a n i n v e s t a s i , m e n y i m p a n tabungan, deposito, saham, dan lain-lain di lembaga-lembaga keuangan. Dari investasi itu diharapkan mengalir keuntungan jangka panjang. B ahkan diharapkan pula, keuntungan tersebut dapat tembus hingga ke akhirat kelak, menjadi bagian dari amal saleh yang mengandung ganjaran di sisi Allah SWT. Disini kita tahu bahwa investasi akhirat banyak yang bisa kita lakukan, seperti sedaqah, ilmu yang bermafaat dan termasuk anak yang saleh. Ketika kedua orang tuanya masih hidup, anak tersebut senantiasa taat berbakti, menjauhi segala perbuatan yang dapat merusuhkan dan meresahkan hati ibu bapak, mengikuti nasihat dan teladan untuk menempuh hidup baik dan benar, menjauhi segala yang dilarang, serta mengerjakan segala yang diperintahkan sesuai dengan aturan Allah SWT. dan Rasul-Nya. menghindari pergaulan yang dapat menjerumuskan ke dalam penderitaan pribadi, yang akan menimbulkan kesusahan orangtua dan melibatkan mereka dalam kasus-kasus yang berlarut-larut, seperti narkoba, geng motor, dan sebagainya, yang tercela di mata hukum dan norma etika masyarakat. Syedara Lamuri yang di Rahmati A l l a h … . S e t e l a h ke d u a o ra n g t u a nya meninggal, anak saleh akan berdoa setiap waktu, agar ibu bapaknya mendapat rahmat dan ampunan dari Allah SWT. Mendapat ganjaran atas jasa-jasanya memelihara dan menjadikan anaknya menjadi waladun salihun yad'ulahu. Anak saleh yang mendoakan orang tuanya yang saleh pula. 

Namun, patut kita ingat baikbaik bahwa do'a harus selalu di iringi dengan ikhtiar. Ikhtiar mengarahkan anak-anak kita pada kebaikan merupakan sesuatu yang mutlak harus di upayakan dalam pendidikan anak. Orang tua harus menanamkan dalam hati bahwa seorang anak adalah hasil bentukan dari kedua orang tuanya. jangan pernah berharap memiliki anak-anak yang dapat sesegukan di sepertiga malam jika kita orang tuanya tak membiasakan diri melakukan amalan serupa atau kita sebagai orang tua sibuk bekoar-koar menyuruh ini itu s e d a n g d i s i s i l a i n k i t a s e n d i r i t a k melakukannya. Untuk teladan ada paket l e n g k a p d a r i k e h i d u p a n d a l a m d i r i RasulullahShallalahu 'alaihi wasallam, ada kebeningan nurani dari Abu Bakar ada ketegasan dalam kebenaran dalam diri Umar, a d a c o n t o h k e l e m b u t a n h a t i d a n kedermawanan seperti milik Utsman, ada kecerdasan dari Ali bin Abi Thalib, radhiyallahu 'anhum. Syedara Lamuri….. Bagi orang tua atau calon orang tua yang beriman, doa m e r u p a k a n s e n j a t a a n d a l a n b a g i keberhasilan pendidikan anak-anaknya. Doa m e r u p a k a n b e n t u k Ke p a s ra h a n d a n penyerahan hakiki segala urusan kepada Allah . Bagi Calon orang tua atau orang tua beriman anak shalih dan shalihan adalah wajud kebahagiaan hidup yang lain, tak sampai di sini tapi berlanjut hingga kehidupan akhirat. Anak sholeh investasi tiada terputus. 

Syedara Lamuri ada 33 kutipan cara mendidik anak yang dikemukan oleh Syaikh Muhammad Said Mursi adalah sebagai berikut : 1. Kita boleh saja miskin harta, tidak mempunyai sesuatu yang bisa kita berikan berupa makanan dan minuman untuk anak, tetapi kita tidak boleh miskin dalam pendidikan, maka hormatilah anak kita itu dengan memberikan pendidikan yang baik. 2. Seorang guru harus bekerja sama dengan orang tua dalam memberikan pendidikan bagi murid-muridnya. 3. Sahabat itu bisa saja hilang dan seseorang itu dengan agamanya bagai seorang kekasih, maka tunjukilah anak kita dalam memilih teman yang terbaik. 4. Ke t i k a a n a k k i t a m e l a k u k a n kesalahan, arahkanlah dengan penuh kasih sayang, tidak dengan perasaan kecewa. 5. Anak kecil itu bagai suatu bejana yang menampung segala kebaikan dan keburukan. 6. Hati-hatilah, kita tidak boleh mengurangi perhatian terhadap anak disebabkan adanya adik baru. 7. Tumbuhkanlah rasa cinta anak untuk membaca dan mendorongnya untuk menjadi orang yang paling pandai dalam urusan belajar. 8. Keterbelakangan dalam urusan belajar tidak menunjukkan bodohnya anak tersebut. 9. Televisi itu lebih banyak membawa kerusakan dibanding membawa manfaat, m a k a j a n g a n b i a r k a n a n a k a n d a menonton acara TV semaunya. 10. Dekatkanlah anak kita kepada Allah dan RasulNya serta balasan di hari akhir. Ketika a n a k m e l a k u k a n p e r b u a t a n b a i k , katakanlah padanya bahwa perbuatan ini adalah per-uatan yang diridhai Allah SWT, dan jika dia melakukan suatu perbuatan kejahatan, katakanlah padanya bahwa perbuatan ini sangatlah dibenci Allah, dan janganlah hanya mengatakan kepadanya bahwa perbuatan ini adalah salah tanpa memberikan alasan. 11. Laranglah dengan tegas anak kita dari membaca bacaan-bacaan dan majalahmajalah yang kurang mendidik, serta menonton film-film horor dan khayalan yang menyesatkan. 12. Janganlah sekali-kali kita memberikan nasihat kepada anak di depan orang lain. 13. Pisahkanlah tempat tidur anak-anak dan jangan biarkan mereka tidur dalam satu kasur. 14. Ajarkanlah kepada anak-anak kita yang sudah baligh tanpa malu-malu tentang sesuatu yang najis dan bagaimana membersihkan diri. 15. Sebaiknya anak dijauhkan dari permainan yang menuntut tatapan mata tajam, seperti membaca huruf-huruf yang kecil ukurannya, karena menurut penelitian terdapat 80 % anak-anak tertimpa penyakit mata rabun dekat. 16. Jangan menjelekkan anak kita di depan orang banyak. 17. Jangan pernah berselisih dengan kawan atau isteri atau suami di depan anak-anak. 18. Janganlah menghentikan pembicaraan anak ketika dia sedang berbicara. 19. Perhatikanlah bakat dan kecenderungan yang dimiliki anak kita, seandainya belum memiliki suatu jenis bakat tertentu, maka pilihkanlah untuknya satu jenis pekerjaan atau olahraga yang dapat membantu menemukan jati dirinya, sehingga anak tidak merasa mempunyai kekurangan. 20. Otak anak kecil itu bagai pisau yang tajam yang dapat menghapal segala sesuatu d e n g a n c e p a t d a n b a nya k t a n p a memahami maknanya, oleh karena itu sibukkan mereka untuk menghafal al- Qur'an, al-Hadits, doa-doa dan dzikir. 21. Janganlah kita menakut-nakuti anakmu dengan kegelapan malam, jin Ifrit, pisau, hantu atau polisi. 22. Berhati-hatilah, karena anak akan selalu memperhatikan dan berusaha untuk mengikuti kita dalam cara berjalan, berdiam, perkataan dan gaya berbicara kita, maka gunakanlah gambaran terbaik diri kita yang dapat dijadikan contoh baginya, karena jika tidak, kita sendiri yang akan menyesal. 23. Pendidik yang tidak mempunyai sikap keteladanan seperti orang yang menulis di atas air, karena seorang anak itu sangat mudah melupakan perkataan tetapi tidak mudah melupakan suatu perbuatan, oleh karena itu, berhati-hatilah kita dalam menjaga keteladanan, dalam setiap gerakan dan saat diam serta dalam setiap perkataan dan perbuatan kita. Seorang anak bagaikan cermin kita untuk berkaca diri. 24. Akuilah kesalahan kita dan minta maaflah ketika kita melakukan kesalahan di depan anak-anak, walaupun kesalahan yang kita lakukan itu sangatlah sederhana. 25. Ajarilah mereka untuk bersikap lemahlembut dan tidak kasar, karena pada dasarnya anak-anak itu mempunyai sifat yang lembut dan tidak kasar. 26. Pakailah konsep Umar bin Khattab terhadap anak-anak, yaitu : “Tegas tanpa menampakkan kekerasan dan lembut tanpa menunjukkan kelemahan”. 27. Anak kecil membutuhkan dorongan, maka perbanyaklah mengucapkan padanya : terima kasih, semoga Allah membalas segala ke-baikanmu, selamat untukmu, perbuatanmu baik dan lain-lain. 28. Biasakanlah anak kita untuk shalat di masjid semenjak kecil dan temanilah pada setiap shalatnya. 29. Biasakanlah anak perempuan anda untuk memakai jilbab. 30. Biasakanlah anak kita untuk berpuasa semenjak kecil secara bertahap. 31. Hukuman tidak boleh meninggalkan bekas pada mental (jiwa) dan tubuh sang anak. 32. Ajarkanlah anak untuk menyayangi yang kecil dan menghormati yang besar. 33. Dalam mendidik anak, seharusnya mempergunakan imbalan dan hukuman secara bersamaan dan seimbang. “Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan (anak-anak) kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa” (QS. al-Furqan : 74) 

Silahkan raih impian Syedara, jangan pernah ragu akan kemampuan Syedara. Ingat .... jika Syedara berhasil berinvestasi di dunia, maka jangan pernah melupakan investasi akhirat juga. Akhirnya mudah-mudahan kita semua bisa ber Investasi Dunia dan Akhirat. Aamiiiin (Dari berbagai sumber)
SHARE :
 
Top